Artikel ini berisi tentang :
- Kapan Waktu Terbaik Memberikan Pijatan?
- Manfaat Pijat Untuk Si Kecil
- Siapa Yang Harus Melakukan Pijatan?
- Salah Pijat Bayi Bisa Bahaya!
Awal kehidupan merupakan masa keemasan yang harus dimaksimalkan untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil. Selain memberikan asupan ASI yang cukup, lingkungan yang aman dan nyaman, Moms pun wajib memberikan stimulasi, salah satunya dengan memberikan pijatan.
Kapan Waktu Terbaik Memberikan Pijatan?
Berbeda dengan stimulasi lainnya, pijatan berbeda dengan stimulais lainnya, dimana waktu untuk melakukannya harus disesuaikan dengan kondisi Si Kecil (oleh dr. Fitri Hartanto, Pakar Tumbuh Kembang Anak dari IDAI).
Berikut waktu terbaik memberikan pijatan untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil.
- Pastikan Moms memberikan pijatan saat Si Kecil sehat.
- Pijatan idealnya dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
- Pijatan sebaiknya dilakukan selama 15-25 menit saja, atau hingga Si Kecil tertidur.
- Pijatan sebaiknya dilakukan setelah mandi, dan hindari memberikan pijatan setelah Si Kecil makan dan minum (diberi ASI).
- Sebaiknya jangan membangunkan Si Kecil hanya untuk dipijat, atau memaksakan posisi tertentu saat pemijatan.
- Pastikan kuku Moms sudah dipotong dan dihaluskan. Selain itu, sebaiknya simpan dulu segala bentuk perhiasan, terutama cincin, kalung dan perhiasan lainnya.
Selain itu, pastikan Moms memberikan pijatan secara lembut dan dilakukan oleh orang yang sudah benar-benar ahli. Untuk minyak pijatnya sendiri, Moms bisa menggunakan baby oil.
Manfaat Pijat Untuk Si Kecil
Tidak hanya menenangkan, pijatan dapat membangkitkan kerja saraf lewat sentuhan tangan, yang berdampak bagi perkembangan motorik ataupun kognitif Si Kecil (oleh dokter spesialis anak, Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K).
Selain itu, berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa didapat saat Si Kecil rutin menerima pijatan.
- Pijatan efektif meningkatkan produksi hormon pertumbuhan dan menurunkan hormon stressor, yang berdampak kepada pertumbuhan Si Kecil yang makin maksimal.
- Pijatan dapat meningkatkan produksi neurotransmitter serotonin dalam tubuh, yang diikuti dengan bertambahnya produksi cortisol receptor binding capacity. Kondisi ini akan membuat kadar hormon stres (kortisol) dalam tubuh menurun, dan tubuh Si Kecil pun akan jauh lebih sehat.
- Menurut Association of Infant Massage, pijat bayi efektif untuk memaksimalkan pertumbuhan sistem pencernaan Si Kecil, menjaga sirkulasi darah, dan meningkatkan kekuatan otot.
- Rutin memberikan pijatan akan membuat sakit perut, nyeri pada gusi dan rahang selama proses tumbuhan gigi akan berkurang.
- Jika yang rutin memberi pijatan adalah Moms, menurut Lorraine Tolley dari The Guild of Infant and Child Massage, pijat bayi akan memperkuat hubungan antara Si Kecil dan Moms.
Selain itu, pijat bayi memiliki efek besar pada sistem limbik di otak (tempat menyimpan emosi positif), sehingga akan menguatkan perasaan positif Si Kecil, memberikan rasa aman dan nyaman bagi Si Kecil (oleh menurut Linda Blair, penulis buku The Happy Child).
Siapa Yang Harus Melakukan Pijatan?
Sebenarnya Moms lebih disarankan untuk memberikan pijatan sendiri. Selain untuk mengatasi stres pasca melahirkan dan menurunkan risiko Baby Blues Syndrome, memberikan pijatan pun efektif untuk menjalin kedekatan, sekaligus sebagai cara Moms berkomunikasi dengan Si Kecil.
Hal ini pun dibuktikan lewat sebuah studi di Queen Charlotte & Chelsea Hospital, London, yang menyebut jika pijat bayi akan membuat Moms lebih percaya diri atas kemampuan asuh, sekaligus dapat membantu Moms pulih lebih cepat dari depresi dan trauma pasca persalinan.
Tapi ingat Moms, pijatan bagi Si Kecil harus dilakukan dengan metode dan cara yang tepat. Makanya sebelum melakukannya sendiri, Moms disarankan untuk mengikuti pelatihan pijat bayi (oleh Dr. Triana Darmayanti Akbar, Sp.A).
Jika ingin meminta bantuan orang lain, sebaiknya pastikan orang tersebut sudah benar-benar terlatih. Kalau dimungkinkan, sebaiknya Moms membawa Si Kecil ke tempat spa bayi. Selamat mencoba!
Salah Pijat Bayi Bisa Bahaya!
Seperti dijelaskan diatas, pijatan bayi harus dilakukan orang yang benar-benar ahli. Bahkan menurut Prof. dr. Sunartini Hapsara SpA (K), Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Yogyakarta, mengaku banyak kasus perdarahan di otak karena teknik pijat yang kurang tepat.
Bahkan dalam 5 tahun, setidaknya terdapay 6 bayi yang meninggal di RS Sardjito Yogyakarta karena perdarahan otak akibat kesalahan pijat bayi. Sedangkan untuk yang mengalami Celebral Palsy atau terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf, jumlahnya jauh lebih banyak.
Makanya Moms, dr. Sunartini menyarankan agar pijat bayi jangan dilakukan asal-asalan, tapi harus dilakukan orang yang sudah sangat ahli dan berpengalaman.