Artikel ini berisi tentang :
- Semua Keinginan Harus Dituruti
- Sering Tantrum Tanpa Mengenal Tempat
- Sangat Tergantung Kepada Dads
- Cara Agar Si Kecil Lebih Mandiri
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh jadi anak yang mandiri. Tapi sayang, karena salah dalam menerjemahkan kasih sayang, banyak orang tua yang tidak sadar jika anaknya sudah masuk dalam kategori anak manja.
Nah agar Dads bisa lebih waspada, berikut merupakan beberapa tanda jika Si Kecil sudah masuk dalam kategori anak manja, dan butuh treatment khusus mengatasinya.
Semua Keinginan Harus Dituruti
Salah satu ciri khas anak manja adalah, mereka punya prinsip segala keinginannya harus dipenuhi. Saat tidak terlaksana, atau harus ditunda, tidak jarang mereka akan tantrum. (oleh Prof. Charles L. Thompson, psikolog pendidikan dari University of Tennessee, Amerika).
Dalam penjelasannya, Prof. Charles menyebut jika wajar anak-anak punya keinginan tertentu. Hal ini tidak lepas dari rasa ingin tahu mereka terhadap hal-hal yang baru, misalnya ingin merasakan bagaimana asyiknya bermain lumpur, bermain hujan-hujanan atau bermain sepuasnya di game centre.
Tapi dalam kondisi normal, sejak usia 3 tahun seharusnya Si Kecil sudah bisa diberi pengertian terkait konsep mana kebutuhan dan mana keinginan, sehingga mereka akan berhasil meredam ego, meskipun terkadang Si Kecil akan mencoba mengajukan permintaan yang sama di lain waktu.
Misalnya, saat hujan turun, Si Kecil akan meminta Dads untuk diizinkan bermain hujan-hujanan. Saat dilarang dan diberi penjelasan terkait risiko hujan-hujanan, mereka akan mengerti dan tidak merengek lagi. Tapi jangan aneh saat hujan kembali turun di lain waktu, dia akan mengulangi permintaan ini.
Tapi jika Si Kecil malah bertindak tantrum, bahkan berani bertindak agresif kepada Dads atau melemparkan benda-benda di dekatnya, hati-hati, ini indikasi Dads kurang tegas dalam menegakkan aturan dan sudah membuat Si Kecil jadi anak yang manja.
Sering Tantrum Tanpa Mengenal Tempat
Menurut Prof. Charles, tantrum merupakan hal yang wajar untuk anak usia 2-3 tahun. Dalam tahapan ini, Si Kecil sedang berusaha untuk menunjukkan kekuatannya kepada Dads. Tapi jika usia Si Kecil sudah menginjak angka 4-5 tahun, ini merupakan hal yang tidak normal.
Sama seperti gambaran di atas, Si Kecil yang tantrum karena keinginannya tidak dipenuhi, pada dasarnya sedang memanipulasi dan menggunakan tantrum sebagai senjata agar seluruh keinginannya dapat terpenuhi dengan segera.
Yang lebih mengkhawatirkan, terkadang Si Kecil tantrum tidak mengenal tempat dan waktu, bahkan mereka bisa tantrum di tempat-tempat umum, atau di tengah keramaian, dengan kadar amukan yang lebih besar ketimbang saat Si Kecil tantrum di rumah.
Sangat Tergantung Kepada Dads
Wajar jika anak-anak memiliki ketergantungan kepada orang tuanya, tapi jika kadarnya sudah sangat berlebihan, ini merupakan indikasi Si Kecil sudah menjelma jadi anak yang manja.
Misalnya, untuk mengambil minum saja Si Kecil enggan dan harus dilayani Dads atau pasangan, Si Kecil tidak mau makan jika tidak diambilkan dan disuapi. Pokoknya, Si Kecil benar-benar tergantung kepada orang tuanya, dan tidak pernah ada upaya untuk keluar dari kebiasaan tersebut.
Bukti Si Kecil sangat tergantung kepada Dads adalah, Si Kecil tidak mau tidur jika tidak ditemani, sekolah atau saat bermain dengan teman-temannya harus ditunggui, tidak berusaha untuk mampu mandi sendiri, dan lainnya.
Menurut Prof. Charles, kebiasaan seperti ini jelas harus segera diubah. Pasalnya, tidak hanya merepotkan Dads dan pasangan, sikap manja Si Kecil pun bisa membahayakan masa depannya, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam mengejar prestasi akademik nanti.
Cara Agar Si Kecil Lebih Mandiri
Untuk melatih Si Kecil agar lebih mandiri dan percaya diri sebenarnya bukan hal yang sulit dilakukan, Dads hanya perlu melakukan beberapa kebiasaan baik, kemudian terapkan secara konsisten. Secara otomatis, kemandirian Si Kecil pun akan terbentuk.
Berikut merupakan beberapa kebiasaan baik yang harus dilakukan agar Si Kecil tumbuh jadi anak yang lebih mandiri.
- Perkenalkan Si Kecil dengan dunia luar, misalnya dengan mengajak Si Kecil bermain ke taman bermain, mendorong Si Kecil untuk membangun pertemanan dan lainnya.
- Beri kebebasan Si Kecil untuk menentukan apa keinginannya. Misalnya dalam memilih pakaian yang akan digunakan, dan lainnya.
- Biasakan Si Kecil makan sendiri sejak usia 2 tahun. Memang awalnya akan berantakan, tapi seiring berjalannya waktu kemampuan ini akan meningkat.
- Libatkan Si Kecil dalam pekerjaan rumahan, misalnya dengan memberi tugas mencabuti rumput di halaman rumah, atau hanya sekedar menaruh piring bekas makan ke tempat cuci.
- Hargai setiap karya yang dihasilkan Si Kecil, misalnya memuji Si Kecil karena sudah bisa berpakaian sendiri, meskipun pakaian yang digunakan terbalik, dan lainnya.
Intinya, untuk membiasakan Si Kecil hidup mandiri, Dads harus mampu memberi kepercayaan kepada Si Kecil untuk melakukan hal yang diinginkannya sendiri. Dads dan pasangan cukup mengawasi dan jauhkan Si Kecil dari hal-hal yang berbahaya.