Selain kondisi fisik yang masih rentan, si Kecil juga masih tergolong belum sanggup mengelola emosinya dengan baik. Bersama Moms, Dads mungkin sering kewalahan menghadapi tingkah si Kecil yang sulit Padahal, Dads dapat mengajari si Kecil untuk mengelola emosinya sejak dini. Sehingga kelak, dia tidak akan jadi pribadi yang mudah terpancing amarahnya.
Berikut ini ada cara-cara yang dapat Dads terapkan untuk mengajari si Kecil dalam mengatur suasana hatinya.
Memberikan Contoh Baik atau TeladanSetiap anak akan meniru tingkah orangtuanya di rumah. Jika Dads adalah tipe orang yang mudah marah atau sering mengeluh, maka jangan kaget kalau si Kecil akan melakukan hal serupa. Kebiasaan tersebut kalau tidak diperbaiki akan terus melekat dalam dirinya dan terbawa sampai dewasa. Maka, kalau Dads ingin si Kecil sanggup mengelola emosinya, tunjukkan perbuatan-perbuatan baik seperti menegur dengan suara yang tidak terlalu tinggi atau menasihati tanpa memakai kata-kata kasar.
Ajari Cara Mengungkapkan Emosi yang BaikSeperti halnya Dads, si Kecil juga ingin menunjukkan emosinya terhadap banyak hal. Namun, karena belum tahu cara yang benar, si Kecil kerap mengungkapkannya lewat tangisan atau kebiasaan seperti mencorat-coret tembok. Ada orangtua yang kadang malah memarahinya dan tidak paham kalau hal-hal tersebut merupakan ungkapan perasaan si Kecil. Dads dapat menggantinya dengan mengajak si Kecil berdiskusi dengan baik supaya dia mau mengeluarkan uneg-unegnya secara lebih tenang.
Memintanya si Kecil Menjauhi Sumber AmarahAda banyak hal yang dapat memicu meledaknya emosi si Kecil—mulai dari benda atau salah satu murid di sekolahnya. Dads harus mengetahui sumber amarahnya untuk meredakan gejolak emosinya yang tak stabil. Jika pemicunya berada dalam satu ruangan—misalnya teman si Kecil—maka Dads dapat segera memisahkan mereka dan mengajak si Kecil meninggalkan tempat. Di luar atau di rumah, minta si Kecil untuk menenangkan diri dengan menarik napas, duduk, bermain, atau tidur.
Tawari si Kecil Konsekuensi Kalau DibutuhkanAnak-anak seusia si Kecil membutuhkan konsekuensi positif saat mereka sedang mengikuti aturan dan konsekuensi negatif saat emosinya sedang tak terkendali. Konsekuensi, terutama yang positif, sangat dibutuhkan bagi si Kecil yang kesulitan mengelola ledakan emosi. Dads bisa menerapkan sistem reward atau hadiah kalau si Kecil dapat menenangkan dirinya. Pastikan konsekuensi tersebut sesuai dengan usia si Kecil.