Artikel ini berisi tentang:
- Pandangan Hidup Keluarga Lebih Positif
- Anak Down Syndrome Bisa Sukses!
- Cara Membesarkan Anak Down Syndrome
- Konsisten dan Sabar Jadi Kuncinya
Banyak orang yang menganggap jika anak Down Syndrome memalukan dan tidak punya masa depan. Mereka pun dianggap sebagai beban yang akan terus dipikul orangtua hingga dewasa nanti. Padahal, Down Syndrome bukanlah aib. Asal dilatih sejak dini, mereka pun bisa punya masa depan.
Pandangan Hidup Keluarga Lebih Positif
Memiliki anak down syndrome bukanlah aib, apalagi beban. Penelitian terbaru yang dirilis dalam American Journal of Medical Genetics, menyebut jika kehadiran anak down syndrome di tengah keluarga justru memberi banyak dampak positif dalam keluarga.
Dalam penelitian tersebut, 79 persen orangtua dengan anak down syndrome mengaku jika pandangan hidup mereka lebih positif. Mereka lebih dekat dengan Tuhan, lebih banyak bersyukur, dan lebih memandang positif terhadap kehidupan.
Selain itu, 94 persen anak yang memiliki saudara kandung penderita down syndrome, mengaku merasa bangga pada saudaranya yang berkebutuhan khusus. Mereka pun lebih peduli, dan ingin berkontribusi lebih dalam pendidikan saudaranya (penderita down syndrome).
Di sisi lain, 99 persen penderita down syndrome mengaku bangga dan bahagia dengan kehidupannya. Mereka punya suadara yang pengertian, dan orangtua yang sabar. Mereka pun lebih banyak menghabiskan dengan keluarganya, dan lebih banyak orang yang membelanya.
Anak Down Syndrome Bisa Sukses!
Salah besar jika Moms berpandangan anak down syndrome tidak punya masa depan. Di tangan orangtua yang sungguh-sungguh mendidiknya, anak down syndrome justru bisa menjelma jadi orang sukses. Bahkan beberapa diantaranya sukses punya perusahaan sendiri.
Contoh paling epik tentu saja kisah Stephanie Handojo, anak penderita down syndrome yang berhasil memecahkan rekor MURI sebagai pianis pertama yang mampu membawakan 23 lagu secara berturut-turut dalam sebuah acara musik di Semarang, Jawa Tengah.
Selain itu, Stephanie pun pernah jadi perwakilan pembawa obor Olimpiade London di tahun 2012, Juara I renang gaya dada 50 meter Pekan Olahraga Nasional Special Olympic Indonesia 2010, dan juara gaya dada 50 meter Specual Olympics World Summer Games 2011 Athena.
Selain Stephanie, masih banyak anak down syndrome lainnya yang berhasil menunjukkan prestasinya, misalnya John Cronin, pendiri John’s Crazy Socks (perusahaan kaus kaki unik), ada juga nama Christian Royal, pemilik Christian Royal Pottery (perusahaan spesialis hiasan tembikar).
Di dunia fashion, ada nama Madeline Stuart, pemilik, desainer, sekaligus model dari clothing line 21 Reasons Why, dan masih banyak lagi kisah sukses anak penderita down syndrome.
Cara Membesarkan Anak Down Syndrome
Kunci utama sukses mendidik anak down syndrome adalah, menerima kekurangan mereka. Selanjutnya, Moms harus memberikan segala hal yang dibutuhkan Si Kecil, dari mulai perhatian hingga pendidikan. (oleh Nouf Zahrah Anastasia S.Psi, Head of Special Education di Sekolah Cita Buana, Jakarta)
Berikut merupakan beberapa hal yang harus Moms ajarkan pada Si Kecil sejak dini, sebagai modal suksesnya di masa depan.
- Ajarkan Si Kecil melakukan kebutuhannya sendiri, dari mulai mandi sendiri, makan sendiri, memilih dan mengenakan pakaiannya sendiri, dan lainnya. Dengan cara ini, dia akan terbiasa untuk hidup mandiri, dan merasa mendapat kepercayaan dari Moms.
- Latih kemampuan komunikasi Si Kecil. Cukup sulit memang, tapi biasakan untuk banyak berbicara dengan Si Kecil, dan ajarkan per kata dengan intonasi yang lambat.
- Maksimalkan waktu luangnya untuk mempelajari hal-hal yang bermanfaat, misalnya berolahraga, menanam tanaman produktif, menggambar dan lainnya.
- Ajarkan penunjang kemampuan akademik, seperti membaca dan menulis sejak dini. Boleh mengajarkan matematika sederhana, dimulai dari konsep penjumlahan dan pengurangan.
Jika usianya sudah cukup besar, tanamkan minat Si Kecil pada satu bidang yang bisa dijadikan sebagai bekalnya di masa depan, seperti dunia komputer, desain, dan lainnya.
Konsisten dan Sabar Jadi Kuncinya
Si Kecil tidak seperti anak-anak lainnya, dan aktivitas mereka lebih banyak dihabiskan di dalam rumah. Sebenarnya ini keuntungan bagi Moms untuk membekali Si Kecil dengan ilmu yang akan berguna bagi masa depannya. Tapi ingat, Moms harus sabar dan konsisten dalam mengajarkan mereka.
Jangan lupa untuk terus melakukan terapi kesehatan untuk anak down syndrome, dan penuhi kebutuhan gizi mereka agar tumbuh kembangnya maksimal. (oleh Dr. Luh K. Wahyuni, SpRM(K), Divisi pediatri – Departemen Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM)
Ada beberapa terapi yang dibutuhkan Si Kecil, dan ini sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Terapi ini meliputi, physio theraphy, terapi okupasi, terapi remedial, terapi sensori integrasi, behaviour theraphy dan lainnya. Jangan lupa, konsultasikan dengan dokter terkait kebutuhan terapi ini.