Artikel ini berisi tentang :
- Manfaatkan Perkenalkan Musik Sejak Dini
- Musik Jenis Apa Yang Harus Diperdengarkan?
- Coba Ciptakan Musik Sendiri
- Kapan Harus Diperdengarkan?
Sudah banyak penelitian yang menghubungkan antara musik dan perkembangan Si Kecil. Bahkan konon katanya, memperdengarkan musik klasik sejak dalam kandungan, akan membuat jiwa seni Si Kecil terasah sejak dini, dan membuat IQ mereka lebih baik.
Manfaatkan Perkenalkan Musik Sejak Dini
Sebuah penelitian dari McMaster Institute for Music And The Mind di Ontario, Kanada, menyebut jika Si Kecil yang sudah berusia 1 tahun dan ikut kelas musik bersama orang tuanya, akan cenderung mudah berkomunikasi dan memiliki respon otak yang lebih canggih terhadap musik.
Hal ini pun diperkuat dengan temuan para peneliti dari Universitas Washington dan dipublikasikan dalam Prosiding National Academy of Sciences, menyebut jika memperdengarkan musik 20 menit per hari selama 1 bulan penuh sejak awal kelahirannya, akan membuat Si Kecil mudah belajar bicara.
Tidak hanya itu, para peneliti pun menemukan fakta jika musik mampu meningkatkan kemampuan pengolahan otak Si Kecil, yang membuat mereka mampu menyelesaikan masalah, memiliki pemikiran dan karakter yang kuat, dan bisa membuat mereka jadi yang terbaik di kelasnya nanti.
Selain itu, penelitian lainnya menyebut jika mendengarkan musik akan membuat Si Kecil merasa lebih tenang, dan mampu membantu mereka beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan barunya.
Sementara Dr Brent Logan, penulis buku Learning Before Birth: Every Child Deserves Giftedness, menyebut setidaknya ada 4 manfaat yang bisa didapat Si Kecil jika rutin mendengarkan musik sejak dini, yakni :
- Bisa membuat Si Kecil mengenal prinsip persepsi dan penalaran dasar, seperti pengulangan, perbandingan, dan pergantian sejak dini, yang membuat mereka bisa belajar lebih cepat dari anak lainnya nanti.
- Membuat mereka bisa menikmati lagu dan melodi, yang pada gilirannya akan membuat kemampuan otak kanan mereka meningkat pesat.
- Prinsip musik pada dasarnya untuk memudahkan Si Kecil dalam melatih indera pendengaran, sekaligus menstimulasi kemampuan bicara mereka lewat not-not yang sederhana.
- Musik mirip dengan detak jantung Mom yang sangat disukai Si Kecil sejak dalam kandungan. Mendengarkan musik sama dengan membuat mereka jadi lebih tenang, dan merangsang mereka untuk aktif bergerak.
Musik Jenis Apa Yang Harus Diperdengarkan?
Mendengarkan musik bisa jadi stimulasi yang baik bagi perkembangan sel dan percabangan sel-sel otak Si Kecil. Selain itu, mendengarkan musik pun bisa jadi sarana peredam stres bagi Mom, sekaligus bisa jadi cara alternatif untuk melakukan bonding dengan sang buah hati.
Mengenai jenisnya, stimulasi tidak hanya diberikan dengan jenis musik klasik seperti Mozart, tapi juga bisa dilakukan dengan jenis musik lainnya, seperti pop, hip hop, R&B, musik keagamaan dan lainnya (oleh dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dokter spesialis anak dari EKA Hospital BSD City).
Menurutnya, selama mampu membuat Mom dan Si Kecil happy, dan mampu menembus neurotransmitter, maka musik tersebut layak diperdengarkan.
FYI, neurotransmitter sendiri merupakan zat yang mampu mengaktifkan sinaps (hubungan antarsel otak). Makin banyak sinaps, secara otomatis makin kompleks juga kemampuan otak, sehingga stimulasi sel- sel otak pun akan semakin baik.
Coba Ciptakan Musik Sendiri
Hal senada diungkapkan Elizabeth Carlton, konsultan musik pada High Scope Educational Research Foundation di Ypsilanti, Michigan, Amerika, yang menyarankan Mom untuk menciptakan lagu atau musik sendiri bagi Si Kecil.
Tidak perlu musik yang bagus, Mom cukup mengubah sebagian dari rutinitas sehari-hari, seperti mengganti popok, memandikan atau mengajak main menjadi sebuah lagu yang sederhana.
Memiliki lagu dengan tema sendiri justru akan membuat Si Kecil terus terkenang dengan lagu masa kecilnya (saat dewasa nanti), sehingga dia pun akan merasa lebih percaya diri, dan selalu teringat dengan kasih sayang yang Mom berikan kepada mereka.
Kapan Harus Diperdengarkan?
Mengenai waktunya, mendengarkan musik bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bahkan stimulasi ini sudah bisa dimulai sejak Si Kecil berusia 20 Minggu dalam kandungan (oleh menurut dr Rini Sekartini, SpA, dari RSCM Jakarta).
Tapi harus diingat, pastikan suara dari musik yang diputar tidak terlalu kencang karena bisa membuat telinga Si Kecil kesakitan dan berpotensi mengganggu tidurnya. Selain itu, sebaiknya lagu yang diputar pun tidak langsung diperdengarkan di telinga (lewat headphone), cukup dari jarak sekitar 2-3 meter saja.
Intinya, ciptakan suasana ruangan senyaman mungkin dan hadirkan musik yang bisa membuat seluruh keluarga merasa nyaman. Dengan begitu, stimulasi pun tidak hanya bermanfaat bagi Si Kecil, tapi juga bisa membuat Mom dan keluarga lebih rileks.