Setiap orang tua mempunyai tipe dan gaya yang berbeda dalam mengasuh si kecil. Namun, sebaiknya Moms tidak membiasakan diri memberi iming-iming kepada Si kecil. Mengapa demikian? Inilah efek bila Moms sering mengiming-imingi Si kecil.
Iming-Iming Makanan Memicu Emotional Eating Problem
Saat Si kecil terlalu lelah atau kurang tidur, kondisi tersebut memicu pusat reward di otak jauh lebih aktif. Memberikan reward berupa makanan hanya akan membuat Si kecil bermasalah dengan emotional eating problem. Dalam hal ini Moms memang lebih baik menghindari memberi iming-iming permen, es krim, kue, atau lainnya hanya untuk meredakan tangisan.
Saat berada di luar kendali, memang makanan bisa menjadi satu-satunya solusi. Tak heran bila banyak penderita obesitas karena stress. Tetapi tidak lantas memberi makanan patut dijadikan reward saat si kecil menangis. Ajari Si kecil mengenal perasaannya baik itu marah, kecewa, sedih, atau lainnya. Obati masing-masing perasaan Si kecil dengan cara tepat. Makanan tidak mampu mengobati lapar hati, malah hal tersebut akan membuat Si kecil makin berteriak kencang di kemudian hari bila kemauannya tidak dituruti.
Si Kecil Melakukan Sesuatu Demi Imbalan
Mungkin Moms sering memberi iming-iming agar Si kecil mau diperintah melakukan sesuatu. Misalnya, “Kalau adek sekarang mau mandi, nanti Moms berikan uang jajan.” Mungkin iming-iming tersebut akan manjur dan membuat Si kecil segera bergerak melakukan apa yang diperintahkan. Namun, Moms perlu tahu dampak negatifnya.
Mengiming-imingi Si kecil agar mau melakukan sesuatu hanya akan melatih mentalnya menjadi seseorang yang tidak ikhlas. Alhasil Si kecil akan kembali melakukan sesuatu bila ada imbalannya atau demi mendapatkan apa yang diinginkan. Ringkasnya Si kecil menjadi patuh karena berharap diberikan sesuatu. Bila hal ini sudah dibiasakan sejak kecil. tentu hal ini berdampak lebih buruk lagi di waktu dewasanya nanti.
Si Kecil Menjadi Lebih Rewel
Si kecil mungkin kerap rewel atau mudah ngambek. Tak jarang karena merasa lelah atau capek dengan pekerjaan, orang tua memilih jalan pintas mengiming-imingi Si kecil agar lekas terdiam tidak menangis dibanding mencari tahu masalah yang dihadapi Si kecil.
Mengiming-imingi Si kecil dengan hadiah atau semacamnya mungkin akan ampuh meredam tangisannya pada waktu itu. Namun, sebenarnya tanpa mengetahui dan membantu memecahkan masalah Si kecil ibarat memendam bom atom. Sewaktu-waktu bom tersebut bisa meledak dan malah membuat Si kecil menjadi lebih rewel. Bisa jadi Si kecil tidak akan berhenti ngambek bila tidak diberikan hadiah seperti apa yang diinginkannya.