Artikel ini berisi tentang:
- Peran Ayah Dalam Mengasuh Anak
- Ayah Teman Bermain Terbaik Bagi Si Kecil
- Ayah Sosok Pelindung Terbaik Keluarga
- Bagaimana Cara Mengasuh Si Kecil, Bukankah Ayah Harus Bekerja?
Selama ini, banyak pria yang hanya fokus untuk mencari penghasilan demi memenuhi kebutuhan keuangan keluarga. Alhasil, tugas mengasuh dan membesarkan anak pun diserahkan sepenuhnya kepada Ibu yang memang lebih banyak di rumah.
Padahal dalam sebuah keluarga, membesarkan dan mengasuh anak bukan hanya tanggung jawab Ibu lho, tapi juga ada tanggung jawab Anda sebagai kepala keluarga.
Peran Ayah Dalam Mengasuh Anak
Dalam sebuah acara, Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikolog sekaligus Ketua Kemuning Kembar dan Ketua Ikatan Psikologi Klinis, menyebutkan jika pengasuh utama biasanya dilakukan oleh seorang Ibu. Walaupun begitu, ayah pun memiliki peran yang luar biasa dalam pengasuhan anak.
Di sini, Anda bisa menjelma menjadi sosok pelindung. Misalnya, saat Si Kecil merasa ada yang menjahili atau ada hal yang membuatnya takut, dia cenderung melapor kepada ayahnya ketimbang ibunya, sekaligus sosok yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan.
Sementara itu, Ichsan Setya Putra, Guru Besar Aeronautika dan Astronautika ITB, menyatakan jika seorang ayah cenderung punya ketenangan dan kemampuan berpikir logis. Sebuah hal penting yang bisa dijadikan bekal hidup utama Si Kecil untuk memaksimalkan kemampuannya.
Kemampuan Anda dalam berpikir logis dalam menyelesaikan setiap masalah, sangat bermanfaat untuk menyelesaikan setiap masalah yang sedang dialami Si Kecil, baik masalah di lingkungan permainannya, atau masalah lainnya yang tidak terselesaikan saat Si Kecil bersama ibunya.
Dengan kata lain, dapat disimpulkan jika peran ayah sangatlah penting untuk memberikan Si Kecil sosok teladan yang bisa ditiru, sekaligus dijadikan sebagai tempat mereka untuk mencari perlindungan dan mencari solusi.
Ayah Teman Bermain Terbaik Bagi Si Kecil
Menurut penelitian dari Florida Gulf Coast University, pria cenderung menerapkan pola asuh bersenang-senang ketimbang prinsip kepatuhan. Dengan kata lain, mereka akan berusaha menjadi seorang teman yang menyenangkan bagi Si Kecil dan menjauhkan anggapan orangtua yang cerewet.
Salah satu bukti pola asuh unik ini adalah rumah akan cenderung berantakan saat Si Kecil sedang bermain dengan ayahnya. Kondisi ini jelas jarang terjadi saat Ibu yang memegang peran sebagai pengasuh Si Kecil.
Tidak hanya itu, dalam penelitian yang sama disebutkan jika seorang ayah sangat efektif dalam mengajarkan kemandirian. Memang sih, sepintas terlihat cuek. Padahal, dalam sikapnya yang dingin, inilah cara mereka untuk membuat Si Kecil lebih berani dan mandiri.
Contohnya saja, saat Si Kecil memanjat tembok pagar, kebanyakan ibu akan langsung panik dan dengan sigap langsung menurunkan Si Kecil. Hal ini berbeda saat ayah sedang mengasuh, di mana dia dengan tenang akan menghampiri Si Kecil dan memintanya untuk turun sendiri.
Oleh karena itu, sangat baik bagi Dads untuk menjadi seorang teman bagi Si Kecil karena di sinilah kemandirian Si Kecil akan terbangun, sekaligus Si Kecil pun akan terlatih untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri, tanpa uluran tangan orang lain.
Ayah Sosok Pelindung Terbaik Keluarga
Menurut Dr. Ben Michaelis, psikolog klinis dari New York, Amerika, kebanyakan anak akan memandang ayah sebagai sosok yang kuat secara fisik. Hal inilah yang membuat mereka akan cenderung lari kepada Anda saat membutuhkan perlindungan.
Kemampuan seorang ayah dalam memberikan perlindungan inilah yang membuat pola asuh seorang ayah akan lebih menenangkan dan lebih melindungi bagi Si Kecil, ketimbang pola asuh seorang ibu yang lebih memahami dengan segala kelembutan sikapnya.
Dengan pola asuh yang berbeda, Si Kecil akan mendapatkan pendidikan yang lebih lengkap. Jelas ini sebuah keuntungan bagi masa depannya nanti. Kasarnya, pemikiran dan logikanya ditempa sang ayah, dan hatinya ditempa oleh sang Ibu. Keren bukan?
Bagaimana Cara Mengasuh Si Kecil, Bukankah Ayah Harus Bekerja?
Memang benar Anda terlilit kewajiban untuk bekerja sepanjang hari. Tapi bukankah Anda masih punya waktu saat pulang kerja untuk bermain dengan Si Kecil?
Misalnya, menemani Si Kecil saat akan pergi tidur, bermain di sore hari sambil melepas lelah setelah bekerja, atau berangkat bersama sambil mengantarkan Si Kecil ke sekolah.
Cara lainnya, Anda bisa memanfaatkan momen akhir pekan untuk berkumpul dan bermain bersama Si Kecil. Manfaatnya ganda lho! Selain Anda bisa mengatasi stres karena pekerjaan, Si Kecil pun bisa mendapatkan pengasuhan yang maksimal.
Nggak perlu lama-lama, 1-2 jam per hari pun sudah cukup kok. Yang penting quality time, bukan quantity time! Dengan cara ini, Anda sudah masuk dalam kategori ayah super yang tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga saja, tapi juga ikut langsung dalam upaya pengasuhan dan pendidikan Si Kecil sesuai dengan porsinya.