Artikel ini berisi tentang
- Fungsi Mainan Bagi Si Kecil
- Kapan Waktu Terbaik Memberikan Mainan Kepada Si Kecil?
- Kenapa Harus Sesuai Usia dan Waktunya Harus Tepat?
- Pertimbangan Lainnya Saat Memberikan Mainan
Memberikan mainan bukan hanya sebatas menunjukkan kasih sayang, tapi sebagai bahan edukasi agar Si Kecil mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halusnya lewat bermain. Mainan pun bisa dijadikan sebagai alat agar Si Kecil mau bersosialisasi dengan teman-temannya.
Fungsi Mainan Bagi Si Kecil
Selain memberikan kesenangan, mainan pun berfungsi sebagai sarana Si Kecil untuk mengembangkan diri secara optimal, baik aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa. (oleh psikolog anak dan remaja, Ajeng Raviandi, MPsi.Psikolog)
Untuk itulah sebagai orang tua, Dad wajib memenuhi kebutuhan Si Kecil pada mainan. Tidak hanya sebagai bentuk kasih sayang, atau sebagai hadiah saat mereka berhasil menunjukan kemampuannya dengan maksimal, tapi juga sebagai sarana penunjang tumbuh kembang.
Meskipun begitu, Ajeng mengingatkan agar Dad memberikan mainan sesuai dengan usia Si Kecil. Untuk mengetahuinya mudah kok, biasanya ada label khusus yang menunjukkan mainan ini untuk usia tertentu. Misal, untuk 3-5 tahun, dan lainnya.
Kapan Waktu Terbaik Memberikan Mainan Kepada Si Kecil?
Selain harus disesuaikan dengan tahapan usia Si Kecil, Dad pun wajib memperhitungkan faktor waktu, dan fungsi mainan, saat akan memberikannya pada Si Kecil.
Misal, saat Si Kecil sudah bisa berdiri dan mulai belajar berjalan, Dad bisa membantu meningkatkan kemampuan berjalannya dengan memberikan mainan dorong. Dengan cara ini, Si Kecil akan mulai belajar berjalan dengan cara mendorong mainan tersebut.
Contoh lainnya, Dad bisa memberikan mainan saat dia berhasil meraih prestasi sebagai hadiah, contohnya saat dia menang lomba, atau saat dia tampil maksimal dalam sebuah acara. Tujuannya, agar Si Kecil makin termotivasi untuk mengembangkan kemampuannya, sekaligus merasa jika jerih payahnya dihargai.
Dengan memperhitungkan faktor waktu, diharapkan mainan yang diberikan tidak hanya membuat Si Kecil senang, tapi juga membuatnya lebih termotivasi untuk belajar agar lebih baik lagi.
Kenapa Harus Sesuai Usia dan Waktunya Harus Tepat?
Mainan yang baik harusnya mampu menunjang berkembang kemampuan Si Kecil sesuai dengan tahapan usianya. ( oleh Wikan Putri Larasati, M.Psi., Psikolog pendidikan dari Leader Lab)
Hal ini wajib dilakukan agar Si Kecil mampu memainkan mainan tersebut dengan maksimal, dan faham dengan fungsinya. Selain itu, Wikan menjelaskan jika memberikan mainan tidak sesuai dengan tahapan usianya, berisiko membuat Si Kecil tantrum, atau bahkan celaka karena tidak tahu fungsi dari mainannya.
Misal, Si Kecil yang masih berusia di bawah 3 tahun, mungkin hanya akan tertarik dengan warna-warni Lego, hingga dia pun akan mengacak-ngacaknya saja, bukan menyusunnya. Hal ini mereka lakukan karena Si Kecil tidak tahu fungsi dari Lego.
Yang paling menakutkan, Lego tersebut malah dimasukkan ke dalam mulutnya. Jika ini terjadi, jelas ini sangat berbahaya karena bisa bisa membuat Lego tersebut tertelan.
Nah agar lebih efektif, berikut merupakan panduan memilih mainan sesuai dengan usia Si Kecil :
Usia 0-1 Tahun
Di usia ini, mainan yang diberikan sebaiknya berfungsi sebagai sarana eksplorasi untuk mengaktifkan panca indera. Berikut merupakan jenis mainan yang cocok dengan Si Kecil yang berusia 0-1 tahun :
- Mainan yang mengeluarkan lagu atau suara, bisa juga mainan yang bisa digantung di atas ranjang Si Kecil. Tapi hati-hati, pilih mainan berbahan lembut.
