Moms, sudah tahukah bagaimana cara menghitung detak jantung normal? Bayi dan anak-anak memang memiliki detak jantung yang lebih cepat bila dibandingkan dengan orang dewasa. Mengapa? Karena anak-anak atau bayi memerlukan suplai darah yang lebih banyak daripada orang dewasa. Nah, untuk memenuhi kebutuhan darah, organ jantung pada anak-anak atau bayi kemudian memompa darah lebih cepat. Alhasil detak jantung pun akan lebih cepat. Penasaran berapa rata-rata detak jantung pada anak-anak dan bayi? Berikut datanya:
- Bayi usia 1-2 hari : 123-159 kali permenit
- Bayi usia 3-6 hari : 129-166 kali permenit
- Bayi usia 1-3 minggu : 107-182 kali permenit
- Bayi usia 1-2 bulan : 121-179 kali permenit
- Bayi usia 3-5 bulan : 106-186 kali permenit
- Bayi usia 6-11 bulan : 109-169 kali permenit
- Balita usia 1-2 tahun : 89-151 kali permenit
- Balita usia 3-4 tahun : 73-137 kali permenit
- Anak usia 5-7 tahun : 65-133 kali permenit
- Anak usia 8-11 tahun : 62-130 kali permenit
- Anak usi 12-15 tahun : 60-119 kali permenit
Selain faktor usia, faktor banyak dan jenis aktivitas yang dilakukan oleh si anak/ si bayi juga akan berpengaruh pada jumlah detak jantung. Sebagai contoh, saat bayi menangis atau sedang merasa kesakitan, detak jantungnya bisa mencapai 180 kali permenit. Ketika bayi sedang demam dan dehidrasi, detak jantungnya juga akan lebih cepat. Nah, jika Moms menjumpai bayi anda dalam kondisi badan membiru dan pucat akibat demam dan disertai dengan sesak nafas, segera bawa bayi anda ke dokter spesialis anak.
Jika anak anda mengeluh sakit di bagian dadanya dan ingin pingsan, sebaiknya bawa segera ke dokter spesialis anak. Minta anak anda untuk beristirahat. Berilah nutrisi yang lengkap dan seimbang agar anak anda cepat pulih kesehatannya. Jadi kesimpulannya, Moms tak perlu khawatir jika anak atau bayi anda memiliki detak jantung yang lebih cepat dari anda selama masih dalam batasan yang normal.