Artikel ini berisi tentang:
- Konsumsi Minyak Ikan Tidak Bikin Anak Jadi Pintar
- Minyak Ikan Masih Tetap Penting Bagi Ibu Hamil
- Minyak Ikan Menurunkan Risiko Asma
- Konsumsi Minyak Ikan Harus Dibatasi
Selain folat, kalsium, dan berbagai jenis vitamin, Mom pun disarankan untuk mengonsumsi minyak ikan demi mencukupi asupan asam lemak Omega 3, vitamin B dan berbagai nutrisi lainnya. Selain itu, konon katanya minyak ikan bisa bikin anak jadi pintar. Benarkah itu?
Konsumsi Minyak Ikan Tidak Bikin Anak Jadi Pintar
Mitos tentang minyak ikan ini memang sangat populer. Tapi sayang, faktanya justru menyebut minyak ikan tidak menjadikan janin yang dikandung jadi anak pintar saat dilahirkan nanti.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, dan dilakukan selama 7 tahun, menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan (terkait kecerdasan lewat test IQ) antara anak yang selama masa dalam kandungan mengonsumsi minyak ikan, dan yang tidak mengonsumsi.
Lebih lanjut lagi, penelitian ini pun membuktikan jika tingkat kecerdasan seseorang tidak diukur dari seberapa banyak dia mendapat asupan minyak ikan selama dalam kandungan, tapi lebih terkait dengan faktor stimulasi, asupan nutrisi setelah dilahirkan, dan faktor genetik. (oleh ketua tim peneliti dari Spanyol, dr Cristina Campoy, dari University of Granada)
Minyak Ikan Masih Tetap Penting Bagi Ibu Hamil
Meskipun tidak terbukti mampu meningkatkan kecerdasan, Campoy menjelaskan jika minyak ikan masih dibutuhkan ibu hamil, terutama untuk menurunkan risiko anak lahir prematur, memelihara kesehatan jantung dan mengurangi risiko depresi.
Selain itu, minyak ikan pun terbukti ampuh untuk menurunkan risiko anak mengalami alergi, terutama alergi telur, eksim dan mengatasi masalah kulit lainnya yang timbul akibat reaksi alergi. (oleh Dr Robert Boyle, peneliti dari Imperial College London, Inggris)
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Inggris dan diterbitkan dalam Public Library of Science Medicine, yang menyebut konsumsi 1 kapsul minyak ikan setelah 20 minggu usia kehamilan, efektif menurunkan risiko alergi telur sebesar 30% dan eksim sebesar 22%.
Minyak Ikan Menurunkan Risiko Asma
Sementara penelitian lainnya yang dipublikasi dalam The New England Journal of Medicine, menyebut jika konsumsi minyak ikan selama masa kehamilan, efektif menurunkan risiko asma, dan masalah pernafasan lainnya hingga 30,7%.
Hasil penelitian ini didapat setelah tim peneliti dari University of Copenhagen, melakukan penelitian terhadap 695 wanita hamil yang diberi diberi 2,4 gram suplemen minyak ikan setiap hari.
Hal ini disebabkan karena dalam minyak ikan terkandung eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), yang efektif untuk melindungi dan memasimalkan pembentukan sistem pernafasan. ( oleh Dr Hans Bisgaard, peneliti dari University of Copenhagen, Denmark)
Konsumsi Minyak Ikan Harus Dibatasi
Meskipun memiliki banyak kelebihan, konsumsi minyak ikan sebaiknya dibatasi. Justru sebaliknya, saat Mom mengonsumsi minyak ikan secara berlebih, imbasnya bisa berbahaya bagi kehamilan. ( oleh Dr Christopher Ramsden dari National Institute on Aging).
Jika dikonsumsi secara berlebih, minyak ikan bisa menyebabkan pendarahan internal berupa memar yang mengindikasikan adanya kebocoran darah di area bawah kulit. Jika dibiarkan, daerah yang memar ini sangat mungkin untuk membengkak dan mengalami masalah susulan.
Agar lebih aman, World Health Organization (WHO) menyarankan Mom untuk mengonsumsi minyak ikan tidak lebih dari 3 gram per hari.