Selama kehamilan, ibu hamil pasti mengalami perubahan psikologis. Tanpa sebab yang jelas, kadang ibu hamil tiba – tiba sangat sedih atau merasa gembira sekali. Penyebab perubahan psikologis ini tentu tidak terlepas dari perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan. Perubahan psikologis juga bisa terjadi karena perubahan fisik seperti perut membesar, sering merasa lapar karena kebutuhan gizi yang meningkat, meningkatkanya sensitivitas panca indra, dan atau keterbatasan tertentu sehingga menyebabkan ibu hamil tidak nyaman terhadap hal - hal tertentu. Banyak perubahan psikologis yang sering muncul selama kehamilan di antaranya adalah sebagai berikut:
Sering Mimpi Buruk
Moms saat hamil sering merasa lebih rapuh karena merasakan berbagai ketakutan dan kekhawatiran. Misalnya aktivitas sehari-hari dikhawatirkan akan membahayakan janin. Perasaan ini sampai terbawa tidur dan menjadi mimpi. Mimpi tersebut merupakan representasi dari ketakutan Moms tersebut. Untuk mengatasinya, Moms sebaiknya menceritakan rasa khawatir kepada pasangan atau teman. Ini dapat membantu mengurangi kekhawatiran.
Kesal Pada Suami
Keadaan ini tidak selalu terjadi pada semua ibu hamil. Jika moms mengalami perubahan perasaan kepada suami, kemungkinan karena adanya perubahan emosi dalam diri Moms. Saat hamil, Moms bisa jadi lebih tergantung pada suami dan khawatir dengan keberadaan suami untuk melewati Moms pada masa kehamilannya. Ibu hamil kadang juga merasa kurang percaya diri karena mengalami perubahan fisik. Implementasi perubahan emosi ini kadang menjadi reaksi mekanisme pertahanan diri dan membuat ibu hamil bersikap negatif pada suami.
Mudah Marah
Munculnya sifat mudah marah disebabkan karena Moms merasakan ketidakpastian terhadap masa depannya dan keraguannya atas kemampuannya saat menjadi ibu kelak dan menurunnya rasa percaya diri. Semua ini membuat Moms lebih sensitif terhadap hal – hal di sekelilingnya sehingga lebih mudah tersinggung.
Ngidam
Ngidam kemungkinan disebabkan karena perubahan hormon di dalam tubuh sehingga menyebabkan indra perasa lebih sensitif terhadap stimulus – stimulus tertentu. Bila bukan hal yang membahayakan Moms dan janin, tidak ada salahnya utuk menuruti keinginan saat ngidam karena ini akan membuat ibu hamil merasa kebutuhannya tercukupi.
Perubahan psikologi di atas biasanya sudah dimulai sejak awal kehamilan. Jika terjadi seperti ini, komunikasi antara Moms dengan suami sebaiknya ditingkatkan agar tidak menyebabkan pertengkaran yang dapat membuat Moms merasa stress atau bahkan tertekan.