Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang dilakukan oleh Si Kecil kadang membuat bingung Moms dan keluarga. Tetapi tenang, Moms bisa memberikan menu ini agar si bayi kembali membuka mulutnya untuk makan. Ya, ada menu MPASI yang cocok untuk mengatasi GTM pada bayi.
Ketika Si Kecil melakukan GTM, ada rasa bingung, panik, cemas, kesal dan bentuk perasaan lainnya yang muncul pada diri Moms. Jangan khawatir jika anak sudah mulai melakukan GTM, apalagi kalau Moms sampai merasa bersalah, lupakan dulu perasaan itu. Sadarilah bawah GTM merupakan fase yang normal dan harus dihadapi oleh banyak orang tua. Salah satu alasan kenapa Moms harus bisa melupakan rasa khawatir ketika anak mulai GTM adalah, Si Kecil bisa merasakan rasa frustasi Moms saat berusaha memberikan Ia makan. Hal tersebut malah akan membuat anak malah semakin menolak makan karena rasa tidak nyaman.
Jangan khawatir ya Moms. Ketika anak mulai melakukan GTM, Si Kecil tidak akan selalu menolak makan ketika Moms menyodorkan makanan. Cara yang bisa Moms lakukan untuk membuat anak kembali membuka mulut adalah dengan memahami terlebih dahulu penyebab Si Kecil mulai melakukan GTM.
Penyebab bayi Melakukan GTM
Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab bayi melakukan gerakan tutup mulut adalah adanya kebiasaan memberikan makan yang salah dari orang tua atau inappropriate feeding practice.
Tanpa disadari, ketika Moms memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pertama kali di usianya yang menginjak 6 bulan, banyak di antara Moms sekalian yang tidak melakukan riset terlebih dahulu. Hal ini termasuk menu apa yang akan disajikan, bagaimana mengatur jam makannya, serta kombinasi makanan apa yang cocok untuk kebutuhan nutrisinya, dan sebagainya. Hal-hal seperti itu, jika tidak diatur dengan benar, akan menimbulkan masalah untuk Si Kecil, seperti munculnya gerakan tutup mulut.
Nah berikut merupakan beberapa penyebab terjadinya gerakan tutup mulut pada bayi.
1. Pemberian makan yang tidak tepat waktu
Fase GTM biasanya dimulai ketika Si Kecil mulai diperkenalkan MPASI dan saat dia mulai disapih. Rentang usianya, yakni sekitar 6 bulan sampai dengan usia 2 tahun. Saat Moms akan memberikan MPASI 6 bulan, Moms sudah harus bisa menentukan jadwal makan yang tepat untuk bayi. Berikan jeda setiap 2 jam untuk diisi cemilan ataupun ASI.
Pembentukan jam makan pada anak mampu membangun kedisiplinan pada Si Kecil. Jika sudah terbiasa makan jam 8 pagi, maka aturlah untuk terus makan pada jam 8 pagi. Dengan begitu, tubuh Si Kecil juga akan mengirim sensor ke otak untuk merasa lapar setiap jam 8 pagi.
Selain itu, dengan adanya jadwal makan yang tepat membuat Si Kecil leluasa untuk mengatur jam tidurnya. Ya, tubuhnya akan menyesuaikan dengan jadwal makan yang diberikan setiap harinya oleh Moms.
2. Suasana yang tidak nyaman
Si Kecil berpeluang menutup mulutnya kala makan bisa juga disebabkan oleh faktor suasana lingkungannya. Semakin bertambah usia Si Kecil, tentunya rasa ingin tahunya semakin besar, apalagi ketika Si Kecil sudah mulai bisa merangkak. Sehingga, kemungkinan Si Kecil merasa bosan ketika diberi makan di tempat yang sama terus menerus. Moms bisa menyodorkan makan bayi sambil berjalan-jalan di pekarangan/lingkungan rumah. Hal ini tentunya juga baik buat menstimulasi kecerdasan anak, seperti mengenalkan berbagai banyak objek di luar rumah.
Selain rasa bosan dari lokasi Moms memberi makan, rasa tidak nyaman bisa juga muncul dari tempat yang lebih dekat dengan anak, yaitu baju dan popok. Popok yang kasar, sesak dipakai, atau pengap bisa mempengaruhi suasana hati Si Kecil. Ketika Si Kecil rewel, Ia juga bisa memilih untuk menolak makan. Sehingga, Moms harus pastikan popok yang Si Kecil gunakan nyaman. Pakaikan popok sesuai ukuran Si Kecil, tidak terlalu longgar hingga bocor tapi juga tidak terlalu ketat sehingga Si Kecil terasa sesak untuk makan. Popok seperti Merries juga dapat membantu menjaga rasa nyaman Si Kecil karena memiliki permukaan popok yang lembut dan sirkulasi udara yang baik, menjaga popok bagian dalam tetap sejuk. Karet di pinggang dan selangkangan yang fleksibel juga bisa menghindari popok terasa sesak.
