Artikel ini berisi tentang :
- Memang Apa Sih Thalasemia Itu?
- Kenapa Bisa Terjadi Thalasemia?
- Apa Dampak Thalasemia pada Si Kecil?
- Bagaimana Gejala Thalasemia
- Pengobatan Penyakit Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit kelainan genetik yang diturunkan orangtua ke anaknya. Menariknya, tren penderita penyakit ini makin lama makin tinggi, bahkan saat ini thalassaemia termasuk dalam daftar penyakit kelainan darah turunan terbanyak di dunia (Prof Dr dr Iskandar Wahidiyat, SpA(K)).
Memang Apa Sih Thalasemia Itu?
Banyak yang mengira thalasemia sama dengan anemia. Padahal, penyakit ini merupakan penyakit kelainan genetik yang membuat penderitanya mengalami kelainan sel darah merah yang menyebabkan Si Kecil selalu kekurangan darah. Hal ini utamanya ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuhnya.
Hemoglobin sendiri berfungsi untuk mengikat dan membawa oksigen ke seluruh tubuh, yang tersusun dari 2 jenis rantai protein, yaitu protein alpha globin dan protein beta globin.
Bagi penderita thalasemia, mereka sebenarnya memiliki kadar hemoglobin yang berfungsi dengan baik, hanya saja kadarnya jauh lebih rendah sehingga tingkat oksigen dalam tubuh mereka akan lebih rendah sehingga mereka akan mengalami beberapa kelainan yang cukup mengerikan.
Kenapa Bisa Terjadi Thalasemia?
Mengenai penyebabnya, dilansir dalam alodokter, thalasemia disebabkan karena mutasi DNA yang memproduksi hemoglobin pembawa oksigen ke seluruh tubuh. Sayang, hingga kini belum diketahui secara pasti kenapa mutasi tersebut bisa terjadi.
Selain itu, banyak orangtua yang tidak menyadari jika mereka merupakan pembawa gen thalasemia. Sementara untuk mengetahui apakah Moms atau Dads termasuk membawa gen thalasemia, pemeriksaan dini di laboratorium merupakan cara terbaiknya.
Apa Dampak Thalasemia pada Si Kecil?
Banyak dampak negatif yang disebabkan penyakit ini, salah satunya bisa membuat Si Kecil mengalami cacat organ tubuh seperti bentuk jari tangan atau kaki yang ukuran atau susunannya tidak normal, atau cacat fisik lainnya.
Jika tidak segera ditangani dengan serius, thalasemia bisa menyebabkan komplikasi yang cukup serius, beberapa diantaranya adalah :
- Pertumbuhan Si Kecil yang terhambat
- Berisiko tinggi mengalami gagal jantung
- Kerusakan organ dalam tubuh
- Penyakit hati
Dalam kondisi yang sangat parah, thalasemia bisa menyebabkan komplikasi yang lebih parah, atau bahkan bisa menyebabkan kematian.
Bagaimana Gejala Thalasemia
Mengenai gejala yang diperlihatkan, sebenarnya ada beberapa gejala yang kerap muncul pada penderita thalasemia, beberapa diantaranya adalah :
- Si Kecil terlihat sangat pucat. Kondisi ini sebagai akibat dari turunnya kadar hemoglobin (Hb)
- Si Kecil terkadang terlihat kuning
- Si Kecil jadi mudah merasa lelah walaupun dia tidak melakukan pekerjaan berat.
- Lemah dan pertumbuhannya melambat, hal ini bisa dilihat dari postur dan berat badan yang cenderung lebih kecil dari usia anak-anak lainnya.
- Terjadinya pembengkakakkan di area perut akibat limpa yang membengkak.
Jika Moms melihat gejala-gejala tersebut, sebaiknya jangan dibiarkan. Walaupun gejalanya terlihat masih ringan, thalasemia butuh penanganan yang cepat (dr Pustika Amalia Wahidayat SpA(K), dari Divisi Hematologi-Onkologi RSCM, Jakarta).
Pengobatan Penyakit Thalasemia
Untuk mengobati penyakit ini, dibutuhkan biaya dan waktu yang sangat panjang, terutama jika Moms memilih menggunakan terapi obat-obatan. Selain itu, ada beberapa terapi pengobatan lainnya yang bisa digunakan untuk mengatasi thalasemia, diantaranya :
- Tranfusi darah secara teratur, terapi ini harus dilakukan secara berkelanjutan.
- Transplantasi sumsum tulang. Terapi ini bisa menjadi obat permanen pada Si Kecil.
- Terkadang dokter akan meresepkan vaksinasi tertentu, misalnya hepatitis B. Kondisi ini umumnya disebabkan karena penyakit thalasemia bisa berpengaruh pada limpa dan mengganggu fungsinya.
Selain dengan terapi pengobatan, Moms pun harus aktif membantu Si Kecil dengan cara memenuhi kebutuhan gizinya. Perbanyak makanan tinggi protein, karbohidrat dan vitamin, merupakan solusi cerdas meringankan gejala thalasemia. Untuk lebih lengkapnya, Moms bisa mengkonsultasikan ini pada dokter.