Artikel ini berisi tentang:
- Apa itu kehamilan kosong dan bagaimana gejalanya?
- Penyebab Terjadinya Hamil Kosong
- Jangan Takut Moms, Hamil Kosong Hanya Satu Kali!
- Agar Kehamilan Moms Sehat
Kehamilan merupakan salah satu moment yang paling ditunggu oleh semua pasangan menikah, apalagi jika Moms memang sudah cukup lama mendambakan kehadiran Si Kecil di tengah-tengah kehidupan rumah tangga Moms. Tapi hati-hati, jangan sampai Moms mengalami kehamilan kosong.
Apa itu kehamilan kosong dan bagaimana gejalanya?
Kehamilan kosong dalam dunia medis dikenal dengan istilah blighted ovumm, merupakan kondisi saat Moms terlihat hamil (mengalami morning sickness, perut membesar, test urine menunjukan positif, tidak haid dan lainnya) tapi janin tidak berkembang dalam rahim Moms.
Pada prosesnya, saat terjadi pembuahan, sel dalam tubuh tetap membentuk kantung ketuban dan plasenta, tapi telur yang telah dibuahi tidak berkembang jadi sebuah embrio.
Dalam kondisi hamil kosong ini, kantung kehamilan akan terus berkembang seperti layaknya kehamilan biasa. Makanya, Moms yang mengalami kehamilan kosong akan merasakan gejala kehamilan biasa, seperti morning sickness, tidak haid, mula dan muntah, serta gejala kehamilan lainnya.
Selain itu, produksi hormon HCG pun tetap meningkat, sehingga saat Moms melakukan tes kehamilan lewat urine dengan menggunakan test pack, hasilnya akan menunjukan positif. (oleh Dr. Ifzal Asril, SpOG, dokter ahli kandungan dan kebidanan dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta)
Untuk mengetahui Moms mengalami hamil kosong atau tidak, sebenarnya tidak ada gejala khusus yang bisa diamati. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan USG di minggu ke 6-8 usia kehamilan.
Penyebab Terjadinya Hamil Kosong
Hingga saat ini memang belum diketahui secara pasti penyebab kehamilan kosong. Tapi dugaan sementara, penyebabnya karena kelainan kromosom saat proses pembuahan. (oleh Dr. Doddy F.P.Gultom, SpOG, M.Kes. doter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RS Medika Permata Hijau, Jakarta)
Lebih lanjut lagi, Doddy menjelaskan jika kelainan kromosom yang terjadi disebabkan karena kualitas dan kuantitas sperma serta sel telur yang tidak baik. Kondisi inilah yang akhirnya membuat pembuahan tidak terjadi, atau malah menjadi gagal.
Selain karena kualitas dan kuantitas sperma serta sel telur, kehamilan kosong bisa juga disebabkan karena infeksi TORCH dan streptokokus, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, faktor imunologis, serta rendahnya kadar beta HCG.
Risiko kehamilan kosong pun makin meningkat jika Moms hamil di usia yang sudah tua ( di atas 35 tahun). Di usia ini, kualitas sperma atau sel telur sudah sangat menurun.
Jangan Takut Moms, Hamil Kosong Hanya Satu Kali!
Badan kesehatan dunia, atau WHO menyarankan agar Moms yang baru saja mengalami kehamilan kosong, menunda dulu rencana kehamilan hingga 6 bulan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan proses penyembuhan, sekaligus mempersiapkan mental untuk menjalani kehamilan kembali.
Jangan khawatir, menurut penelitian yang dilakukan University of Aberdeen, Skotlandia, dan dilakukan terhadap 30.000 Ibu hamil, menyebut jika Moms bisa kembali hamil normal setelah 6 bulan, bahkan peluangnya sangat besar.
Penelitian lainnya menyebut jika kehamilan kosong umumnya hanya terjadi satu kali. Dengan kata lain, jika kehamilan pertama Moms mengalami kehamilan kosong, maka risiko kehamilan kosong yang kedua tergolong sangat rendah.
Makanya, jika setelah kehamilan kosong pertama, dan Moms mengalami keguguran di kehamilan kedua, sangat disarankan agar melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab utama masalah tersebut.
Agar Kehamilan Moms Sehat
Seperti disebutkan di atas, kehamilan kosong disebabkan karena kelainan kromosom yang berasal dari sperma atau sel telur yang kualitasnya tidak baik. Untuk mengatasi masalah ini, tentu saja Moms dan pasangan wajib memperbaiki gaya hidup agar sperma dan sel telur kembali sehat.
Untuk melakukannya, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, diantaranya :
- Program kehamilan dengan didampingi oleh tenaga medis profesional.
- Konsumsi makanan sehat, terutama makanan dengan kandungan asam folat tinggi dan protein.
- Lakukan diet seimbang dengan memenuhi kebutuhan nutrisi pokok, yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan serat.
- Olahraga secara teratur, minimalnya 20-30 menit per hari.
- Jangan begadang, Moms dan pasangan sebaiknya tidur selama 6-7 jam per malam.
Rusaknya sel telur dan sperma bisa juga disebabkan karena kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan konsumsi junk food. Hal-hal ini wajib Moms hindari. (oleh dr Aryando Pradana, SpOG, dokter kandungan dan kebidanan di RSIA Bunda Menteng Jakarta)