3. Tekanan
Saat Si Kecil melakukan gerakan tutup mulut, hal yang harus dilakukan adalah membuat menu MPASI mengatasi GTM. Namun tidak jarang emosi frustasi Moms memuncak, tampak, dan berujung marah pada Si Kecil. Ingat Moms, sebisa mungkin untuk menghindari hal tersebut. Emosi negatif ini hanya akan menambah parah gangguan makan yang dilakukan oleh Si Kecil.
4. Kombinasi menu yang tidak sesuai
Saat membuat menu MPASI mengatasi GTM, Moms pasti akan merasa bahwa menu MPASI yang selama ini diberikan bukanlah berdasarkan apa yang Si Kecil mau, melainkan apa yang Moms ingin buat. Ya, sama seperti orang dewasa, Si Kecil juga akan merasakan kenikmatan ketika lidahnya merasakan kombinasi makanan yang tepat. Kombinasi makanan yang tepat akan membuat Si Kecil lebih mudah untuk menerima makanan yang Moms sodorkan.
Nah setelah Moms mengetahui penyebab Gerakan Tutup Mulut pada Si Kecil, sekarang Moms bisa mengatur untuk bisa membuat menu MPASI guna mengatasi mogok makan.
Menu MPASI mengatasi GTM
1. Buat menu yang disukai
Saat Si Kecil melakukan GTM, upayakan untuk membuat menu yang disukainya. Biasanya bayi suka akan rasa yang gurih, jadi Moms mungkin bisa membuat menu MPASI mengatasi GTM dengan cita rasa yang gurih. Namun, jangan tambahkan garam atau gula pada bayi jika bayi masih berusia di bawah 1 tahun. Karena kebutuhan akan dua zat tersebut masih sangat kecil di tubuh, dan itu pun sudah bisa terpenuhi dari bahan makanan yang Moms gunakan.
Ketika usia Si Kecil masih berada pada rentang usia 6 bulan hingga 11 bulan, Moms bisa membuatkannya pure buah segar dicampur dengan tepung beras. Usahakan membuatnya secara mandiri ya Moms, mulai dari tepung beras dan pure buah segarnya. Saat Si Kecil sudah berusia 1 tahun, mungkin Moms bisa membuat variasi menu yang nikmat, seperti membuat ayam goreng isi sayur atau nugget ayam olahan rumah dan sayur.
Moms bisa memberikan snack atau cemilan buah jika Si Kecil lebih suka kudapan dengan rasa manis.
2. Atur pemberian makanan utama dan snack dengan teratur juga tertib
Pemberian makanan utama pada Si Kecil biasanya berlangsung selama 3 kali dalam sehari dan 2 kali untuk snack sebagai selingan. Nah Moms harus bisa memastikan pemberian makannya tepat waktu, agar Si Kecil tidak meminta kudapan saat harusnya memakan makanan utama. Siasati dengan pemberian cemilan yang sudah bisa dipegang olehnya agar Ia merasa lebih bebas untuk makan.
3. Buat menu yang variatif
Moms bisa membuat pilihan makanan setiap harinya sebagai menu MPASI mengatasi GTM. Hal itu bertujuan untuk menghindari rasa bosan terhadap rasa makanan yang disajikan oleh Moms sekalian.
Mudahnya, Moms bisa membuat menu selama 1 minggu. Moms bisa mengkombinasikan bahan yangs sama untuk menu yang berbeda. Misalnya menu pertama adalah ayam dan wortel rebus, lalu menu ke dua yang bisa Moms pilih adalah sop sayur menggunakan air rebusan ayam. Dengan begitu, menu bisa bervariasi dan Moms bisa menghemat kebutuhan berbelanja. Meal plan atau rencana makanan ini bisa membantu Moms melihat menu apa yang membuat Si Kecil mulai mengalami mogok makan.
Terus evaluasi reaksi Si Kecil saat disodori makan, karena hal tersebut bisa membantu Moms untuk menghindari anak melakukan GTM. Tapi, jangan khawatir jika anak mulai melakukan GTM ya. Karena hal tersebut lumrah, apalagi untuk anak yang baru saja berusia 1 tahun. Nafsu makan Si Kecil pada usia tersebut cukup berbeda dibandingkan dengan saat ia masih berusia 11 bulan