Walaupun dunia anak-anak identik dengan hal – hal yang menyenangkan dan ceria, namun anak ternyata dapat mengalami stress. Stress pada si kecil dapat ditimbulkan dari tekanan di luar anak. Ada banyak hal yang mungkin menurut Moms sepele tetapi bagi anak, hal itu adalah tekanan. Hari pertama sekolah mungkin saja dapat menjadi penyebab stress anak. Biasanya stress dimulai dengan rasa takut dan cemas yang muncul. Sebenarnya anak jauh lebih mudah mengalami stress karena ia belum dapat mengatasi rasa takut yang ia alami.
Stress pada si kecil juga dapat disebabkan oleh keadaan di luar anak. Mengetahui orangtua yang sedang bertengkar atau sedih dapat memicu stress pada anak. Pengetahuannya yang terbatas membuatnya lebih mudah mengalami stress. Tidak hanya itu saja, berita duka dan tayangan kekerasan sangat mudah membayangi anak. Sama seperti orang dewasa, stress dapat berpengaruh negative terhadap banyak aspek dalam kehidupan anak.
Mengalami Perubahan PerilakuSi kecil sudah lama tidak pernah mengompol tiba-tiba saja mengompol dapat menjadi indikasi ia sedang stress. Ia juga mengalami perubahan gestur seperti senang memainkan rambut atau menghisap jempol. Jika stress, anak menjadi lebih sensitive seperti mudah marah, menangis, dan menjadi lebih manja. Bahkan beberapa anak menolak untuk beraktivitas.
KetidakpastianSi kecil ketika stress akan menunjukkan ketidakpastian dan berbicara negatif pada dirinya. Hal ini tentu akan memunculkan stigma negatif terhadap diri sendiri sehingga anak menjadi sulit berkembang misalnya kurang percaya diri dan tumbuh menjadi pribadi yang pemalu.
Mudah SakitSelain mengalami perubahan perilaku, gejala fisik juga tidak dapat terhindarkan. Anak-anak yang mengalami stress cenderung mengeluh mengalami sakit perut, sakit kepala, dan mengalami gangguan makan serta gangguan tidur. Hal ini tentu akan berdampak terhadap kesehatan jangka panjang mereka. Pada akhirnya pertumbuhan dan perkembangan anak juga akan menjadi terhambat.
Lantas apa yang dapat Moms lakukan jika si kecil mengalami stress? Tidur cukup and memberikan makanan bergizi seimbang akan membantu mengurangi stress pada anak. Moms juga perlu mengajak si kecil untuk mengatakan apa yang sedang ia rasakan sambil melakukan aktivitas yang ia sukai.
Sebaiknya sediakan waktu – waktu yang mungkin membuat si kecil stress misalnya saat pergi ke dokter. Walaupun stress pada anak adalah hal yang normal terjadi, tetapi Moms harus tetap berada di dekatnya. Apalagi si kecil belum dapat mengetahui apa yang perlu ia lakukan.