Artikel ini berisi tentang :
- Aspirin Obat Tertua di Dunia
- Benarkah Aspirin tingkatkan peluang kehamilan?
- Dosis Konsumsi Aspirin Untuk Hamil
- Pastikan Konsultasi Dengan Dokter
Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan, dari mulai konsumsi makanan sehat, olahraga secara teratur, dan meningkatkan frekuensi berhubungan intim di masa subur. Selain itu, ada juga yang mengatakan jika aspirin bisa tingkatkan peluang kehamilan. Benarkah?
Aspirin Obat Tertua di Dunia
Aspirin atau asam asetilsalisilat merupakan sejenis obat turunan dari salisilat. Obat ini biasanya sering digunakan sebagai senyawa antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi, yang berfungsi untuk menurunkan demam, pereda rasa nyeri dan meredakan peradangan.
Selain itu, aspirin pun biasa digunakan untuk mencegah sel darah (trombosit) menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga pembekuan darah dapat dihambat.
Yang cukup menarik, dilansir dalam hellosehat, obat ini merupakan yang tertua di dunia. Menurut sejarah, bangsa yang pertama kali menggunakan aspirin adalah bangsa Sumeria dan Mesir. Mereka biasa menggunakan obat ini sebagai penawar rasa sakit.
Zaman dulu, aspirin terbuat dari tanaman daun willow. Bahkan konon katanya, Hippocrates (dokter di zaman Yunani kuno) mengembangkan aspirin dengan menggunakan ekstrak tanaman ini.
Setelah itu, berbagai penelitian mulai dikembangkan untuk mencari berbagai khasiat dari aspirin, dan dosis aman untuk menggunakannya. Di dunia modern, aspirin dikenal sebagai obat dengan beragam khasiat, dari mulai mengatasi demam, peradangan dan lainnya.
Benarkah Aspirin tingkatkan peluang kehamilan?
Penelitian yang dipresentasikan pada acara tahunan American Society of Reproductive Medicine di Baltimore, Maryland, Amerika, menyebut jika konsumsi aspirin dengan dosis rendah, efektif meningkatkan peluang kehamilan pada wanita, terutama jika Moms pernah mengalami keguguran.
Dalam penelitian ini, tim peneliti melibatkan 1.228 wanita berusia 18-40 tahun yang pernah mengalami keguguran dan memiliki peradangan sistemik. Setelah itu, tim peneliti kemudian membagi mereka dalam 2 kelompok, yang diberi aspirin dosis rendah, dan yang tidak konsumsi aspirin.
Hasilnya, mereka yang mengkonsumsi aspirin dalam dosis rendah punya peluang kehamilan 17-20% lebih besar ketimbang mereka yang tidak mengkonsumsi aspirin.
Aspirin mampu membantu pembuahan dengan cara meningkatkan aliran darah ke pelvis, dan meningkatkan ketebalan di lapisan rahim wanita, sehingga embrio lebih mudah tumbuh. (oleh Prof Richard Poulson, wakil presiden American Society for Reproductive Medicine)
Selain itu, konsumsi aspirin pun dapat menurunkan resiko keguguran beruntun, sehingga peluang Moms untuk melahirkan akan semakin besar.
Dosis Konsumsi Aspirin Untuk Hamil
Selain penelitian di atas, sebenarnya sudah banyak pakar kesehatan yang menyatakan jika konsumsi aspirin dengan dosis rendah, efektif meningkatkan peluang kehamilan, hingga melahirkan. Tapi ingat Moms, jangan sembarangan dalam menentukan dosis aspirin.
Menurut US Preventive Services Task Force (USPSTF), khusus untuk Moms yang berisiko tinggi preeklamsia, penggunaan aspirin dosis rendah hanya boleh dilakukan selama 12 Minggu saja. Sedangkan untuk wanita yang belum hamil, konsumsi aspirin harus dilakukan setiap hari.
Dalam penelitian bersama yang dilakukan University of Utah, dan National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), diketahui jika dosis aspirin yang dikonsumsi untuk perawatan pra dan selama kehamilan, hanya boleh digunakan sebanyak 81 mg per hari.
Selain itu, dilansir dalam Medical New Today, ada beberapa kondisi yang sebaiknya tidak mendapatkan terapi aspirin, diantaranya Moms yang memiliki alergi atau kondisi lambung yang sensitif, dan beberapa kondisi lainnya yang tidak memungkinkan konsumsi aspirin.
Pastikan Konsultasi Dengan Dokter
Sama seperti obat-obatan lainnya, aspirin pun mengandung sejumlah efek samping yang bisa saja merugikan Moms. Dilansir dalam WebMD, penggunaan aspirin secara berlebihan pada wanita sehat, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, stroke, penyakit jantung, dan pendarahan serius.
Makanya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, dokter biasanya akan memberikan nasihat terkait cara meningkatkan kesuburan secara alami, sehat, dan tanpa efek samping dengan menjalankan gaya hidup yang sehat.
Jika ada beberapa kondisi tertentu yang membuat Moms harus mengkonsumsi obat-obatan tertentu, biasanya dokter akan memilih obat dengan efek samping yang lebih minimal, dan mungkin termasuk mempertimbangkan terapi aspirin.
Jadi intinya, Moms tidak boleh menentukan sendiri jenis terapi dan obat apa yang akan dikonsumsi untuk meningkatkan peluang kehamilan. Semuanya harus sesuai dengan rekomendasi dokter!