Banyak mitos keliru seputar imunisasi bagi Ibu hamil. Banyak yang beranggapan jika ibu hamil dilarang untuk disuntik imunisasi karena bisa membahayakan janin. Padahal, imunisasi sendiri merupakan tindakan preventif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Moms terhadap serangan parasit, virus dan bakteri.
Walaupun begitu, banyak dokter yang menyarankan Moms untuk menjauhi pemberian vaksin dari virus hidup. Pasalnya, daya tahan tubuh Ibu hamil akan cenderung menurun selama masa kehamilan, sehingga memicu risiko infeksi dan membahayakan janin.
Dengan kata lain, imunisasi yang boleh diberikan kepada Ibu hamil adalah, imunisasi yang berasal dari virus mati atau yang sudah tidak aktif. Berikut merupakan jenis-jenisnya.
Tetanus Toksoid (TT)
Pasca persalinan, ibu dan bayi sangat rentan dengan serangan kuman tetanus yang berpotensi menimbulkan penyakit tetanus neonatorum, yang bisa berujung kematian. Banyak faktor yang menyebabkan bakteri ini menyerang, utamanya karena masalah kebersihan alat yang digunakan selama persalinan.
Untuk mengatasinya, Moms disarankan melakukan imunisasi tetanus toksoid. Biasanya, imuniasi ini akan dilakukan menjelang pernikahan. Tapi kalau terlewat, bisa melakukannya saat hamil sebanyak dua kali dengan jarak 1-2 bulan.
Influenza
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Bangladesh terhadap 340 ibu hamil, membuktikan jika mereka yang mendapatkan suntikan vaksin flu, memiliki bayi yang tahan terhadap serangan influenza. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun sangat menyarankan agar ibu hamil mendapatkan imunisasi ini.
Biasanya, pemberian imunisasi influenza dilakukan pada trimester ke 2 atau ke 3 masa kehamilan. Tapi ingat, lakukan imuniasi ini saat tubuh Moms benar-benar fit. Pasalnya, setelah mendapatkan imunisasi influenza, kemungkinan Moms akan mengalami demam ringan dan bengkak di area bekas suntikan.
Hepatitis B
Virus hepatitis B merupakan virus senyap. Pasalnya, banyak yang tidak sadar jika virus ini sudah bersarang dalam tubuh, hingga akhirnya menular pada si kecil. Saking pentingnya, tidak hanya ibu hamil saja yang butuh imunisasi hepatitis B, bayi baru lahir pun akan langsung menerimanya sesaat setelah dilahirkan.
FYI, vaksin hepatitis B sendiri dibuat dari bahan rekombinan, yakni vaksin yang diciptakan dengan bahan rekayasa genetika sehingga sangat mirip dengan virus Hepatitis B. Jangan khawatir Moms, vaksin ini aman bagi Ibu hamil, dan bisa diberikan kapan saja selama masa kehamilan.
Meningococcal
Sesuai dengan namanya, vaksin ini diberikan guna mencegah serangan virus meningitis atau radang selaput otak. Vaksin ini biasanya terbuat dari bakteri meningococcal yang sudah mati atau sudah tidak aktif. Jadi imunisasi ini cukup aman bagi ibu hamil dan janin.
Mengingat pentingnya melakukan imunisasi selama masa kehamilan, kini jangan ada alasan lagi untuk menolaknya. Cintai diri Moms dan janin dalam kandungan dengan mengetahui imunisasi apa saja yang Moms butuhkan. So, be wise Moms!