Mengenal Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Baru Lahir
Saat usia Si Kecil masih sangat dini, hanya tangisan yang menjadi ekspresinya. Hal ini tentu sangat sulit bagi Moms untuk memahami apa keinginan Si Kecil apalagi kalau anak pertama. Ternyata, Si Kecil yang rewel boleh jadi tengah mengalami sejumlah masalah kesehatan.
Beberapa masalah bisa diidentifikasi gejala fisiknya seperti ruam, demam, dan pilek. Namun ada beberapa masalah kesehatan yang lebih sulit diidentifikasi gejalanya. Salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi pada bayi, tetapi susah diidentifikasi adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Apa itu ISK?
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak, dengan frekuensi perempuan lebih banyak daripada laki-laki. ISK pada bayi terjadi akibat bakteri dari tinja yang masuk ke kelamin. Kemudian naik dan berkembang di kandung kemih.
Infeksi umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih, namun jika tidak segera diobati infeksi dapat naik ke ureter dan ginjal dimana jika kasus sudah sampai disini berarti kondisi sudah lebih serius. Infeksi saluran kemih biasanya mudah diatasi, tapi jika dibiarkan tanpa diobati bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen atau bahkan gagal ginjal. Melansir Healthy Children, infeksi ini dapat mengarah pada gangguan yang lebih serius, yakni sepsis.
Sepsis sendiri menjadi penyebab kematian 7.000 bayi di Amerika Serikat. Bahkan data menyebutkan, 1 dari 20 anak-anak dibawah usia 20 tahun mengalami ISK. Anak usia di bawah dua tahun lebih rentan menderita kondisi yang serius dibandingkan anak yang lebih besar, jadi langkah penanganan yang dilakukan sesegera mungkin menjadi sangat penting. Untuk mencegah ISK pada Si Kecil yang utama adalah selalu menjaga kebersihan saat mengganti popok Si Kecil ditambah lagi untuk mengganti popok Si Kecil sesering mungkin. Pada bayi perempuan, Moms bisa mencegah ISK dengan membersihkan kotoran dari depan ke belakang, menghindari ada kotoran/bakteri yang masuk ke tubuh Si Kecil melalui vagina Si Kecil.
Tanda dan gejala ISK pada Si Kecil
Dibandingkan bayi laki-laki, bayi perempuan lebih rentan mengalami ISK. Hal ini karena perempuan memiliki saluran kencing yang lebih pendek daripada laki-laki. Akibatnya, bakteri akan lebih mudah masuk ke kandung kemih. ISK pada bayi cenderung sulit terdeteksi. Hal ini karena bayi belum bisa menyampaikan gejala-gejala yang ia rasakan. Oleh karena itu, Moms harus jeli terhadap perubahan yang dialami Si Kecil. Beberapa gejala yang mungkin kerap terjadi pada saat Si Kecil mengalami ISK antara lain:
- Menangis saat pipis
Menangis saat pipis bisa menjadi salah satu gejala ISK. Saat masih sangat kecil bayi akan sering pipis, oleh karena itu kala Si Kecil tiap kali pipis dan dia menangis, ada baiknya Moms mulai curiga jangan-jangan Si Kecil kesakitan saat pipis dikarenakan ISK.
- Urin bercampur darah dan berbau
Saat Si Kecil pipis, perhatikan urinnya. Urin yang keluar bercampur dengan darah adalah salah satu gejala Si Kecil mengalami ISK. Ini juga bisa jadi tanda Si kecil mengalami infeksi ginjal yang jika tidak segera ditangani bisa menimbulkan kerusakan ginjal yang lebih parah. Bukan hanya itu, Moms juga perlu memperhatikan aroma dari urin Si Kecil. Urin memiliki bau yang tidak wajar dan tajam menjadi salah satu tanda ISK pada bayi.
- Demam mencapai lebih dari 37,8 derajat celcius
Demam bukan merupakan gejala umum dari infeksi kandung kemih. Demam lebih khas diakibatkan oleh infeksi saluran kemih yang telah menyebar ke ginjal atau aliran darah.
Pada kebanyakan bayi, gejala yang paling sering muncul ketika mengalami ISK adalah demam tanpa sebab yang spesifik. Sekitar 5 persen bayi dan batita yang mengalami demam tanpa gejala tertentu menderita infeksi saluran kemih. Karena kurangnya gejala-gejala spesifik inilah, banyak kasus ISK yang tidak tertangani karena ibu-ibu merasa Si Kecil hanya mengalami demam biasa.
