Artikel ini berisi tentang :
- Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil
- Apakah sering buang air kecil bisa berbahaya?
- Menahan Buang Air Kecil Menyebabkan Anyang-anyangan
- Bagaimana cara mengatasi anyang-anyangan?
- Trik Kurangi Frekuensi Buang Air Kecil Selama Hamil
Selama masa kehamilan, Moms akan menemukan banyak sekali perubahan pada tubuh. Beberapa perubahan tersebut ada yang terasa sangat menyenangkan, tapi ada juga yang malah akan membuat Moms merasa tidak nyaman dan cukup terganggu.
Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil
Salah satu perubahan yang harus Moms hadapi adalah, sering buang air kecil atau beser. Kondisi ini merupakan hal yang normal dan dialami oleh sebagian besar ibu hamil. (oleh dr. Julianto Witjaksono AG, SpOG, ISK, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Premier Jatinegara)
Besar atau inkontinensia disebabkan karena tekanan pada kandung kemih selama kehamilan. Kondisi ini akan menyebabkan tempat penyimpanan urine menjadi lebih kecil, sehingga Moms akan kesulitan untuk menghentikan aliran urin. Kondisi inilah yang akan menyebabkan Moms jadi beser atau bahkan ngompol.
Menurut dr. Julianto, kondisi ini akan terasa semakin parah seiring membesarnya janin dalam kandungan (trimester akhir). Hal ini disebabkan karena ukuran janin yang membesar akan menyebabkan kandung kemih menjadi sangat aktif dan sensitif.
Apakah sering buang air kecil bisa berbahaya?
Tentu saja ini kondisi normal dan tidak berbahaya. Hanya saja, untuk mencegah terjadi dehidrasi karena terlalu banyak membuang cairan, Moms disarankan untuk banyak mengonsumsi air putih dan makanan dengan kandungan cairan tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran.
Meskipun begitu, ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai saat Moms mendadak sering buang air kecil, salah satunya kondisi infeksi saluran kencing. Menurut dr. Julianto, selain ditandai dengan sering buang air kecil, ada tanda lainnya yang menjadi gejala umum dari infeksi saluran kencing, diantaranya :
- Urine terlihat sangat keruh, pekat dan terkadang berwarna merah atau pink.
- Aroma urine menjadi sangat kuat, atau berbau busuk
- Moms merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil
- Moms merasakan nyeri di bagian dalam organ kewanitaan saat buang air kecil
Jika mendapati tanda-tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter.
Menahan Buang Air Kecil Menyebabkan Anyang-anyangan
Dilansir dalam klikdokter.com, menahan buang air kecil tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, yang tidak hamil pun mendapat efek yang sama. Salah satu risiko yang akan Moms dapatkan saat terlalu sering menahan buang air kecil adalah, munculnya anyang-anyangan atau disuria.
Anyang-anyangan atau disuria merupakan kondisi buang air kecil yang diiringi dengan rasa sakit, perih, dan panas. Parahnya lagi, saat terjadi anyang-anyangan, volume air kencing yang keluar akan menjadi sangat sedikit, sehingga Moms akan menjadi lebih sering merasa ingin buang air kecil.
Jika tidak diatasi dengan baik, anyang-anyangan bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri, yang mengarah pada penyakit infeksi saluran kemih.
Bagaimana cara mengatasi anyang-anyangan?
Dalam kondisi normal, anyang-anyangan sebenarnya bisa diatasi dengan mudah. Moms tinggal perbanyak konsumsi air putih dan buah-buahan dengan kandungan air banyak untuk merangsang produksi urine lebih banyak. Saat merasa ingin buang air kecil, lakukan segera dan pastikan volumenya maksimal.
Setelah itu, lakukan trik ini terus menerus hingga Moms tidak merasa sakit atau panas lagi saat akan buang air kecil. Jangan lupa, bersihkan organ intim setelah Moms buang air kecil.
Selain itu, Moms pun bisa mengkonsumsi yogurt yang mengandung ragi untuk mencegah anyang-anyang berkembang jadi infeksi saluran kencing. Pasalnya, yogurt merupakan bahan alami yang mampu membantu membunuh dan menghentikan perkembangan infeksi jamur di saluran kencing.
Jika anyang-anyangan tidak sembuh dalam 3 hari, dan terasa makin parah, segera hubungi dokter. Terkadang, dokter akan memberikan obat-obatan khusus untuk mengatasi masalah ini dengan cepat.
Trik Kurangi Frekuensi Buang Air Kecil Selama Hamil
Meskipun normal dan hampir semua ibu hamil akan merasakannya, Mom bisa kok mengendalikan frekuensi buang air kecil selama hamil dengan cara :
- Hindari mengkonsumsi teh, alkohol, dan kopi. Selain berbahaya untuk kehamilan, minuman tersebut pun bersifat diuretik yang bisa membuat Moms makin beser.
- Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, tapi tidak sekaligus. Moms bisa membaginya dengan cara, 2 gelas di pagi hari (bangun tidur dan setelah sarapan), 2 gelas saat jam 9 pagi, 2 gelas di siang hari (sebelum dan sesudah makan siang) dan 2 gelas di sore hari.
- Kurangi konsumsi air putih di malam hari untuk mencegah risiko Moms ingin buang air kecil di tengah malam.
- Moms bisa melakukan senam kegel untuk membantu memperkuat otot organ reproduksi
Jangan lupa, penuhi kebutuhan gizi Moms selama masa kehamilan, untuk menjamin kesehatan tubuh, janin dalam kandungan dan mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.