Artikel ini berisi tentang:
- Fungsi Operasi Lasik
- Kenapa lasik terlarang bagi Ibu hamil?
- Kapan Moms bisa melakukan operasi lasik?
- Apa yang harus dilakukan pasca operasi lasik?
Selama masa kehamilan, mengambil tindakan medis memang butuh pertimbangan yang matang. Contoh operasi lasik. Saat sedang tidak hamil, Moms bisa melakukan operasi ini kapan saja. Tapi saat hamil, tindakan medis ini sangat disarankan ditunda dulu.
Fungsi Operasi Lasik
Lasik atau laser-assisted in situ keratomileusis, merupakan prosedur yang berfungsi untuk mengobati rabun jauh, rabun dekat dan astigmatisme. Lasik sendiri bekerja dengan cara memperbaiki bentuk kornea mata agar cahaya jatuh tepat pada retina, dengan menggunakan cahaya laser.
Dengan lasik, dokter nantinya akan menciptakan flap tipis di kornea, melipat kembali flap tersebut, kemudian mengangkat sejumlah jaringan kornea yang berada di bawah flap dengan menggunakan laser excimer. Setelah selesai, flap kemudian akan dikembalikan ke tempat asalnya.
Buat Moms yang mengalami masalah rabun jauh, lasik berfungsi untuk meratakan kornea yang melengkung, sedangkan bagi orang yang mengalami rabun dekat, prosedur ini digunakan untuk melengkungkan kornea yang terlalu datar.
Pada penderita astigmatisme, lasik digunakan untuk membenarkan kornea yang tidak teratur jadi normal kembali, sehingga penglihatan pun jadi lebih tajam.
Kenapa lasik terlarang bagi Ibu hamil?
Moms tidak disarankan untuk menjalani operasi lasik karena ada kemungkinan ukuran kornea tidak sesuai dengan kenyataan. (oleh dr Ida Bagus Gde Wirastana, SpM, ahli kesehatan mata dari Jakarta Timur Eye Center, RS Harapan Bunda, Jakarta)
Selama masa kehamilan, Moms akan mengalami perubahan hormon yang cukup ekstrem. Perubahan hormon ini tidak hanya berpengaruh kepada tubuh, tapi juga bisa menyebabkan anatomi mata ikut berubah, salah satunya menyebabkan ukuran kornea berubah.
Mengetahui bentuk dan ketebalan kornea ini sangat penting untuk operasi lasik. Alhasil, jika tetap memaksa melakukan operasi, bukan hanya berisiko pada penglihatan Moms, tapi juga bisa menyebabkan proses penyembuhan usai operasi jadi terhambat.
Selain itu, selama proses operasi (sebelum, selama, dan setelah operasi) dokter biasanya akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan, dari mulai obat obat tetes mata, hingga obat yang dikonsumsi langsung. Obat-obatan ini dikhawatirkan akan mengganggu, dan bahkan bisa membahayakan janin.
Kapan Moms bisa melakukan operasi lasik?
Seperti disebutkan di atas, lasik terlarang bagi ibu hamil karena adanya perubahan hormon, dan konsumsi obat-obatan yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah operasi. Nah, karena perubahan hormon ini terus terjadi hingga pasca melahirkan, maka operasi lasik pun dinyatakan terlarang untuk ibu hamil.
Itu artinya, Moms harus menunggu setidaknya hingga masa menyusui berkahir, atau hingga Si Kecil berusia 2 tahun, untuk bisa melakukan prosedur ini. (oleh Marguerite McDonald, MD, FACS, dokter mata dari NYU Langone Medical Center, Amerika)
Tidak hanya ibu hamil dan menyusui, beberapa orang pun diketahui dilarang untuk melakukan operasi lasik. Dari seluruh pasien dengan masalah mata, sekitar 30% dari mereka yang dievaluasi oleh dokter mata secara rutin, dinyatakan terlarang melakukan operasi ini.
Beberapa diantaranya adalah, mereka yang berusia di bawah 18 tahun, memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, dan kondisi mata tidak kurang stabil. Maka dari itu, disarankan untuk lebih banyak berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah Moms bisa menjalani prosedur ini atau tidak.
Apa yang harus dilakukan pasca operasi lasik?
Jika Moms telah lolos uji dan dokter mengizinkan operasi lasik, perlu diingat Moms tidak akan langsung bisa melihat secara normal. Pasalnya, waktu penyembuhan operasi lasik tergolong sangat panjang, bisa mencapai 3-6 bulan.
Dilansir dalam hellosehat, berikut merupakan beberapa hal yang wajib Moms perhatikan pasca melakukan operasi lasik.
- Dilarang menggunakan makeup mata apapun (seperti eyeliner, eyeshadows dan lainnya), setidaknya selama 2 minggu pasca operasi.
- Dilarang melakukan olahraga apapun selama 3 hari, dan dilarang melakukan olahraga berat selama 1 bulan pasca operasi.
- Dilarang menggunakan pelindung mata di malam hari selama 1 bulan pasca operasi.
- Dilarang beredam dalam jacuzzi, mandi air panas dan dilarang berenang, setidaknya selama 2 bulan pasca operasi.
Selain itu, Moms wajib terus melakukan kontrol selama masa penyembuhan. Selamat mencoba!