Artikel ini berisi tentang :
- Apa Yang Terjadi Jika Si Kecil Tidak Sarapan?
- Prestasi Dimulai dari Sarapan
- Kualitas Sarapan Tentukan Prestasi Si Kecil
- Menu Sarapan Terbaik Untuk Si Kecil
Selama ini banyak orangtua yang menganggap jika prestasi di sekolah ditunjang oleh faktor keturunan dan seberapa giat Si Kecil belajar. Padahal, selain faktor belajar (termasuk fasilitas belajar), asupan sarapan pun berpengaruh besar pada prestasi Si Kecil di sekolah.
Apa Yang Terjadi Jika Si Kecil Tidak Sarapan?
Sarapan dengan menu sehat dan gizi seimbang merupakan kunci utama mengejar prestasi dan mempertahankan tubuh yang sehat. ( oleh Michele Hutchison dan Rina Mae Acosta, penulis buku The Happiest Kids in the World: How Dutch Parents Help Themselves (and Their Kids) by Doing Less)
Nah jika Si Kecil melewatkan sarapan, berikut beberapa hal yang mungkin akan menimpanya :
- Si Kecil akan sulit berkonsentrasi di dalam kelas, sehingga dia tidak mampu untuk menyerap pelajaran dengan baik.
- Si Kecil akan merasa lemas, kepala pusing, lelah, mengantuk dan lesu. Alhasil, kondisi ini akan membuat gairah belajar Si Kecil memburuk.
- Perut kosong akan membuat emosinya labil, mudah marah, gelisah dan lainnya. kondisi ini berisiko membuat Si Kecil berselisih dengan teman, atau bahkan gurunya sendiri.
- Kesehatan dan keseimbangan tubuhnya akan terganggu karena tubuh mengambil asupan energi dari glukosa darah, sehingga kadarnya akan berkurang drastis.
- Tidak sarapan berisiko membuat Si Kecil mengonsumsi jajanan sekolah yang belum diketahui kadar gizinya, atau bahkan bisa saja mengandung zat berbahaya.
- Jika terlalu sering melewatkan sarapan, Si Kecil berisiko terkena penyakit maag.
Selain itu, masih ada beberapa dampak buruk lainnya yang disebabkan karena meningglkan sarapan. So, mulai sekarang mulailah hari keluarga Moms dengan sarapan sehat.
Prestasi Dimulai dari Sarapan
Menurut riset yang dilakukan Pergizi Pangan, sebanyak 76,1 persen anak di Indonesia berada dalam nilai Mutu Gizi Pangan (MGP) yang sangat rendah, dan sebanyak 66 persen diantaranya sudah mengalami kekurangan gizi sejak sarapan.
Padahal, makanan yang dikonsumsi Si Kecil jangan hanya terfokus kepada kuantitas atau asal kenyang, tapi harus memberikan gizi yang seimbang, termasuk karbohidrat, protein, vitamin, zat besi dan lainnya. (Dr Ulul Albab, SpOG dari Ikatan Dokter Indonesia)
Misalnya, ada anak yang sarapan dengan mie dan nasi. Makanan ini memang dapat membuat Si Kecil kenyang, tapi bagaimana dengan gizinya? Apakah di dalam makanan tersebut ada proteinnya, bagaimana dengan kandungan seratnya, vitamin, zat besi dan lainnya?
Walaupun mengenyangkan, memadukan mie dan nasi putih bukanlah pilihan terbaik. Bagaimanapun juga, mie sudah cukup luas dikenal sebagai makanan lezat dengan reputasi buruk bagi kesehatan.
Kualitas Sarapan Tentukan Prestasi Si Kecil
Breakfast is the most important meal of the day. Yup, peribahasa ini sepertinya sangat tepat. Pasalnya, dengan sarapan, Moms berarti sudah memberikan nutrisi bagi tubuh setelah (kurang-lebih) selama 8 jam berpuasa karena tidur.
Selain itu, otak membutuhkan nutrisi agar mampu bekerja dengan maksimal. Sementara organ tubuh yang bekerja menyalurkan nutrisi ke dalam otak, butuh makan untuk bisa berfungsi dengan maksimal. dengan kata lain, sarapan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kinerja otak.
Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang dilakukan University of Pennsylvania School of Nursing, yang menyebut jika anak-anak yang rutin menyantap sarapan sehat dengan gizi seimbang, terbukti memiliki skor IQ yang lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak sarapan.
Tidak hanya itu, penelitian ini pun menyebut jika anak yang rutin mengonsumsi sarapan dengan kandungan gizi seimbang, 4,5 kali lebih berprestasi di sekolah ketimbang mereka yang mengonsumsi sarapan dengan gizi yang tidak seimbang, atau asal kenyang saja.
Sarapan efektif untuk meningkatkan kadar gula darah, yang membuat Si Kecil lebih mudah fokus dan berkonsentrasi. Selain itu, sarapan pun membuat ikatan keluarga jadi lebih erat, sehingga Si Kecil berangkat sekolah dengan mood yang baik. (oleh Jianghong Liu, pakar gizi, sekaligus ketua penelitian)
Menu Sarapan Terbaik Untuk Si Kecil
Seperti disebutkan diatas, sarapan terbaik harus mencakup nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil, termasuk karbohirat, vitamin, zat besi, protein, kalsium dan lainnya. untuk sumber karbohidratnya sendiri, diusahakan merupakan karbohidrat kompleks, seperti cereal, oat, roti gandum utuh, beras merah dan lainnya.
Untuk sumber vitamin dan serat, Moms bisa memberikan sayuran hijau sebagai lauk, dan buah-buahan sebagai pencuci mulut. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan protein lewat konsumsi 1-2 butir telur, daging, ikan dan lainnya. Sementara untuk kalsium, susu merupakan pilihan terbaik.
Dilansir dalam The Daily Meal, penelitian terbaru dari Washington University, Amerika, menemukan fakta jika memberikan Si Kecil sarapan, setidaknya 1 butir telur per hari selama 6 bulan, efektif untuk meningkatkan fungsi otak secara signifikan.
Telur mengandung kolin dan DHA. Selain itu, di dalamnya pun terkandung asam lemak Omega-3, vitamin B Kompleks, dan nutrisi lainnya yang berperan penting untuk menjaga kesehatan dan perkembangan otak anak. ( oleh Lora Iannotti, peneliti dari Washington University).
Melihat pentingnya sarapan, jangan lupa untuk selalu sajikan sarapan bernutrisi tinggi untuk seluruh anggota keluarga yuk, Mom!