Di era yang serba digital seperti saat ini Moms, sudah menjadi hal yang biasa bahwa anak-anak sudah akrab dengan tablet maupun smartphone. Bahkan tidak sedikit anak yang sudah bermain dengan tablet sejak usianya masih balita. Bermain game atau melihat video dari gadget seperti tablet tentu menjadi hal yang asyik untuk anak. Apalagi warna-warna yang menarik dari game atau gambar yang ditampilkan membuat anak semakin merasa dimanjakan oleh kecanggihan teknologi tersebut.
Ketika anak dibiarkan bersama dengan gadget seharian, tentu bukan tidak mungkin anak menjadi kecanduan gadget ketika ia tumbuh. Jadi dimana-mana ia harus selalu membawa gadget dan kesibukannya hanya berada di depan gadget tanpa mau melakukan aktivitas yang lain karena anak menganggap bahwa tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari menggunakan gadget tersebut.
Sebagai orang tua Moms tentu tidak ingin si kecil kecanduan gadget karena ini kurang baik terhadap kesehatan mata dan hubungan sosialnya dengan orang lain. Supaya anak tidak kecanduan dengan gadget, maka Moms perlu memberikan batasan pada anak saat bermain gadget. Namun, apakah ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak anak karena anak punya hak untuk bermain? Tentu saja tidak Moms.
Menetapkan batasan untuk bermain dengan gadget tentu wajib dilakukan supaya si kecil tidak menggunakan gadget melebihi porsi sewajarnya. Membatasi anak memakai tablet atau gadget yang lain justru akan memberikan kesempatan pada si kecil untuk mengembangkan berbagai aspek yang penting dalam hidupnya seperti aspek intelektual, aspek sosial, dan aspek fisik.
Aspek intelektual berhubungan dengan waktu belajar dan kemampuan akademios anak. Aspek sosial berhubungan dengan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan aspek fisik adalah kemampuan motorik kasar yang perlu dilatih dengan cara membuat anak aktif bergerak. Anak yang bermain gadget tentu cenderung pasif karena mereka hanya duduk dan yang sibuk adalah bagian jari – jari kecilnya.
Membatasi tidak selalu berarti melanggar hak si kecil. Ini berbeda jika Moms melarang anak bermain lumpur yang faktanya justru membantu anak mengembangkan motorik kasar. Cobalah diingat lagi bahwa sebenarnya alasan Moms memberikan batasan juga demi kepentingan si kecil sendiri.