Ada kepercayaan yang sudah berjalan cukup lama, bahwa untuk menghilangkan ruam popok pada Si Kecil bisa dengan cara mengangin-anginkan kulit pantatnya. Namun apakah hal itu berjalan dengan baik? Dengan mengangin-anginkan mungkin akan membuat kulit Si Kecil bisa bernapas, namun ampuhkah sebagai cara mengatasi ruam popok?
Ruam popok merupakan kondisi di mana kulit pantat Si kecil mengalami iritasi karena berbagai penyebab. Kulit yang bergesekan dengan popok yang kasar atau kondisi kulit yang lembap sehingga menjadi sarang kuman yang subur. Biasanya kondisi ruam akan membuat Si Kecil tidak nyaman karena rasa perih dan juga gatal. Dengan mengangin-anginkan kulit pantat Si Kecil ketika sedang mengganti popok memang bisa membuat kering dan tidak basah, sehingga ruam bisa lebih cepat sembuh.
Tetapi Moms tetap harus mewaspadai munculnya bakteri karena aktivitas mengangin-anginkan kulit Si Kecil. Bila dilakukan di tempat yang tidak bersih, bakteri dan kuman bisa malah semakin banyak ketika kulit yang luka terpapar udara yang kotor, misalnya berdebu atau ruangan yang lembap.
Selain mengangin-anginkan Si Kecil, tidak sedikit banyak yang menyarankan untuk menggunakan bedak di lokasi ruam. Hal ini juga harus Moms hindari. Bukannya membuat Si Kecil nyaman, bedak malah berpotensi menambah rasa perih yang dialami Si Kecil.
Cara mengatasi ruam popok yang paling baik adalah dengan menggunakan popok yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan rutin mengganti popok dalam kurun waktu 3 hingga 4 jam sekali. Sehingga area kulit Si Kecil yang tertutupi popok selalu terjaga, agar tidak lembab dan terhindar dari ruam popok. Popok dengan sirkulasi yang baik seperti Merries akan cepat kering dan dapat menjaga bagian dalam popok tetap sejuk sehingga Si Kecil tidak perlu berkeringat ekstra.
Nah berikut merupakan cara mengatasi ruam popok yang Moms bisa lakukan. Simak yuk Moms, sehingga kulit Si Kecil bisa segera pulih dari ruam dan aktivitasnya bisa berjalan dengan lebih ceria.
1. Gunakan bahan alami yang ada di rumah
Moms bisa menggunakan bahan alami seperti minyak kelapa dan juga yoghurt sebagai salah satu cara mengatasi ruam popok. Minyak kelapa merupakan anti bakteri alami yang ampuh untuk membunuh bakteri dan kuman penyebab ruam popok
Selain itu, kandungan lemak jenuh yang ada di dalam minyak kelapa mampu melembabkan kulit Si Kecil dengan alami. Jadi potensi munculnya ruam akibat gesekan karena kulit Si Kecil kering bisa dihindari.
Moms hanya perlu mengoleskannya sebanyak satu sendok makan di wilayah yang memiliki ruam popok. Untuk hasil yang maksimal, oleskan secara lembut 2 kali sehari.
Yoghurt juga dikenal sebagai bahan alami untuk mengatasi ruam popok. Selain bisa disajikan sebagai salah satu menu makanan pendamping air susu ibu (ASI), Yoghurt memiliki kandungan anti inflamasi dan probiotik alami yang mampu mengatasi gangguan kulit yang disebabkan oleh mikroba ataupun jamur. Moms sudah bisa memberikan minuman hasil fermentasi susu itu ketika Si Kecil menginjak usia 6 bulan. tetapi ada juga yang menunggu hingga 9 bulan. Cari Yoghurt yang bebas gula dan lemak, hal itu perlu untuk menjaga pola tumbuh kembang bayi agar selalu optimal. Moms bisa memberikannya sebagai menu harian. Yoghurt mampu menyehatkan sistem pencernaan dan memperkuat imunitas tubuh. Tetapi jika usianya masih di bawah, Moms bisa mengoleskan yoghurt ke wilayah yang terdapat ruam. Biarkan selama beberapa saat lalu bersihkan dengan handuk hangat yang lembut.
Yoghurt memang minuman super. Karena selain bisa diminum, yoghurt juga bisa dijadikan obat oles. Mulai kenalkan yoghurt pada Si Kecil sejak dini sehingga tubuhnya bisa menjadi lebih sehat dan bugar.
