Artikel ini berisi tentang :
- Lalapan Mentah Beresiko Mengandung Pestisida
- Kecambah Berisiko Mengandung Bakteri
- Daun Pepaya Mengandung Enzim Papain
- Pare Mengandung Senyawa Alkali
- Solusi Mengkonsumsi Sayuran Sehat Selama Kehamilan
Selama masa kehamilan, Moms disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti ikan, daging, telur matang, sayur-sayuran hingga buah-buahan. Tapi hati-hati, tidak semua sayuran aman dikonsumsi, ada beberapa sayuran yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, diantaranya adalah :
Lalapan Mentah Beresiko Mengandung Pestisida
Sayuran seperti kol, sawi putih, daun kemangi dan lainnya, memang paling lezat dikonsumsi sebagai lalapan mentah. Tapi hati-hati Moms, jika tidak dicuci dengan baik lalapan mentah bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, dari mulai masalah pencernaan hingga tumbuh kembang janin yang terganggu.
Jika tidak maksimal dalam membersihkan, sayuran mentah beresiko mengandung kotoran, pestisida, toksoplasma dan bakteri yang berbahaya.
Menurut penelitian dari High Public Health Research Center Valencia di Spanyol, menyebut jika janin belum memiliki sistem detoksifikasi yang baik, sehingga sangat rentan terpapar zat berbahaya dari luar, termasuk pestisida, dan toksoplasma.
Beberapa pengaruh buruknya paparan pestisida dan toksoplasma diantaranya, kondisi cacat lahir, Si Kecil terlahir prematur, dan berisiko mengalami gangguan kemampuan otak.
Kecambah Berisiko Mengandung Bakteri
Ukuran kecambah yang sangat kecil, sehingga sangat sulit untuk dibersihkan. Selain itu, kecambah pun dianggap berbahaya bagi ibu hamil karena proses pemilihan biji yang kurang higienis, sanitasi yang kurang baik, dan berisiko terkontaminasi bakteri saat proses sprouting atau bertunas.
Kondisi hangat dan lembab selama proses perubahan kacang menjadi kecambah pun dapat mendukung perkembangbiakan bakteri. Pertimbangan inilah yang membuat banyak pakar setuju untuk melarang Moms mengkonsumsinya selama masa kehamilan.
Selain itu, umumnya kecambah yang dijual di pasaran, berisiko mengandung bakteri Salmonella, yang bisa menyebabkan infeksi, menyebabkan sakit perut, diare, pusing, muntah, dan demam.
Selain itu, kecambah pun berisiko terpapar bakteri E.coli yang juga dapat menyebabkan infeksi, bahkan meningkatkan risiko kematian janin dalam kandungan.
Menurut Center of Disease Control (CDC), paparan bakteri E.coli dan Salmonella bisa menyebabkan berbagai masalah pada kehamilan, dari mulai resiko janin lahir prematur, keracunan pada janin, keguguran, dan bahkan meningkatkan risiko bayi meninggal saat lahir.
Daun Pepaya Mengandung Enzim Papain
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition, tidak hanya dalam buahnya saja, enzim papain diketahui terdapat dalam daun pepaya. Nah, paparan enzim ini disebut-sebut dapat mengganggu proses produksi hormon progesteron pada ibu hamil.
Sebagai catatan, kekurangan hormon progesteron selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran, dan bertambahnya berat badan yang tidak normal yang menyebabkan obesitas, serta meningkatkan risiko diabetes gestasional.
Kembali kepada penelitian, konsumsi daun pepaya secara berlebih bisa menyebabkan tumbuhnya endometrium dinding uterus yang tidak sempurna, hingga menyebabkan terciptanya lingkungan (rahim dan plasenta rapuh) yang tidak sehat bagi janin yang sedang tumbuh.
Maka dari itu, sebisa mungkin Moms harus membatasi konsumsi daun pepaya selama masa kehamilan, bahkan kalau bisa sebaiknya dijauhi saja, atau diganti saja dengan daun singkong.
Pare Mengandung Senyawa Alkali
Meskipun terkenal dengan rasanya yang sangat pahit, buktinya banyak orang yang menyukai si hijau ini. Tapi hati-hati Moms, pare ternyata mengandung senyawa alkali yang bisa memicu sakit perut, mual, muntah, menyebabkan gangguan mata dan diare.
Selain itu, konsumsi pare selama masa kehamilan pun bisa mengganggu kinerja kelenjar saliva, yang membuat produksi air liur berlebihan. Hal ini bisa meningkatkan risiko morning sickness yang lebih buruk.
Selain itu, dilansir dalam regnancyrelated.com, senyawa alkali merupakan senyawa logam yang bisa menyebabkan dampak serius bagi kehamilan. Dalam beberapa kasus, kandungan senyawa alkali dalam pare diketahui dapat memicu kelahiran bayi prematur, hingga menyebabkan masalah keguguran.
Solusi Mengkonsumsi Sayuran Sehat Selama Kehamilan
Mengonsumsi sayuran memang sehat, tapi untuk membunuh bakteri yang terkandung dalam sayuran, Moms harus memanaskannya dalam suhu lebih dari 80 0C. Tapi sayang, proses ini malah akan membuat sayuran jadi kehilangan sebagian nutrisinya karena proses pemanasan.
Solusinya, Moms bisa memilih sumber sayuran sehat dan mudah dibersihkan, misalnya brokoli, wortel, buncis dan bayam. Sayuran ini tergolong mudah dibersihkan dari pestisida hanya dengan mencucinya di bawah air yang mengalir. Usahakan air yang digunakan merupakan air matang.
Solusi lainnya, Moms bisa memilih sumber sayuran organik. Sayuran ini tergolong aman karena bebas dari pestisida, dan minim pemberian pupuk kimia, sehingga untuk membersihkannya sangat mudah dilakukan. Cukup dengan mencucinya saja hingga bersih. Selamat mencoba!