Artikel ini berisi tentang :
- Dimulai Dari Konsep Boleh dan Tidak Boleh
- Beralih ke Konsep Sederhana Benar dan Salah
- Jangan Lupa Beri Pujian Sebagai Rewards
- Panduan Sederhana Konsep Benar dan Salah Sesuai Usia
Membedakan mana yang benar dan mana yang salah merupakan salah satu pelajaran karakter yang sangat penting, terutama sebagai bekal Si Kecil agar mereka bisa membedakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Karena sifatnya yang sangat penting, penanaman konsep benar salah ini harus diajarkan sejak dini, bahkan saat Si Kecil masih dalam kelompok usia pre-school.
Dimulai Dari Konsep Boleh dan Tidak Boleh
Saat mengajarkan konsep benar dan salah, Moms bisa memulainya dari konsep boleh dan tidak boleh. Cara ini dinilai lebih mudah diterima dan dijalankan oleh Si Kecil ketimbang langsung memberikan konsep benar dan salah secara langsung.
Contoh, ketika Si Kecil suka membuang makanan yang tidak disukainya, Moms bisa berkata jika mereka tidak boleh membuang makanan, karena makanan tersebut akan membantu mereka tumbuh tinggi.
Jangan lupa Moms, sebaiknya berikan juga penjelasan yang kongkrit dan mudah dimengerti mereka. Misalnya dengan menjelaskan jika makanan tersebut sengaja dibuat Moms untuk mereka supaya sehat, tumbuh tinggi dan perut menjadi lebih kenyang.
Selain itu, hindari menceramahi Si Kecil tentang konsep pamali atau mubazir. Hal ini justru akan membuat mereka bingung, bahkan terkadang mereka akan bertanya apa itu pamali dan apa itu mubazir. Kalau sudah begini, bukankah penjelasannya akan semakin panjang dan makin membingungkan?
Beralih ke Konsep Sederhana Benar dan Salah
Setelah Si Kecil menyerap konsep boleh dan tidak boleh, Moms bisa mulai memperkenalkan konsep benar dan salah dalam cakupan yang sangat sederhana dan mudah dimengerti.
Misal, Moms bisa menyuruh mereka untuk duduk manis saat main ke rumah kerabat atau tetangga. Katakan saja jika perilaku tersebut tidak baik dan tidak sopan.
Selanjutnya, beri penjelasan tentang anak sopan sama dengan anak yang baik, dan anak yang sulit diatur dan tidak mau diam saat berkunjung ke rumah orang lain, merupakan anak yang nakal. Konsep sederhana ini dinilai lebih mudah dicerna, apalagi jika Moms menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana.
Jangan Lupa Beri Pujian Sebagai Rewards
Setelah Si Kecil berhasil bersikap manis, Moms wajib memberikan sedikit reward, misalnya dengan pujian atau sedikit pelukan. Cara ini efektif untuk membuat mereka lebih tertantang untuk terus melakukan kebaikan. ( Psikolog, Eileen Kennedy-Moore, Ph.D., penasihat majalah Parents).
Untuk selanjutnya, Moms bisa mengajarkan kembali konsep benar dan salah yang lebih kompleks. Pada akhirnya, konsep ini bisa dikaitkan dengan konsep kejujuran, keadilan dan menghormati orang lain, terutama kepada orang yang lebih tua.
Panduan Sederhana Konsep Benar dan Salah Sesuai Usia
Agar tidak terlalu buru-buru dalam menerapkan konsep benar dan salah, Moms bisa mencatat tahapan tingkat kesadaran Si Kecil untuk menyerap konsep benar dan salah sesuai dengan usianya.
- 18 - 36 bulan
Di tahapan ini Si Kecil hanya tahu bersenang-senang dan bermain. Untuk menerapkan kosep benar dan salah di usia ini, Moms bisa mengacu kepada konsep awal boleh dan tidak boleh.
Alasannya, dalam tahapan ini Si Kecil hanya akan melakukan apa saja yang menurut mereka menyenangkan dan menghindari hukuman. Dengan kata lain, di usia ini Moms masih bisa menggunakan konsep asuh reward and punishment, tapi dalam tahap yang wajar.
Contoh, Moms bisa menghukumnya untuk tidak mendapatkan es krim jika dia masih membuang-buang makanan tertentu yang dia tidak sukai, misalnya sayuran.
- Di atas 3 tahun
Di usia ini Si Kecil sudah terbilang cukup matang untuk menerima konsep benar dan salah. Di sini, Moms bisa mendorong mereka untuk meminta maaf jika salah, dan mendapat hadiah jika dia bersikap manis.
Konsep reward and punishment pun bisa dilakukan lebih intens, dengan penekanan, mereka akan mendapat hukuman jika berlaku tidak baik, dan mendapat hadiah jika berhasil bertindak manis. Bagaimana Moms, mudah bukan?