Artikel ini berisi tentang:
- Kapan Anak Boleh Main Perosotan?
- Bahaya Main Perosotan Memakai Sepatu Karet
- Tips Aman Main Perosotan
- Pastikan Moms Selalu Dekat Dengan Si Kecil
Perosotan bagaikan mainan wajib yang harus ada di setiap taman bermain. Bukan tanpa alasan, mainan ini merupakan salah satu mainan favorit anak-anak. Mereka bahkan rela mengantri dengan teman-temannya demi bisa mencicipi permainan seru ini.
Kapan Anak Boleh Main Perosotan?
Meskipun aman, main perosotan tidak boleh sembarangan Moms. Si Kecil baru boleh main perosotan setelah usianya genap 3 tahun, atau setelah Si Kecil punya kendali dengan keseimbangan tubuhnya. (oleh Victoria J. Youcha, dari Zero to Three, organisasi nir-laba yang fokus pada isu perkembangan anak)
Menurut Victoria, di usia ini umumnya Si Kecil memiliki keseimbangan tubuh yang baik. Hal ini penting dimiliki mengingat hampir semua perosotan menggunakan sistem tangga vertikal (mirip tangga tukang), bukan tangga melandai dengan pegangan (seperti tangga rumahan).
Syarat lainnya, Si Kecil harus bisa dan mengikuti instruksi Moms, misalnya kapan dia harus naik tangga, kapan harus mulai duduk, kapan meluncur, posisi duduk harus selonjor, tidak boleh berbaring, tidak boleh menggunakan alas kaki, dan lainnya.
Perhatikan juga perosotannya. Perosotan yang baik harus memiliki permukaan yang lembut, dan melandai kemudian langsung lurus menjelang akhir. Pastikan juga bagian akhir perosotan tidak terdapat batu atau alas yang keras. Memilih perosotan dengan rumput taman (rumput gajah) sangat direkomndasikan.
Bahaya Main Perosotan Memakai Sepatu Karet
Meskipun ada perosotan dengan ukuran orang dewasa, tapi hati-hati Moms, meluncur sambil memangku Si Kecil bisa sangat berbahaya. Terlebih saat Si Kecil mengenakan alas kaki berbahan karet. (oleh Dr. Diane Arnaout, dokter anak di Cook Children’s Health Care System)
Menurut penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Universitas Winthrop, New York, Amerika, dari sekian banyak kasus patah tulang di bagian tulang kering anak, 14% diantaranya disebabkan karena Si Kecil bermain perosotan sambil dipangku oleh orang dewasa, dan mengenakan sepatu karet.
Kondisi ini umumnya terjadi saat meluncur, ada bagian sepatu Si Kecil yang melekat di papan perosotan, dan menyebabkan gerakan kakinya tidak mulus atau tersendat.
Dalam kondisi meluncur, tidak hanya berat badan Si Kecil, berat badan orang dewasa yang memangkunya pun akan menekan kaki Si Kecil. Kondisi inilah yang menyebabkan kaki Si Kecil terkilir, atau risiko paling parah, Si Kecil bisa mengalami tulang retak, dan patah tulang.
Tips Aman Main Perosotan
Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan selama bermain perosotan, National Recreation and Park Association memberikan beberapa trik cara aman bermain perosotan, diantaranya :
- Pilihlah perosotan dengan jarak merosot yang rendah. Setelah Si Kecil terbiasa, Moms bisa memilih perosotan yang lebih tinggi dan panjang.
- Jangan memegangi tangan Si Kecil saat sedang meluncur. Ini bahaya Moms, pasalnya kecepatan merosot Si Kecil sulit untuk ditahan hingga berisiko menyebabkan kecelakaan.
- Moms bisa menunggu di bagian bawah perosotan agar lebih mudah saat menangkap tubuh Si Kecil sebelum dia jatuh ke tanah atau alas perosotan.
- Pastikan hanya satu anak yang boleh berada di bagian perosotan. Jika Moms melihat ada anak yang akan meluncur, sementara Si Kecil belum selesai meluncur, jangan ragu untuk menegurnya.
Sebelum bermain perosotan, Moms bisa meraba bagian slide atau perosotan. Kira-kira ada bagian yang tajam atau tidak. Jika terlihat ada retakan, atau bagian perosotan yang kasar, sebaiknya jangan digunakan.
Pastikan Moms Selalu Dekat Dengan Si Kecil
Meskipun terlihat sedang asyik, jangan sekali-kali meninggalkan area perosotan. Moms harus tetap berada di dekat Si Kecil. Menurut The American Academy of Pediatrics, jarak ideal antara Moms dan Si Kecil saat main perosotan adalah 1-2 meter.
Ada beberapa alasan kenapa Moms harus selalu dekat dengan Si Kecil, diantaranya :
- Moms bisa lebih mudah memberikan instruksi kepada Si Kecil, kapan dia harus naik, kapan harus menunggu hingga temannya selesai, dan kapan harus mulai meluncur.
- Moms bisa mengawasi Si Kecil dan anak-anak lainnya. dengan ada orang dewasa di dekatnya, Umumnya anak-anak akan lebih tertib.
- Memudahkan Moms untuk menegur Si Kecil atau anak lainnya yang berbuat tidak tertib saat bermain perosotan, misalnya mendorong, menyerobot antrian dan lainnya.
- Moms bisa lebih mudah melakukan pencegahan, atau memberikan pertolongan pertama saat ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
Permainan perosotan memang memberikan banyak manfaat bagi Si Kecil, dari mulai membiasakan mereka aktif bergerak, mengajarkan komunikasi, sosialisasi, membuat mereka belajar antri dan peduli dengan sekitar. Tapi ingat, tetap dampingi Si Kecil selama bermain!