Artikel ini berisi tentang :
- Benarkah Si Kecil Tersenyum?
- Si Kecil akan Tersenyum Secara Acak
- Kapan Si Kecil Benar-benar Tersenyum?
- Apakah Boleh Menggelitik Si Kecil agar Tersenyum?
Sejak hari pertama kelahirannya, memandangi Si Kecil yang sedang tidur merupakan hal yang paling membahagiakan. Apalagi saat tertidur, Si Kecil kerap memberikan sebuah kejutan berupa senyuman manis yang membuat siapapun tersenyum bahagia.
Benarkah Si Kecil Tersenyum?
Meskipun sangat membahagiakan, faktanya tidak demikian Mom. Selama fase tidur rapid eye movement (REM), tubuh Si Kecil secara otomatis akan mengalami perubahan fisiologis yang akan mengaktifkan berbagai refleks tertentu, termasuk reflek senyum.
Dengan kata lain, Si Kecil tidak sedang benar-benar tersenyum, ini hanya reflek alami tubuh saja. (oleh Pamela Garcy, PhD, seorang psikolog klinis di Dallas, Amerika)
Tentu saja fakta ini pun telah menggugurkan beberapa mitos sebelumnya yang banyak kita percaya, yakni Si Kecil sedang diajak main oleh leluhur, atau bahkan ada yang menyebut malaikat penjaga sedang menemani dan mengajaknya bermain selama tertidur.
Si Kecil Akan Tersenyum Secara Acak
Tersenyum memang merupakan kemampuan paling dominan yang dimiliki Si Kecil di bawah usia satu tahun, bahkan jauh lebih dominan dibanding dengan respons mendengar, melihat, atau merasakan. (oleh Javier Movellan, peneliti di Machine Perception Laboratory, University of California, Amerika)
Meskipun begitu, di awal kehidupannya, senyum yang diberikan Si Kecil bukan merupakan respons sosial, atau tanda emosional, melainkan karena pengalaman sensorik dan akan dilakukan secara acak. Biasanya, refleks ini akan muncul saat tidur, masa transisi antara bangun dan tidur.
Selain itu, terkadang senyum reflek ini pun akan dia berikan saat dia buang angin, atau buang angin. Menurut Javier, hal ini akan terus terjadi setidaknya dalam 1-2 minggu di awal masa kehidupannya, dan merupakan salah satu naluri kelangsungan hidup Si Kecil, selain tangisan.
Kapan Si Kecil Benar-benar Tersenyum?
Untuk bisa melihat Si Kecil benar-benar tersenyum, atau senyum yang masuk sebagai respons sosial dan emosional, Mom harus menunggunya hingga usia 2-3 bulan. Di usia ini, Si Kecil akan mulai memberikan respons saat Mom mengajaknya bicara, bernyanyi dan lainnya.
Tidak hanya senyuman, Si Kecil pun biasanya akan merespons dengan tertawa lepas, teriakan, gerakan tendangan, tangan yang dikepal-kepal dan dipukul-pukul dan respons lainnya.
Yang paling menakjubkan, di usia ini pun Si Kecil sudah mulai mengenali siapa orang yang berada di sekelilingnya, meskipun dalam hal ini yang paling dominan adalah Mom. (oleh Paul Ruvolo, profesor di Olin College of Engineering)
Apakah Boleh Menggelitik Si Kecil agar Tersenyum?
Hingga saat ini menggelitik agar Si Kecil tertawa masih jadi pro dan kontra. Ada yang menilai ini justru bisa membahayakan Si Kecil, bahkan dianggap sebagai pemaksaan agar Si Kecil tertawa. (oleh Tiffany Field, Ph.D., direktur di Touch Research Institutes, Miami, Amerika)
Sementara yang pro menganggap jika gelitikan memberikan manafaat yang sama seperti mengajak main, yakni bisa membangun kedekatan antara Mom dengan Si Kecil. Selain itu, gelitikan pun dianggap sebagai metode latihan sensori, dan baik untuk menghilangkan stres Si Kecil.
Dengan kata lain, Mom masih bisa becanda dengan Si Kecil sambil menggelitiknya. Tapi jangan keterlaluan, apalagi sampai membuatnya menangis. Jika dia terlihat menolak, atau merasa tidak nyaman, sebaiknya hentikan.