Artikel ini berisi tentang:
- Anemia Masalah Besar Bagi Ibu Hamil
- Bahaya Anemia Selama Masa Kehamilan
- Cegah Anemia Dengan Konsumsi Makanan Sehat
- Bolehkan konsumsi suplemen penambah zat besi?
Anemia atau kekurangan sel darah merah merupakan kondisi yang banyak dialami ibu hamil. Tidak hanya mereka yang punya riwayat anemia saja, Moms yang tidak pernah mengalami anemia pun berisiko mengalaminya jika tidak memenuhi asupan nutrisi penambah darah.
Anemia Masalah Besar Bagi Ibu Hamil
Anemia merupakan kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah, yang berfungsi membawa nutrisi dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Bagi ibu hamil, kasus anemia yang paling sering terjadi adalah, masalah anemia defisiensi besi.
Dalam ajang Konvensi Anemia Sedunia tahun 2017, dinyatakan jika sekitar 41,8% ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia. Dari jumlah tersebut, 60% diantaranya disebabkan karena kekurangan konsumsi makanan dengan kandungan folat dan zat besi.
Mengenai penyebabnya, anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan karena meningkatnya volume darah selama masa kehamilan. Kondisi ini terjadi karena aktivitas hormon yang terus meningkat, dan kebutuhan zat besi yang lebih banyak sebagai penunjang tumbuh kembang janin.
Bahaya Anemia Selama Masa Kehamilan
Penanganan anemia yang berlarut-larut berisiko menyebabkan banyak masalah kehamilan, salah satunya berisiko membuat berat badan bayi terlahir rendah. (oleh dr M Adya F Dilmy, SPoG, BMSc, dari Divisi Fetomaternal, Departemen Obstetrik dan Ginekologi FKUI-RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta).
Selain itu, bayi yang terlahir dari Ibu yang mengalami anemia berisiko mengalami gagal pertumbuhan dan mudah mengalami depresi. Anemia pada Ibu hamil pun diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan, infeksi, preeklampsia, hingga kematian pada bayi.
Dalam ajang Merck Pediatric Forum 2018, disebutkan jika setiap tahunnya terjadi 500 ribu kasus kematian pasca melahirkan di seluruh dunia. 20%-40% dari total kasus tersebut disebabkan karena anemia.
Jelas anemia tidak bisa diremehkan karena bisa berdampak besar pada kehamilan. Untuk itu, demi menurunkan risiko masalah kehamilan tersebut, sangat disarankan agar Moms memenuhi kebutuhan zat besi harian, baik sebelum hingga masa kehamilan.
Cegah Anemia Dengan Konsumsi Makanan Sehat
Untuk mencegah anemia selama masa kehamilan, pemberian zat besi dan asam folat merupakan hal yang wajib dilakukan, baik selama pra-kehamilan, hingga saat masa kehamilan. (oleh Corazon Zaida N. Gamila, M.D., pakar ginekologi dari Filipina)
Berikut merupakan beberapa makanan yang wajib dikonsumsi untuk mencegah anemia :
- Zat besi non-heme
Zat besi non-heme merupakan zat besi yang bisa Moms dapatkan dari daging merah (2mg per 100 gram), seafood (5mg per 100 gram), daging unggas dan telur (5mg per 100 gram) dan lainnya. Selain itu, zat besi jenis ini ini pun bisa didapat dari suplemen dan makanan yang difortifikasi zat besi.
- Zat besi heme
Zat besi heme hanya merupakan sumber zat besi yang didapat dari sumber non-hewani. Selain mudah diserap tubuh, zat besi ini pun mengandung tinggi serat, vitamin dan sejumlah nutrisi lainnya. Berikut merupakan beberapa sumber makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi:
- Havermout 4,5mg zat besi.
- Kacang kenari mengandung 7,7mg zat besi.
- Kacang kedelai kering mengandung 8mg zat besi.
- Kacang hijau mengandung 6,7mg zat besi.
- Kacang merah mengandung 5mg zat besi.
- Oncom mengandung 27mg zat besi.
- Tempe kedelai murni mengandung 10mg zat besi.
- Daun Singkong mengandung 2mg zat besi.
- Daun melinjo mengandung 4,2mg zat besi.
- Bayam mengandung 3,9mg zat besi.
Bolehkan konsumsi suplemen penambah zat besi?
Untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi, Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika, National Institutes of Health (NIH), menyarankan agar Moms mengonsumsi sekitar 8-27 mg zat besi per hari. Jumlah ini harus disesuaikan dengan kondisi sel darah merah yang Moms miliki.
Makanya, sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen penambah darah, Moms wajib memeriksakan diri ke dokter. Setelah hasil pemeriksaan keluar, biasanya dokter akan merekomendasikan suplemen yang dikonsumsi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kesimpulannya, suplemen penambah darah boleh-boleh saja dikonsumsi, tapi ingat Moms, harus sesuai dengan rekomendasi dokter.