Dads pasti ingin Si Kecil tumbuh jadi anak yang percaya diri dan optimis dalam melakukan segala hal dan memecahkan masalah. Sikap ini sudah bisa dikembangkan sejak usianya masih muda misalnya dengan memberikan dukungan dan juga pujian ketika Si Kecil berhasil melakukan sesuatu yang positif, sebuah pencapaian. Pujian yang diberikan harus ada porsinya karena pujian-pujian yang terlalu berlebihan bisa membuat Si Kecil memiliki mental manja yang bisa melukainya ketika ia masuk ke realita kehidupan. Masalahnya, bagaimana cara memberikan dukungan dan pujian kepada Si Kecil dengan porsi yang tepat, saat yang pas, tanpa membuatnya jadi anak yang manja di kemudian hari?
Berikan perhatian yang cukup
Kebanyakan orang tua memberikan pujian dengan mudahnya tanpa benar-benar memperhatikan apa yang dilakukan oleh Si Kecil. Misalnya ketika ia menunjukkan hasil karyanya yang hanya dilirik oleh orangtua, berikan pujian, kemudian mengabaikannya. Hal ini bisa disalahartikan oleh Si Kecil dalam jangka waktu panjang yang mengira Dads hanya ingin mereka segera pergi. Oleh karena itu ketika Si Kecil berusaha menunjukkan sesuatu, hentikan apapun aktivitas Anda dan berikan perhatian penuh kepada Si Kecil, berikan komentar sederhana dan jangan lupa untuk menatap matanya dan tersenyum.
Fokus pada usaha
Hal-hal yang bisa dilakukan oleh Si Kecil mungkin memang tidak menakjubkan namun baginya ini tetap adalah sebuah pencapaian. Daripada memberikan respon yang tidak jujur misalnya dengan memuji betapa bagusnya lukisannya padahal hanya berupa coretan, Dads bisa memberikan pujian terhadap usaha yang dilakukannya untuk menggambar. Berikan perhatian terhadap waktu yang ia habiskan untuk melakukan sesuatu, bagaimana caranya melakukannya, dan juga Anda bisa membandingkan perkembangannya dengan apa yang bisa ia lakukan beberapa waktu sebelumnya. Dengan begitu Si Kecil bisa tumbuh jadi anak yang menghargai usaha dan mendorongnya untuk menjadi semakin lebih baik lagi.
Membiasakan Si Kecil terhadap kritikan
Untuk Si Kecil yang sudah agak besar, sudah saatnya untuk diperkenalkan terhadap kritikan. Masih dengan contoh lukisan, mungkin Dads melihat hasil karyanya masih terlalu absurd, tanpa menghancurkan imajinasi dan juga motivasinya Dads bisa mengarahkannya untuk belajar lebih keras. Misalnya dengan menawarkannya untuk mengambil kelas melukis, atau mengajaknya untuk sama-sama belajar cara menggambar anatomi tubuh manusia baik dari buku maupun video. Tentu saja sebelum memberikan saran Anda tetap harus memberikan pujian terhadap usahanya atau acknowledging their efforts. Dengan begitu Si Kecil akan lebih mudah dan kuat untuk menerima kritikan setidaknya dengan cara yang halus dari orangtuanya.