Berendam di pemandian air panas atau melakukan sauna merupakan salah satu hal yang banyak disukai oleh wanita. Namun bagi wanita yang sedang hamil, kegiatan tersebut sepertinya harus ditunda dulu sampai si kecil lahir. Pasalnya, ibu hamil disarankan untuk menjauhi pemandian air panas dan sauna. Tentunya larangan tersebut tidak hanya sekedar mitos karena memang ada beberapa alasan medis yang dapat mempengaruhi.
Berendam di air panas maupun melakukan sauna dapat menyebabkan suhu tubuh ibu hamil meningkat. Berendam dalam waktu 10 menit saja di air panas akan meningkatkan suhu tubuh sampai 38,9 derajat Celsius. Hal ini tentu akan menyebabkan kondisi yang biasa disebut dengan hipertermia.
Menurut Roger W. Harms, M.D, pakar kandungan dan kebidanan Mayoclinic.com, beberapa studi melaporkan adanya peningkatan (neural tube defects) cacat bumbu saraf dan keguguran, ketidaknormalan serius pada otak bayi dari ibu hamil yang mengalami panas tinggi pada 4 – 6 bulan kehamilan. Selain itu terkena air panas beberapa kali selama hamil juga dapat menyebabkan kepanasan serta menurunnya tekanan darah sehingga dapat mengurangi pasokan oksigen pada janin.
Sementara itu pemandian air panas alami biasanya mengandung kadar belerang yang cukup tinggi. Belerang merupakan mineral yang bersifat korosif dan mudah diserap oleh tubuh. Walaupun belerang diperlukan oleh tubuh, namun belerang yang dibutuhkan adalah yang dari jenis organik. Belerang anorganik dapat menjadi racun yang berbahaya untuk tubuh.
Bahkan uap belerang saja jika terhirup bersifat korosif terhadap saluran pernafasan apalagi jika dibiarkan masuk ke dalam tubuh lewat pori-pori di seluruh tubuh. Oleh sebab itu ibu hamil perlu menjauhi pemandian air panas selama hamil.
Jika Moms ingin tetap berendam air panas pada waktu hamil, berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir resiko.
- Lama waktu berendam air panas sebaiknya dibatasi cukup sebentar saja tidak sampai 10 menit. Selain itu sebisa mungkin jangan melakukan hal ini dengan intensitas yang sering.
- Pada saat berendam di air panas, hindari berada di dekat inlet yang merupakan tempat keluarnya air panas. Pasalnya suhu air yang keluar dari inlet biasanya lebih tinggi dan menyebabkan ibu hamil lebih cepat mengalami hipertermia.
- Ketika tubuh sudah mulai memproduksi keringat dalam jumlah yang banyak dan merasa tidak nyaman, sebaiknya segera keluar dari bak air panas.
- Jangan menggunakan air panas ketika tubuh sedang dalam kondisi kurang fit atau bahkan sedang demam. Hindari pula berendam dengan air panas setelah berolahraga.
Jadi bagi Moms yang sedang hamil, keinginan berendam di pemandian air panas dan sauna sebaiknya ditunda dulu. Hal ini tentunya dilakukan demi menjaga keamanan dan kesehatan si kecil di dalam rahim.