Cara bayi mengekspresikan dan menyampaikan keinginanya yaitu dengan menangis. Tangisan bayi dengan suara yang pelan bisa saja berarti ia sedang menginginkan sesuatu, sedang tangisan bayi yang keras bisa saja berarti ia sangat menginginkan sesuatu sekarang juga. Harvey Karp MD yang tak lain adalah penulis buku yang berjudul The Happiest Baby on the Block, mengelompokkan cara bayi berkomunikasi menjadi tiga tahap:
- Rengekan
- Tangisan
- Jeritan
Ketiga tahapan ini ada kaitan erat dengan karakter utama si bayi. Bayi dengan karakter yang tenang kemungkinan besar hanya akan merengek bila menginginkan sesuatu. Sebaliknya, bayi dengan karakter pemarah akan langsung menjerit ketika menginginkan sesuatu. Khusus bayi yang berkaraker tenang, ia baru akan menangis bila keinginannya tak kunjung dipenuhi. Misalnya, bayi anda lapar. Ia akan merengek untuk mendapatkan makanan. Karena anda sedang sibuk dan tidak memberinya makanan, ia kemudian menangis keras. Biasanya tipe anak seperti ini biasanya mudah untuk ditenangkan. Beri saja mainan kesukaannya, pasti ia akan kembali tenang. Atau beri apa yang ia inginkan.
Nah, bagaimana dengan bayi dengan sifat rewel? Tipe bayi seperti ini sulit sekali ditebak apa yang diinginkannya. Ia akan menjerit keras dan tanpa henti bila keinginannya tidak segera dipenuhi. Meskipun sudah dibujuk dengan kata-kata manis ataupun diberi mainan kesukaan, belum tentu mampu menghentikan jeritannya. Untuk menenangkannya, coba Moms bernyanyi untuk sekedar mengalihkan perhatiannya atau coba Moms tunjukan hal-hal baru yang menarik di depannya. Dengan cara-cara ini biasanya konsentrasi bayi anda akan pecah dan lupa dengan tangisannya. Akan tetapi tantangannya, anda harus menyiapkan banyak taktik untuk mengambil perhatiannya, jangan sampai jurus lama anda terus anda pakai karena ia sudah pernah melihatnya.
Moms juga perlu menebak dan mengamati penyebab bayi anda rewel. Bisa saja ada penyebab lain selain merasa lapar, bosan, mengantuk, dan lain-lain. Seperti yang terjadi pada Esya, balita berusia 2,5 tahun ini. Esya terus menangis ketika dipakaikan popok. Ibunya mengira Esya tidak suka memakai popok. Ternyata penyebab Esya enggan memakai popok adalah karena ia ingin pup terlebih dahulu.