Moms tahu Lupus kan? Itu lho sejenis penyakit autoimun di mana penderitanya akan mengalami serangan dari alat pertahanan tubuh individunya sendiri. Akibatnya, alat pertahanan yang harusnya melindungi, kini malah berubah menyerang dan bahkan bisa menghancurkan jaringan tubuh penderitanya.
Lantas, apa sih penyebab lupus?
Untuk penyebab pastinya, hingga kini belum ada penelitian yang berhasil mengungkapnya secara pasti. Tapi beberapa teori menjelaskan jika penyakit ini karena kelainan genetik, di mana seseorang yang mempunyai memiliki gen lupus, kemungkinan akan terserang gejala penyakit tersebut.
Selain itu, banyak pakar kesehatan yang menyatakan jika Lupus ini bisa diturunkan. Hal inilah alasannya kenapa jika ada keluarga dekat yang mengalami Lupus, seperti orang tua, atau kerabat, disarankan untuk terus melakukan upaya pencegahan untuk meminimalisir risiko terkena lupus.
Bagaimana gejala Lupus?
Secara sifat, Lupus merupakan jenis penyakit sistemik, dengan kata lain penyakit ini dapat mengenai seluruh organ tubuh. Untuk itu, gejala yang ditimbulkannya pun beragam, semuanya tergantung organ mana yang pertama kali di serang oleh penyakit ini.
Untuk gejala awalnya, biasanya si penderita akan merasa cepat lelah, mengalami nyeri otot dan sendi, sering demam ringan, timbul bercak merah pada wajah dan bagian tubuh lainnya, tekanan darah tinggi, gangguan kulit kepala, kerontokan rambut dan lainnya.
Lupus bagi ibu hamil dan cara mencegah kekambuhannya
Lupus merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi Ibu hamil. Bahkan beberapa wanita dengan penyakit ini disarankan untuk tidak hamil terlebih dahulu. Hal tersebut karena penyakit ini bisa saja mengganggu kehamilan, dan bahkan bisa menyebabkan janin dalam kandungan meninggal.
Tapi walaupun begitu, bukan berarti wanita dengan Lupus tidak boleh hamil. Untuk menghindari risikonya, kebanyakan penanganan lupus lebih kepada mencegah kekambuhan atau flare up, sekaligus menghilangkan gejala lupus ketika hamil dan mencegah kekambuhannya.
Untuk penanganannya sendiri biasanya akan lebih bersifat multidisiplin dengan cara melibatkan dokter kandungan, dokter perinatologi dan dokter internis. Biasanya, inilah beberapa upaya yang dilakukan agar kehamilan dengan Lupus bisa berjalan dengan maksimal.
- Dokter akan terus menerus memberikan obat pengencer darah untuk mencegah gangguan sirkulasi pada Ibu hamil dan janin, selama masa kehamilan.
- Kalau Moms memiliki riwayat preeklamsia/eklamsia pada kehamilan sebelumnya, biasanya dokter akan memberikan jenis obat tertentu.
- Akan sering memberikan kortikosteroid untuk menekan sistem imun yang bekerja di luar batas.
- Jika memiliki gejala hipertensi, biasanya dokter akan memberikan obat anti-hipertensi.
- Walaupun bukti ilmiahnya masih diperdebatkan, tapi antioksidan sangat penting diberikan kepada Ibu hamil selama masa kehamilan.
Dengan melakukan cara-cara di atas, semoga saja risiko kehamilan karena Lupus bisa diminimalisir, dan bahkan dihilangkan.