Mempunyai anak berbakat tentunya akan menjadi kebanggaan bagi setiap orangtua. Bakat atau talenta tiap orang tentunya berbeda dan akan menjadi lebih baik kalau terus dikembangkan. Dads pasti sering melihat atau membaca artikel mengenai anak-anak yang mempunyai talenta hebat di usia mereka yang masih dini. Mulai dari bidang akademis hingga kesenian yang biasanya baru dirintis di usia dewasa.
Lantas, bagaimana dengan si Kecil? Apa dia sudah menunjukkan minat kepada hal tertentu atau belum memperlihatkan bakatnya? Dads tidak perlu cemas mengingat kemampuan setiap anak tidaklah sama. Jangan sampai keinginan Dads jadi obsesi yang membuat si Kecil tertekan. Jika dia mulai menunjukkan talentanya di depan Dads, maka sudah saatnya bagi Dads untuk membantu.
Berikut ini ada beberapa saran yang dapat Dads terapkan untuk mengembangkan talenta si Kecil.
Mengenali Bakat/Talenta Si KecilAlih-alih langsung mendaftarkan si Kecil ke tempat les, Dads sebaiknya mengenali terlebih dahulu bakat yang diperlihatkan si Kecil. Sebab, bisa saja ketertarikan si Kecil bersifat sementara, lalu dia pindah ke hal lain begitu sudah bosan. Di sisi lain, kalau si Kecil memang menikmati hal tersebut—misalnya menari begitu mendengarkan lagu atau memainkan alat musik—maka Dads dapat membantu si Kecil untuk mengenali lebih dalam tentang bakat tersebut.
Mendorong Si Kecil untuk Terus BerlatihSeperti yang telah disebutkan, bakat akan semakin membaik kalau terus diasah. Jika didiamkan terus, kemampuan si Kecil terhadap minat yang dia gemari akan jalan di tempat atau malah menghilang. Maka, Dads harus senantiasa menyemangti si Kecil dan mendorongnya untuk melatih talentanya. Tumbuhkan pula optimisme dan rasa percaya diri seandainya si Kecil masih minder dengan minatnya, padahal dia tampak berbakat dan bisa melakukannya lebih baik.
Memberikan Kebebasan untuk MemilihJangan paksakan kehendak Dads kalau keinginan kita tidak sejalur dengan si Kecil. Biarkan dia memilih minat yang memang benar-benar disukai dan bantu dia untuk mendalaminya. Kemauan yang dipaksakan malah akan membuat si Kecil malas dan enggan berinteraksi dengan Dads. Di sisi lain, Dads juga sudah membuang banyak waktu, tenaga, bahkan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak benar-benar si Kecil sukai.
Semoga informasi di atas dapat membantu Dads mengembangkan talenta si Kecil dan membuatnya terdorong untuk menjadi yang terbaik.