Artikel ini berisi tentang :
- Bisa Bikin Si Kecil Lebih Cerdas
- Membuat Anak Lebih Percaya Diri
- Terhindar Dari Obesitas
- Bisa Dimulai Dari Finger food
Saat belajar makan, tidak jarang orangtua akan memilih untuk menyuapi Si Kecil ketimbang membiarkan dia makan sendiri. Alasannya, Si Kecil cenderung suka memainkan makan hingga akhirnya suasana rumah jadi berantakan dan kotor.
Bisa Bikin Si Kecil Lebih Cerdas
Sejak Si Kecil bisa duduk sendiri, Moms bisa mulai membiarkan dia untuk makan dengan sendiri. Awalnya mungkin berantakan, tapi jangan khawatir kedepannya dia akan terbiasa dan bisa makan dengan rapi. (oleh psikolog anak Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si)
Lebih lanjut lagi, Anna menjelaskan saat Si Kecil makan sendiri, dia akan belajar memegang sendok. Mungkin awalnya dia akan memainkan sendok tersebut, tapi lama-kelamaan dia pun akan belajar untuk memasukan sendok tersebut ke mulutnya.
Nah, proses belajar inilah yang akan membantu menstimulasi motorik halus dan kasar Si Kecil, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kecerdasannya secara umum.
Hal ini pun berlaku saat Si Kecil belajar makan dengan tangannya, dimana belajar makan akan membuat dia belajar berkonsentrasi dan ketekunan, mengkoordinasikan tangan dan mulutnya, serta memperkirakan berapa jari yang bisa dia gunakan untuk memasukkan makanan.
Membuat Anak Lebih Percaya Diri
Membiarkan anak makan sendiri memang merepotkan dan hanya menambah daftar pekerjaan rumah Moms karena lantai dan pakaiannya jadi kotor. Tapi walaupun begitu, biarkan saja Si Kecil bermain dengan makanannya. (oleh Diantari Wardriyana, SS, Dipl.Edu.Montessori, dari TigaGenerasi)
Lebih lanjut lagi, Diantari menjelaskan jika membiarkan Si Kecil makan sendiri termasuk dalam metode montessori untuk melatih kemandirian Si Kecil dengan memfasilitasi mereka mempraktikkan kegiatan sehari-hari secara langsung.
Dengan makan sendiri (walaupun hasilnya masih berantakan), Si Kecil akan merasa bangga karena dia sudah bisa melakukan sesuatu dengan kemampuannya sendiri. Jika terus dipupuk, hal ini bisa meningkatkan rasa percaya dirinya dan membuatnya lebih mandiri.
Manfaat lainnya, Diantari menjelaskan jika Si Kecil perlu berlatih untuk mengatasi kegagalan ketika dia salah memasukan makanan atau makanan yang tumpah sebelum sampai ke mulut. Latihan ini cukup efektif untuk melatih mereka agar mencari solusi sendiri dari setiap kegagalan yang dia terima.
Terhindar Dari Obesitas
Anak yang makan sendiri akan cenderung memainkan makanannya. Jangan khawatir Moms, hal ini merupakan proses alami dimana Si Kecil pada dasarnya sedang menyeleksi makanan apa yang seharusnya dia makan. (Tiffani Hays, direktur nutrisi anak di Johns Hopkins Children's Center, Amerika)
Lebih lanjut lagi, Tiffani pun menjelaskan jika anak yang makan sendiri akan cenderung mampu mengukur rasa kenyangnya, sehingga dia pun akan terhindari dari obesitas yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan dan masa depannya.
Hal senada diungkapkan lewat penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics, dimana dalam penelitian tersebut, tim peneliti menyebut jika anak yang sudah dilatih makan sejak dini, akan cenderung terhindari dari obesitas ketimbang mereka yang makan dengan disuapin.
Dalam keterangannya, anak yang makan sendiri, akan mampu mengukur rasa kenyangnya sendiri, sehingga dia akan terhindar dari makan berlebih. Hal ini berbeda dengan anak yang masih disuapin, dimana standar kenyang mereka hanya berdasarkan makanan di piring sudah habis.
Bisa Dimulai Dari Finger food
Kalau masih ragu dan takut suasana rumah jadi berantakan, Moms bisa memberikan pelajaran makan ini lewat pemberian finger food. Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan agar Moms memberikan camilan yang bisa digenggam (finger food) sejak Si Kecil berusia 8-11 bulan.
Tapi meskipun begitu, sebenarnya Moms sudah bisa bisa memberikan Si Kecil finger food sejak dia bisa duduk dan memegang sesuatu. Dengan nalurinya, dia akan memasukan makanan tersebut ke mulutnya. (oleh psikiater anak Dr dr Tjhin Wiguna, SpKJ).
Dengan belajar meraih makanan dan memasukkannya ke mulutnya sendiri, diharapkan Si Kecil bisa lebih terampil dalam menggunakan tangannya, mengkoordinasikan antara motorik halus dan kasarnya, hingga mampu mengaplikasikannya untuk kegiatan positif lainnya, seperti menggambar dan mewarnai.