Apakah akhir-akhir ini Si Kecil menyusu lebih banyak, lebih rewel, dan lebih aktif saat Moms melakukan proses menyusui bayi? Hal tersebut bisa saja menjadi pertanda bahwa Si Kecil mengalami growth spurt, sebuah kondisi dimana Si Kecil mengalami pertumbuhan yang pesat pada aspek berat dan tinggi badannya.
Growth spurt umumnya dialami pada tahun pertama usia Si Kecil dan terjadi dalam beberapa masa, yaitu: pada usia 1-3 minggu; 6-8 minggu; 3 bulan; 6 bulan; dan 9 bulan. Selain berat dan tinggi badan, growth spurt juga bisa menambah ukuran lingkar kepala Si Kecil. Kondisi ini tergolong normal terjadi pada Si Kecil sehingga Moms tidak perlu khawatir.
Melansir dari situs Cleveland Clinic, growth spurt adalah bagian alami dari proses tumbuh kembang SI Kecil, dimana fase ini akan membentuk tulang dan otot Si Kecil, serta nutrisi yang ia makan akan menciptakan lemak di dalam tubuh.
Gen yang diwariskan orang tua adalah faktor utama terjadinya growth spurt. Growth spurt juga bisa terjadi oleh faktor-faktor lainnya, seperti: kesehatan janin saat dalam kandungan dan paparan zat negatif seperti polusi atau timbal.
Tanda-Tanda Si Kecil Mengalami Growth Spurt
Bayi yang mengalami growth spurt umumnya memiliki tanda-tanda yang khas, beberapa di antaranya adalah:
1. Si Kecil Menyusu Lebih Banyak
Saat mengalami growth spurt, Si Kecil membutuhkan energi dan gizi yang lebih banyak. Tidak heran jika nantinya Moms harus menyusui bayi lebih banyak dari biasanya. Bayi dalam kondisi normal umumnya akan menyusu sebanyak delapan kali sehari. Sedangkan bayi yang mengalami growth spurt memiliki frekuensi menyusu yang lebih banyak, yaitu 12-14 kali sehari.
2. Bertambahnya Berat Badan
Menyusui lebih sering membuat Si Kecil lebih banyak mendapatkan energi dan gizi berlebih. Hal ini akan membuat berat badan Si Kecil jadi bertambah besar. Kenaikan berat badannya bisa terlihat dari pakaiannya yang semakin tidak pas di tubuh, serta badannya terasa berat saat diangkat. Tidak hanya berat badan, Si Kecil juga akan mengalami pertambahan tinggi badan dan lingkar kepala saat berada di fase growth spurt.
3. Lebih Rewel dan Manja
Si Kecil yang mengalami growth spurt cenderung lebih rewel dan manja. Dampaknya, ia akan selalu ingin dipeluk dan digendong, serta akan menangis jika ia dibaringkan. Kondisi itu terjadi karena perubahan pola makan dan tidur selama growth spurt mempengaruhi kondisi emosi mereka. Awalnya Moms pasti kebingungan menyikapi sikap Si Kecil tersebut bahkan mengira jika ia sedang sakit. Jangan khawatir, karena kondisi tersebut akan hilang saat Si Kecil tidak mengalami growth spurt.
4. Si Kecil Mengalami Perubahan Pola Tidur
Menurut sebuah penelitian, bayi yang berada pada fase growth spurt akan tidur 4,5 jam lebih lama dari biasanya. Lamanya waktu tidur akan membantu Si Kecil dengan growth spurt menghasilkan hormon pertumbuhan.
Namun, ada juga bayi yang jam tidurnya lebih sedikit saat berada di fase growth spurt. Ia akan lebih sering terbangun di malam hari atau sering terjaga di siang hari. Fase ini hanya terjadi selama beberapa hari sehingga Moms tidak perlu khawatir.
Apa yang Harus Moms Lakukan Saat Si Kecil Berada di Fase Growth Spurt?
Awalnya Moms pasti kewalahan dalam menghadapi bayi yang berada di fase growth spurt. Namun, lambat laun Moms pasti akan terbiasa menghadapinya, asalkan Moms bisa tetap sabar dan melakukan beberapa cara dibawah ini:
1. Menyediakan Stok ASI Perah
Untuk memenuhi kebutuhan ASI yang banyak selama growth spurt, Moms bisa menyediakan stok ASI perah dalam jumlah banyak. Stok ASI perah bisa membuat Moms tetap memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil saat Moms tidak bisa menyusui karena kelelahan.
2. Mengkonsumsi Makanan Bergizi
Selama mengasuh Si Kecil, Moms harus mengonsumsi makanan bergizi. Makanan tersebut bisa menjaga stamina Moms supaya lebih kuat mengasuh Si Kecil yang tengah growth spurt, menjaga produksi ASI, serta mencegah stres.
3. Menjaga Kesehatan Mental
Mengasuh Si Kecil yang tengah growth spurt mungkin akan membuat Moms lelah secara mental, apalagi jika Moms masih terhitung orangtua baru. Supaya kelelahan mental Moms tidak memicu stres, jagalah kesehatan Moms dengan cukup istirahat, meditasi, atau mendengarkan lagu yang menenangkan.
4. Meminta Bantuan Orang-Orang Terdekat
Salah satu tanda growth spurt adalah Si Kecil akan cenderung lebih rewel dari biasanya, sehingga Moms jadi kewalahan. Hal tersebut bisa diatasi dengan meminta bantuan orang-orang terdekat untuk mengurus Si Kecil secara bergantian, seperti Dads atau orangtua Moms.
Kapan Harus Membawa Si Kecil ke Dokter?
Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala tidak wajar rewel, tidak ceria, selalu menunjukkan rasa tidak nyaman selama seminggu lebih dan demam, maka Moms harus waspada. Tanda-tanda tersebut bisa jadi merupakan gejala Si Kecil mengalami penyakit tertentu.
Itulah berbagai tanda Si Kecil berada di fase growth spurt dan informasi penting lainnya. Semoga bisa membantu Moms lebih siap saat menangani Si Kecil yang tengah dalam fase tersebut.
Selama mengurus Si Kecil, pastikan Moms selalu memenuhi setiap kebutuhannya, termasuk popok bayi. Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Skin Protection.
Sirkulasi udara yang baik pada popok Merries ini bisa membuat kulit Si Kecil bebas bernapas. Daya tampungnya cepat dan banyak sehingga kulit Si Kecil tetap kering dan terhindar dari kebocoran.
Popok Merries ini juga dilengkapi lapisan antibakteri dengan ekstrak daun teh yang dapat mencegah iritasi dan bau. Popok Merries Skin Protection bisa Moms pesan langsung disini!