- Mainan berupa kaca plastik tapi mampu memantulkan gambaran wajah dengan jelas. Mainan ini efektif membantu Si Kecil mengenali wajah dan tubuhnya sendiri.
- Kaos kaki atau gelang warna-warni yang dapat berbunyi. Mainan ini efektif untuk merangsang indera pendengaran Si Kecil.
Saat Si Kecil sudah mulai duduk (usia 9-12 bulan), sebaiknya berikan mainan ring stack (cincin susun). Mainan ini efektif untuk melatih motorik halus Si Kecil, belajar mengenal warna dan melatih Si Kecil menyusun cincin sesuai dengan ukurannya.
Usia 1-3 Tahun
Di usia ini, Si Kecil sebaiknya diberi mainan yang mampu mendukung proses mengenal lingkungan, merangsang daya pikir, motorik halus, dan memperkuat otot Si Kecil. Berikut merupakan jenis mainan yang cocok diberikan pada anak 1-3 tahun.
- Blok dengan beragam bentuk untuk merangsang koordinasi mata, tangan, dan mengembangkan kemampuan menyelesaikan permasalahan.
- Dad bisa memberikan permainan puzzle sederhana, atau mainan shape sorter (mainan berbentuk tertentu yang dapat di masukan ke lubang yang sama bentuknya).
- Dad bisa memberikan permainan profesi, seperti seperangkat alat memasak, dokter-dokteran, dan lainnya. Mainan ini bisa melatih kecerdasan emosi Si Kecil, melatih keahlian bersosialisasi, dan mengenal berbagai profesi yang ada di sekitarnya.
- Dad bisa menyediakan mainan yang lebih menantang, seperti sepeda roda tiga, atau push toys. Mainan ini dapat merangsang Si Kecil untuk aktif bergerak.
Usia 3-5 Tahun
Di usia ini, Si Kecil umumnya sudah mulai aktif mengembangkan kemampuan penciptaan, seperti mampu menggambar dan membentuk sesuatu. Untuk itu, mainan yang cocok bagi mereka adalah, yang mampu merangsang imajinasi dan kordinasi tangannya.
- Mainan seperti lego, lilin, dan lainnya, efektif melatih Si Kecil membayangkan dan membuat bentuk tertentu, seperti boneka, mobil-mobilan dan lainnya.
- Bermain peran dengan mengenakan kostum tertentu, seperti polisi, tentara, dan lainnya, efektif untuk merangsang imajinasi dan mengenal profesi yang ada di sekitarnya.
- Dad sudah bisa memberikan buku gambar dan krayon atau pensil gambar. Si Kecil pun bisa diberi mainan buku mewarnai, dan lainnya.
Pertimbangan Lainnya Saat Memberikan Mainan
Selain beberapa pertimbangan di atas, ada beberapa hal lainnya yang harus Dad pertimbangkan saat akan memberikan mainan pada Si Kecil, diantaranya :
- Terbuat dari bahan yang aman dan sesuai usia Si Kecil, misal bahan plastik untuk usia 3-5 tahun, atau mainan berbahan lembut untuk Si Kecil yang masih berusia di bawah 3 tahun.
- Pilihlah mainan dengan bahan yang tahan lama dan mudah dibersihkan, misalnya plastik tanpa timbal, karet dan lainnya
- Memiliki nilai edukasi yang tinggi, misalnya 1 set alat masak agar Si Kecil tahu tentang kegiatan memasak dan fungsinya, mainan monopoli agar dia paham tentang uang dan lainnya.
- Sesuai dengan minat Si Kecil. Misal, jika dia ingin mobil-mobilan, maka belikan mobil-mobilan. Jika Dad malah memberikannya robot-robotan, dikhawatirkan mainan tersebut tidak akan dia gunakan karena tidak menyukainya.
Yang paling penting dan paling mudah dilakukan adalah, pastikan Dad selalu memeriksa label dari mainan tersebut, dan pastikan mainannya sudah berstandar SNI untuk mainan yang dibeli di Indonesia.