Tidak bisa dipungkiri jika mainan merupakan bagian terpenting dari tumbuh kembang si kecil. Sejak usia bulanan hingga balita nanti, anak-anak membutuhkan mainan. Dengan mainan, motorik halus dan motorik kasar mereka akan terbentuk dengan maksimal.
Tapi ingat, jangan asal pilih mainan. Sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum Moms memutuskan untuk memberikan mainan kepada si kecil.
Usia
Dalam setiap mainan, biasanya akan tertera usia anak yang direkomendasikan untuk menggunakan mainan tersebut. Jangan abaikan ini, karena salah memberikan mainan, biasa fatal akibatnya. Contohnya :
- Usia 0-1 Tahun : Boneka Empuk, Bola berkerincing, Mainan bergerak dan lainnya.
- Usia 1-2 Tahun : Mainan Bergerak, Mainan yang bisa di buka tutup, mainan berbunyi.
- Usia 2-3 Tahun : Mainan yang bisa dinaiki seperti mobil-mobilan besar, mainan menyusun kotak, boneka tangan.
- Usia 3-5 Tahun : Alat gambar, Mainan Corat Coret, Buku Cerita bergambar dan lainnya.
Jenis kelamin
Rasanya aneh kalau melihat anak laki-laki main boneka Barbie, atau anak perempuan yang hobi mainan mobil-mobilan. Untuk itu, berikan mainan ini sesuai dengan jenis kelaminnya. Kalau diabaikan, ini bisa berdampak kepada perkembangan psikolog si kecil ketika dewasa nanti. Contohnya :
- Laki-laki : Robot-robotan, mobil-mobilan, bola, pesawat mainan dan lainnya.
- Perempuan : Miniatur alat masak, Mainan alat kecantikan, Boneka, dan lainnya.
- Mainan Netral : Puzzle, Balok susun, Mainan Mewarnai, Mainan Corat Coret dan lainnya.
Bahan
Perhatikan bahan mainan tersebut. Contohnya, jika mainan ini berbahan plastik, biasanya mainan plastik daur ulang berbahan buruk anak cenderung berwarna pucat. Walaupun harganya lebih murah, lebih baik jangan di beli, takutnya mainan ini mengandung merkuri.
Bahan mainan yang direkomendasikan :
- Bahan kayu tanpa di cat
- Bahan Plastik solid
- Bahan Karet
- Bahan kain, dan lainnya
Label SNI
Jangan abaikan label ini. Mainan yang sudah mendapatkan label SNI, sudah pasti mainan ini aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan. Memang harganya lebih mahal, tetapi ini sebanding dengan kualitas dan keamanan anak Moms sendiri.
Manfaat
Ada mainan yang memang hanya digunakan sebagai pengalih perhatian saja, ada pula mainan yang memang ditujukan sebagai bagian dari edukasi. Kalau si kecil ingin mendapatkan manfaat berlebih, sebaiknya berikan si kecil mainan edukasi yang memang sudah memiliki fungsi dan manfaat khusus.
Contohnya :
- Mainan Puzzle, Menyusun Balok, Corat Coret : Berfungsi untuk mengasah keterampilan tangan dan Imajinasi anak.
- Mainan Gerak, Roller, Mainan yang bisa dinaiki : Melatih kemampuan otot motorik anak.
- Mainan alat dandan, alat masak, dan mainan yang dimainkan bersama orang lain : Melatih kepekaan sosial anak.
Pertimbangkan harga
Walaupun Moms sangat menyayangi si kecil, tapi jangan membelikan mainan yang harganya terlalu fantastis. Ingat, mainan ini hanya digunakan beberapa bulan saja, setelah itu anak akan bosan dan akhirnya merengek meminta mainan yang baru.
Ingat, Moms boleh memanjakan anak, tapi tetap realistis. Setuju Moms!?