Apakah Moms berencana untuk punya momongan lagi tetapi belum juga hamil? Moms dapat mencoba mulai merencanakan kehamilan dengan cara mengetahui siklus kesuburan. Dengan memahami siklus kesuburan, Moms tentu akan lebih mudah untuk mengetahui adanya ovulasi dan dapat membantu mempercepat terjadinya kehamilan. Ada 3 siklus kesuburan yang bisa membantu agar segera hamil lagi. Siklus tersebut menunjukkan proses kematangan, pelepasan sel telur dan persiapan bagi rahim untuk menerima serta mematangkan embrio. Beberapa siklus membutuhkan sekitar 28 – 32 hari dan terdiri dalam beberapa tahap.
Siklus Folikular (Hari ke 1 – 13)
Dalam periode waktu tersebut, lubang ovarium akan matang dan mengijinkan sel telur melalui tuba falopi (sepasang tabung yang mengantarkan telur dari ovarium ke rahim). Tubuh akan memproduksi hormon untuk merangsang folikel (kantung yang berisi cairan dalam ovarium) dari kelenjar bagian bawah otak yang menyebabkan beberapa folikel di ovarium menjadi dominan. Ini akan menyebabkan 1 folikel yang paling dominan akhirnya melepas telur. Pada kehamilan kembar, ada 2 folikel yang nantinya paling dominan. Pertumbuhkan folikel ini memproduksi hormon estrogen yang akan mengubah rahim jadi licin ketika ovulasi dan siap menerima kedatangan sel sperma.
Siklus Ovulasi ( Hari ke-14)
Fase tersebut ditandai dengan peningkatan hormon LH yang menyebabkan folikel luruh sampai sel telur dilepas ke dalam ovarium, Fimbriae (semacam serabut lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium) menyapu ovarium dan memindahkan sel telur ke tuba falopi. Inilah yang membuat Moms kadang mengalami pendarahan ringan atau mengeluarkan cairan coklat atau merah mudah sebagai akibat ovulasi.
Siklus Luteal ( Hari ke 15 – 28)
Fase ini dimulai sesudah ovulasi. Corpus luteum (massa jaringan kuning di dalam ovarium yang dibentuk oleh sebuah folikel dan mengeluarkan ovumnya) menghasilkan hormon progesteron dan estrogen yang dibutuhkan untuk menderong rahim menerima embrio untuk implantasi. Moms akan menyadari saat fase ini terjadi suhu tubuh akan terasa lebih rendah dibanding suhu tubuh normal. Vagina juga terasa lebih elastis. Pada seluruh implantasi embrio, tubuh akan terus melepas hormon sehingga membuat corpus luteum akan selalu utuh hingga plasenta berkembang. Bila Moms tidak mempunyai sel telur untuk dibuahi, maka corpus luteum selanjutnya akan mengecil dan menyebabkan terjadinya proses peluruhan yang biasa disebut dengan proses menstruasi atau haid.