Artikel ini berisi tentang:
- Apa itu Injeksi Rho?
- Risiko Tinggi Menyebabkan Keguguran
- Manfaat Injeksi Rho
- Wajib Diperhatikan Sebelum Injeksi Rho
Ada banyak hal yang harus Moms perhatikan selama masa kehamilan. Selain wajib mencukupi kebutuhan nutrisi dan selalu mengontrol kehamilan pada tenaga medis terdekat, beberapa jenis pengobatan pun disarankan, salah satunya Rho atau immunoglobulin anti-D.
Apa itu Injeksi Rho?
Injeksi Rho atau immunoglobulin anti-D merupakan pemberian pengobatan yang berfungsi untuk menekan respons imun seseorang dengan rhesus darah negatif. Obat ini pun digunakan untuk mencegah terjadinya pendarahan akibat penyakit yang berhubungan dengan kelainan darah.
Menurut data WHO, sekitar 85% penduduk dunia memiliki faktor rhesus positif dalam darahnya, sedangkan 15% lainnya memiliki rhesus negatif. (oleh dr.Rudi Simanjuntak Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Bethsaida Hospitals, Tangerang)
Di Indonesia sendiri, menurut data Biro Pusat Statistik 2010, jumlah pemilik rhesus negatif masih berada di angka kurang dari 1 persen penduduk, atau hanya sekitar 1,2 juta orang. Meskipun begitu, Moms harus tetap waspada karena kelainan ini sangat berbahaya.
Risiko Tinggi Menyebabkan Keguguran
Menurut Rudi, sangat penting Moms mengetahui rhesus darah sebelum memulai program kehamilan. Pasalnya, jika Moms memiliki rhesus negatif dan suami memiliki rhesus positif, kondisi ini bisa menyebabkan tubuh Moms memposisikan janin sebagai benda asing, dan melawannya,
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti pendarahan, anemia, hati bengkak, gagal jantung, hingga menyebabkan keguguran secara berulang.
Sementara pada Si Kecil dengan rhesus positif yang lahir dari Moms yang memiliki rhesus negatif, berisiko menyebabkan anemia hemolitik, yakni pemecahan sel-sel darah merah yang menyebabkan terjadinya peningkatan kadar bilirubin dalam darah dan menyebabkan Si Kecil tampak kuning.
Untuk mengatasinya, biasanya akan dilakukan fototerapi pada Si Kecil. Untuk kondisi yang lebih berat, dokter akan menyarankan terapi transfusi tukar ( oleh dr.Crhistina R Setiawan, Sp.A, Dokter Spesialis anak dari Bethsaida Hospitals, Tangerang)
Manfaat Injeksi Rho
Injeksi Rho berguna untuk mencegah timbulnya penyakit rhesus hemolitik, atau penyakit yang berhubungan dengan pecahnya sel darah merah akibat jenis darah Moms dan Si Kecil tidak cocok. Selain itu, Rho pun bisa diberikan untuk mencegah pendarahan akibat insiden yang terjadi pada masa kehamilan, contohnya luka akibat terjatuh dan lainnya.
Selain itu, injeksi Rho pun digunakan untuk mengobati penyakit immune thrombocytopenic purpura (ITP), yakni kondisi rendahnya jumlah platelet yang dimiliki Moms sehingga berisiko menyebabkan terganggunya proses penggumpalan darah.
Biasanya, Rho akan diberikan dengan cara disuntikkan lewat alat infus atau bisa juga langsung ke otot deltoid. Kedua jenis pemberian ini tidak diperbolehkan diberikan kepada Si Kecil, tapi hanya diberikan kepada Moms saja. (oleh dr. Marianti dari Alodokter.com)
Wajib Diperhatikan Sebelum Injeksi Rho
Sebelum melakukan pengobatan, sebaiknya Moms memperhatikan dulu beberapa hal berikut ini :
- Rho tidak boleh diberikan pada Moms yang memiliki rhesus darah negatif, sementara janin dalam kandungan pun sama-sama memiliki rhesus darah negatif.
- Rho tidak boleh diberikan pada Moms yang pernah mendapat darah rhesus positif, atau Moms yang sudah diberi antibodi anti-D.
- Pemberian Rho bagi penderita anemia parah, penyakit jantung, gangguan ginjal, penderita stroke, dan penderita diabetes, harus diawasi dengan sangat ketat.
- Moms yang baru melakukan prosedur pengangkatan limpa atau splenektomi, sebaiknya menunda untuk melakukan pengobatan ini.
Selain itu, Rho pun umumnya akan mendatangkan beberapa efek samping, seperti Demam, pusing, mual, urine yang lebih sedikit dan berwarna gelap, penambahan berat badan yang cukup tinggi, pembengakkan di area kaki, jari dan wajah, susah bernafas, sakit punggung bagian bawah dan lainnya.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, sebaiknya pemberian Rho ini harus dengan seizin, dan pengawasan dokter, baik sebelum atau sesudahnya.