2. Menggunakan popok yang tepat
Penyebab ruam popok juga disebabkan oleh penggunaan popok bayi yang tidak tepat, baik dalam ukuran maupun kualitas. Bila popok Si Kecil terlalu kecil, maka gesekan antara kulit dan popok akan semakin terasa, apalagi bila permukaan popok kasar. Kondisi seperti ini yang dapat memicu ruam popok muncul. Moms harus bisa memastikan bahwa popok yang digunakan Si Kecil sudah cocok dengan ukuran tubuhnya, termasuk berat badan hingga tinggi tubuh.
Definisi popok yang tidak tepat lainnya adalah bila popok tidak memiliki sirkulasi dan daya serap yang baik. Pastikan popok dapat menyerap cairan dengan cepat sehingga kulit dan popok bisa terhindari dari kelembaban yang lama. Popok yang baik juga memiliki permukaan yang lembut dan empuk, sehingga tidak masalah bila bersentuhan dengan kulit bayi dalam waktu yang lama. Ketika menggunakan popok, ganti popok setiap 3-4 jam sekali ya, Moms. Popok harus diganti dengan sering meskipun Si Kecil tidak pipis atau BAB, kelembaban di dalam popok bisa terjadi karena Si Kecil berkeringat. Apalagi untuk Si Kecil yang sudah aktif bergerak. Ketika ia bermain, ia akan berkeringat lebih banyak. Sehingga popok harus sering diganti untuk memastikan kulit Si Kecil tetap dalam kondisi kering dan lembut. Moms bisa memilih popok Merries karena memiliki 3 lapisan bersirkulasi udara, selain anti bocor, lapisan ini memastikan daya serap yang baik dan tetap sejuk. Kombinasi teknologi tinggi dari Jepang untuk menghindari ruam popok.
3. Perhatikan makanannya
Saat Si Kecil sudah masuk usia 6 bulan, biasanya Moms sudah memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). MPASI adalah fase wajib yang dilalui Si Kecil, untuk memastikan ia mendapatkan gizi yang dibutuhkan sesuai kemampuan tubuh mencerna makanan.
Perubahan pola dan jenis makanan juga akan berpengaruh terhadap pola sistem pencernaan Si Kecil. Saat sudah diberikan MPASI, Moms harus lebih sering mengecek kondisi popok. Karena biasanya, kotoran lunak Si Kecil menjadi lebih banyak dari biasanya dan teksturnya juga mulai berubah.
4. Tidak semua ruam adalah ruam popok
Tidak semua ruam yang dialami oleh Si Kecil adalah ruam popok (Halodoc, 2020). Ruam yang berada di wilayah wajah, tangan dan kaki biasa disebut sebagai impetigo (Hellosehat, 2020). Penyebabnya adalah adanya bakteri atau kuman yang menyebabkan terjadinya infeksi kulit. Jenis ruam seperti ini bisa menyebar secara cepat. Kulit Si Kecil akan terlihat bercak merah dan muncul lepuhan pada kulit. Ada pula jenis ruam yang disebut intertrigo (babycarejournals, 2016).
Di sini ruam munculnya di wilayah leher. Penyebabnya adalah kondisi leher yang lembab karena terdapat lipatan-lipatan. Biasanya Si Kecil yang berusia kurang dari 6 bulan memiliki risiko lebih besar terkena intertrigo.
Selain di leher, ruam jenis ini juga sering ditemui di wilayah ketiak. Untuk mengatasi ruam, Moms harus bisa memastikan kondisi kulit Si Kecil selalu kering dan yang paling penting adalah kulit Si Kecil harus selalu dalam keadaan bersih. Sehingga potensi munculnya ruam bisa semakin diminimalisir. Karena penyebab sudah hampir pasti adalah bakteri atau kuman yang muncul dan menempel di kulit yang lembap. Mengangin-anginkan mungkin akan membantu kulit cepat kering, namun faktanya, bisa meningkatkan risiko luka ruam terpapar bakteri atau kuman yang ada di udara. Sehingga, lebih baik Moms berpikir ulang bila ingin mengangin-anginkan kulit Si Kecil yang mengalami ruam untuk menghindari lebih banyak kuman yang menempel di kulit bayi.