Setelah melahirkan, ibu akan rentan mengalami gangguan mood yang parah. Kondisi ini umumnya disebut dengan baby blues syndrome atau dikenal dengan sebutan baby blues saja. Ada berbagai faktor yang menyebabkan kondisi ini, mulai dari menurunnya kadar hormon sampai kurangnya waktu tidur, serta kekhawatiran ibu baru saat harus mengasuh bayi baru lahir. Lalu, apa sebetulnya baby blues itu dan mengapa hal itu bisa terjadi?
Apa Itu Baby Blues?
Baby blues adalah perubahan suasana hati yang membuat ibu melahirkan sering merasa cemas, terharu, bahkan mudah tersinggung. Kondisi ini umumnya terjadi pada 2 atau 3 hari setelah melahirkan.
Sekitar 4 dari 5 orangtua mengalami kondisi ini, baik itu orangtua baru bahkan orangtua yang sudah pernah melahirkan. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari bahkan sampai 2 minggu.
Banyak yang menyamakan kondisi ini dengan postpartum depression. Keduanya memang sama-sama membuat Moms sedih dan cemas, hanya saja postpartum depression merupakan kondisi yang lebih parah dan serius ketimbang baby blues.
Secara umum, Moms yang mengalami baby blues akan memiliki ciri-ciri berikut:
- Sering kelelahan sehingga Moms kesulitan mengurus diri sendiri dan Si Kecil.
- Mudah cemas, tersinggung, menangis, dan marah.
- Sulit tidur.
- Hilangnya selera makan.
- Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan.
Penyebab Baby Blues
Belum diketahui pasti apa penyebab baby blues yang sebenarnya. Namun, banyak yang menyatakan bahwa penyebab utama baby blues adalah perubahan hormon. Baik melahirkan normal maupun caesar, seorang ibu akan mengalami berbagai perubahan, mulai dari perubahan emosi sampai hormon. Perubahan ini membuat suasana hati ibu melahirkan cenderung naik-turun dan memicu baby blues.
Selain hormon, ada beberapa faktor lainnya yang bisa menyebabkan baby blues, yaitu:
- Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
- Kurangnya waktu tidur.
- Rasa tidak percaya diri.
- Memiliki riwayat kecemasan atau depresi.
- Kekurangan vitamin atau nutrisi tertentu.
- Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat, baik selama hamil maupun melahirkan.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues umumnya bisa hilang dengan sendirinya. Namun, sebaiknya Moms mengatasinya sedini mungkin supaya tidak menimbulkan efek negatif. Pastikan Moms mengatasi kondisi ini dengan dukungan orang terdekat supaya kondisi tersebut bisa lebih cepat hilang.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi baby blues yang bisa dilakukan:
- Istirahat yang cukup sehingga Moms bisa lebih fit saat mengurus Si Kecil atau melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Selama beristirahat, Moms bisa meminta bantuan Dads atau orang terdekat lainnya untuk bergantian mengurus Si Kecil.
- Mengikuti konseling dan terapi secara individu maupun kelompok.
- Berbagi cerita dengan orangtua lainnya yang pernah mengalami baby blues.
- Menyempatkan diri untuk me time sejenak.
- Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi supaya Moms bisa pulih sekaligus membantu menghasilkan ASI berkualitas.
- Mengkonsumsi vitamin dan omega tiga, serta menjauhi konsumsi alkohol.
- Bermeditasi atau mandi air hangat sebelum tidur.
Cara Mencegah Baby Blues
Bagi ibu baru atau yang pernah melahirkan, penting untuk mencegah baby blues sedini mungkin supaya mereka bisa mengurus Si Kecil dengan baik. Setidaknya ada enam cara mencegah baby blues yang bisa dilakukan, yaitu:
- Ceritakan semua kekhawatiran Moms baik sebelum, selama, maupun setelah melahirkan kepada orang-orang terdekat.
- Tidurlah saat Si Kecil tidur alih-alih melakukan pekerjaan lain seperti membersihkan rumah. Cara ini bisa membantu Moms lebih cukup istirahat. Adapun pekerjaan lain bisa Moms delegasikan kepada orang-orang terdekat.
- Melepaskan stres dengan bermeditasi, melatih pernapasan, mendengarkan musik menenangkan, me time, atau mempercantik diri ke salon.
- Menyempatkan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau senam nifas. Olahraga ringan bisa membantu Moms lebih baik secara emosional, serta memperlancar aliran darah.
- Meminta bantuan orang-orang terdekat terutama saat mengasuh Si Kecil.
- Tidak memaksakan diri menjadi orangtua yang sempurna untuk Si Kecil.
Apakah Baby Blues Bisa Terjadi Sebelum Melahirkan?
Baby blues umumnya memang dialami ibu yang melahirkan. Namun, ternyata kondisi ini juga bisa dialami sebelum melahirkan. Kondisi tersebut umumnya disebut sebagai pre-baby blues atau antepartum depression. Orang yang mengalami kondisi tersebut umumnya adalah ibu yang baru pertama kali mengalami kehamilan.
Ada juga faktor lain yang menyebabkan seorang ibu mengalami kondisi tersebut, yaitu:
- Mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang membuat ibu hamil merasa tertekan dan tidak nyaman.
- Memiliki hubungan yang buruk dengan pasangan sehingga ibu hamil merasa tidak didukung selama ia menjalani kehamilan.
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa umumnya baby blues bisa disebabkan perubahan hormon pada ibu melahirkan. Kondisi ini tentu membuat Moms dan orang-orang terdekat. Selama Moms sabar dan didukung oleh orang-orang terdekat, Moms bisa lepas dari kondisi ini sehingga Moms pun bisa merawat Si Kecil dengan lebih optimal.
Selama merawat Si Kecil, pastikan Moms memenuhi setiap kebutuhannya, termasuk popok bayi baru lahir. Untuk urusan popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Tape New Born.
Tiga lapisan bersirkulasi udara pada popok Merries ini membuat Si Kecil nyaman sepanjang hari. Daya serapnya yang tinggi dan permukaannya yang bergelombang membuat kotoran lunak dan pipis bisa terserap dengan maksimal, sehingga kulit Si Kecil tetap kering.
Saat mengganti popok Merries ini, Moms tidak akan kebingungan karena bagian popoknya sudah dilengkapi alarm penanda pipis dan garis warna kuning yang berubah menjadi warna biru saat popoknya sudah penuh. Adanya alarm itu membuat Moms bisa tahu kapan harus mengganti popok Merries ini.
Popok Merries ini juga dilengkapi perekat yang bisa dilepas dan dipasangkan dengan mudah oleh siapa pun, termasuk para orangtua baru. Tertarik membeli popok Merries Premium Tape New Born? Silakan klik link berikut ini!