- Muntah, diare, dan susah naik berat badan
Muntah-muntah juga jadi salah satu gejala ISK pada bayi yang perlu dapat perhatian khusus. Jika ini terjadi, Moms juga harus memastikan Si Kecil tidak sampai dehidrasi dengan selalu memberikan asupan cairan yang cukup. Apalagi kalau ditambah diare bisa jadi ia memang mengalami ISK pada bayi. Jadi, jangan tunda lagi untuk berkonsultasi dengan dokter ya Moms. Semakin cepat diobati, semakin cepat pula Si Kecil bisa sembuh.
- Rewel namun mudah mengantuk
Karena rasa sakit akibat infeksi, Si Kecil jadi mudah sekali menangis dan rewel lebih dari biasanya, terutama saat pipis. Jika Si Kecil jadi mudah menangis saat pipis, rewel tanpa sebab, boleh jadi Si Kecil menunjukkan gejala ISK. Di sisi lain, meski rewel SI Kecil justru mudah mengantuk tidak pada jam tidurnya. Siapa sangka hal ini pun bisa jadi tanda-tanda ISK pada bayi.
Adapun saat Si Kecil tidur ada baiknya Moms bisa memilihkan popok terbaik agar tidurnya maksimal, Moms tentu harus memilihkan popok terbaik dan tidak mudah bocor. Tentunya, fungsi utama dari popok adalah menyerap cairan dan menampung kotoran Si Kecil.
Ada teknologi baru pada popok Merries Tape selain karet pelindung pada bagian paha, gelombang permukaan Merries pada bagian tengah lebih besar sehingga penyerapan lebih maksimal dan pada sisi kanan dan kiri permukaannya, terdapat pola gelombang yang lebih kecil untuk menangkap kotoran lunak
Si Kecil agar tidak bocor. Inovasi teknologi juga terus dikembangkan sehingga mampu menghasilkan permukaan popok yang lembut di kulit, bahkan setelah menampung banyak pipis Si Kecil. Sehingga bayi bisa tetap nyaman dan tidak mudah rewel.
- Ngompol
Siapa sangka sakit perut merupakan gejala ISK pada bayi. Ternyata, sakit perut di area kandung kemih atau bagian bawah perut, dekat kelamin Si Kecil menjadi salah satu gejala ISK pada bayi yang perlu Moms waspadai. Sakit perut pada kandung kemih bayi juga biasanya paling terasa saat Si Kecil pipis, hingga menangis kesakitan pada bagian perutnya sehingga menyebabkan Si Kecil sulit untuk tidur. Saat Si Kecil sakit perut, pastikan Moms memberikan Si Kecil Popok Merries agar bisa tidur dengan nyaman tanpa harus terbangung atau tidak nyenyak karena merasakan gatal ataupun perih akibat ruam karena menggunakan popok yang tidak tepat.
Popok Merries memiliki indikator penanda pipis yang ditunjukkan dengan warna yang akan berubah ketika terkena cairan, sehingga Moms bisa tahu ketika popok Si Kecil penuh. Moms bisa mengganti popok jika garis kuning yang ada pada popok berubah menjadi biru.
Popok Merries adalah merek terbaik dalam memenuhi kebutuhan sanitasi Si Kecil. Biasanya popok sudah memiliki struktur popok dengan 3 lapisan, tetapi lapisan popok Merries Tape yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi sangat lembut dan memiliki rongga udara yang berukuran lebih besar sehingga sirkulasi udara dapat terjadi dengan lebih baik. Jadi kulit bayi dapat terhindar dari pengap yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga ruam popok.
Ketika usia Si Kecil sudah mulai aktif bergerak, misalnya berguling dan merangkak, Moms bisa mulai beralih menggunakan popok model celana. Hal ini dapat memudahkan Moms saat mengganti popok Si Kecil yang sedang tidak bisa diam.
Perawatan dan cara mengatasi infeksi saluran kencing pada bayi
Karena sudah mengetahui gejala-gejala ISK, semakin cepat Moms membawa Si Kecil ke dokter semakin baik. Tak hanya dengan melihat gejala, dokter akan mendiagnosis ISK pada bayi dengan memeriksa urinenya.
Bila setelah melakukan pemeriksaan, Si Kecil dinyatakan terkena ISK. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi. Bayi berusia di bawah 3 bulan biasanya mendapat antibiotik intravena (IV/Infus) yang langsung dimasukkan ke pembuluh darah melalui infus. Sementara, bayi yang berusia lebih dari 3 bulan dirawat dengan antibiotik oral (dimasukkan lewat mulut, seperti sirup). Pastikan untuk memberinya sesuai dosis dan menghabiskannya agar pengobatan tuntas diberikan.