Artikel ini berisi tentang :
- Wajar dan Banyak Dialami Ibu Hamil
- Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil
- Kapan Moms harus memeriksakan diri ke dokter?
- Trik Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil
Keluhan kaki bengkak selama masa kehamilan merupakan hal yang biasa terjadi. Meskipun begitu, kondisi ini ternyata cukup mengganggu bagi kebanyakan wanita, bahkan bisa menyebabkan mereka sulit bergerak karena bengkak di kaki disertai dengan rasa sakit yang menyiksa.
Wajar dan Banyak Dialami Ibu Hamil
Pembengkakan di kaki selama masa kehamilan merupakan hal yang wajar dan dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Kondisi ini dikenal dengan istilah edema. (oleh Dr. Andre Gruslin, peneliti dan dokter spesialis kandungan dan kebidanan University of Ottawa, Kanada)
Pembengkakan ini biasanya akan cenderung memburuk saat usia kehamilan semakin besar (sekitar minggu ke-20, hingga menjelang persalinan), dan ketika udara sedang panas.
Edema atau pembengkakan ini akan menghilang setelah Moms melahirkan. Kemampuan untuk menghilangkan pembengkakan (cepat atau lambat) ditentukan oleh kemampuan Moms dalam menurunkan berat badan pasca melahirkan.
Untuk mengendalikannya, Moms disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan mengandung garam, terutama makanan seperti junk food, mie instan, makanan yang digoreng, ikan asin dan lainnya.
Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil
Mengenai penyebabnya, edema terjadi karena cairan menumpuk di jaringan sel tubuh. Selain karena konsumsi makanan tinggi garam, edema bisa disebabkan karena perubahan kimia darah yang memicu perpindahan cairan ke jaringan sel.
Selain itu, berikut merupakan beberapa penyebab edema selama masa kehamilan
- Moms terlalu banyak konsumsi kafein. Hal ini disebabkan karena kafein dapat memberi tekanan di pembuluh darah, dan menyebabkan cairan masuk ke jaringan sel.
- Kurang mengonsumsi kalium. Hal ini disebabkan karena kalium bertugas untuk menjaga cairan tetap di luar sel, dan menjaga keseimbangan cairan elektrolit.
- Kaki bengkak bisa disebabkan juga karena Moms berdiri terlalu lama, atau berjalan terlalu banyak, hingga menyebabkan aliran darah di kaki tertekan.
Selain itu, pembengkakan di kaki ini bisa terjadi karena faktor lainnya yang berbahaya, seperti infeksi. Biasanya, masalah ini akan diiringi dengan kaki yang terasa sakit, berwarna kemerahan dan kulit jadi kaku. Jika ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter.
Kapan Moms harus memeriksakan diri ke dokter?
Seperti disebutkan diatas, ada beberapa kondisi yang menyebabkan pembengkakan di kaki bisa jadi tanda bahaya, salah satunya kaki bengkak yang diiringi dengan rasa sakit, kulit kaku karena tertarik, dan berwarna kebiruan. Kondisi ini merupakan tanda infeksi di bagian kaki tersebut.
Selain itu, ada beberapa kondisi kaki bengkak selama masa kehamilan yang harus diwaspadai, diantaranya adalah :
- Kaki bengkak di satu kaki, atau ukuran bengkak antara kaki kanan dan kiri berbeda. Ini merupakan indikasi adanya infeksi di kaki, atau bisa juga pembekuan darah.
- Pembengkakan terjadi secara tiba-tiba, dan terjadi juga di bagian wajah dan tangan. Kondisi ini merupakan gejala awal dari preeclampsia.
- Pembengkakkan diiringi dengan gejala perubahan penglihatan seperti, pandangan jadi buram. Kondisi ini merupakan tanda tekanan darah tinggi saat kehamilan.
- Pembengkakan yang disertai dengan rasa nyeri di dada, atau Moms mengalami kesulitan bernapas. Kondisi ini merupakan pada adanya gangguan pada jantung.
Tanda-tanda di atas harus dicermati dengan baik, dan bandingkan dengan gejala pengiringnya. Untuk solusi lebih baik, sebaiknya jangan tunggu lagi. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter, mengingat gejala pembengkakan yang tidak normal cukup berbahaya bagi Moms dan janin dalam kandungan.
Trik Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil
Jika tidak ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan, seperti rasa sakit, pembengkakkan sebelah dan lainnya, Edema sebenarnya bukan masalah yang berat. Moms bisa mengurangi pembengkakan, atau minimalnya mengurangi rasa pegal karena kaki yang bengkak, dengan beberapa trik berikut ini :.
- Hindari berdiri dalam jangka waktu yang lama, terutama saat Moms mengenakan sepatu high heels. Selama hamil, sebaiknya gunakan flat shoes dengan dengan bantalan yang empuk.
- Ketika duduk, pastikan telapak kaki menyentuh lantai (jangan menggantung). Selain itu, sebaiknya hindari posisi duduk sambil menyilangkan kaki
- Lakukan peregangan sesering mungkin saat Moms terpaksa harus duduk dalam jangka waktu yang lama. Peregangan ini idealnya dilakukan 1-2 jam sekali.
- Perbaiki posisi tidur dengan berbaring ke sisi kiri. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah vena berada di sebelah kanan. Hal ini baik untuk mengurangi tekanan di vena
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan empuk. Moms bisa menggunakan kaus kaki atau stocking yang nyaman dan bisa mendukung kondisi tubuh.
- Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, terutama sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Air putih cukup ampuh mengusir kelebihan garam dalam tubuh. Umumnya, kita membutuhkan cairan dari air putih sebanyak 8 gelas per hari atau 2 liter dalam sehari. Namun, pada ibu hamil, kebutuhannya bertambah dua gelas.
Studi yang kami lakukan pada fluid intake ibu hamil di Jakarta, Surabaya, dan Yogya, hasilnya ibu hamil membutuhkan 2 gelas air lebih banyak atau 2,5 liter sehari. (Oleh dokter spesialis kandungan, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH)
- Olahraga secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah, sekaligus menurunkan resiko edema atau bengkak di kaki. Moms tidak perlu melakuan olahraga yang berat, cukup yang ringan saja, seperti jalan kaki, yoga dan senam ibu hamil.
- Usahakan untuk tetap tenang, jauhi stres, dan jangan pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Hindari juga minuman berkafein tinggi, dan makanan tinggi gula.
Selain itu, kompres air hangat dan pijat kaki cukup ampuh untuk meredakan pembengkakkan, terutama pembengkakkan yang disertai dengan kaki pegal. Moms bisa meminta pasangan untuk memijat kaki sebelum tidur. Selamat mencoba!