Artikel ini berisi tentang :
- Tanda Frustasi, Lelah dan Mengantuk
- Kebiasaan Menjambak Rambut Orang Lain
- Menderita Gangguan Trichotillomania
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ada beberapa perilaku Si Kecil yang cukup menarik perhatian dan mungkin cenderung sedikit aneh bagi kita, salah satunya kebiasaan menarik atau menjambak rambut (rambut dirinya dan orang lain). Biasanya, kondisi ini dilakukan saat Si Kecil merasa gemas.
Tanda Frustasi, Lelah dan Mengantuk
Ada beberapa penyebab kenapa Si Kecil senang menjambak rambut, baik itu rambutnya sendiri atau rambut orang lain. Untuk penyebab pertama (menjambak rambut sendiri), umumnya disebabkan karena rasa frustasi yang dialami Si Kecil.
Selain itu, dilansir dalam theasianparent.com, ada beberapa kondisi lainnya yang membuat Si Kecil kerap menjambak rambutnya, diantaranya :
- Si Kecil merasa sangat kelelahan. Hal ini terlihat dari cara Si Kecil dalam merespons ajakan bermain Moms. Mungkin dia akan menghindar, atau terlihat menolak untuk bermain.
- Si Kecil sedang mengantuk. Hal ini diperlihatkan dari cara Si Kecil menjambak-jambak rambutnya sendiri, sambil sesekali mengucek matanya dan menguap.
- Si Kecil sedang merasa kebingungan. Hal ini terlihat dari cara dia memandang objek yang ada di hadapannya yang terlihat sedikit bingung, bahkan keheranan.
- Si Kecil sedang mencari perhatian atau mengajak bermain tapi tidak tahu caranya
Selain sebab di atas, Si Kecil mungkin sedang bereksperimen dengan sebab akibat (terdorong rasa penasaran). Dia ingin tahu bagaimana rasanya jika rambutnya ditarik, atau mungkin dia berpikir apakah dengan ditarik-tarik rambutnya akan memanjang atau tidak.
Kebiasaan Menjambak Rambut Orang Lain
Selain menjambak rambut dirinya sendiri, mungkin Si Kecil sangat suka menarik atau menjambak rambut orang lain, terutama rambut Moms yang panjang. Sama seperti di atas, ada beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini, salah satunya karena rasa penasaran.
Saat menjambak rambutnya sendiri, Si Kecil mungkin akan merasakan rambutnya yang lembut dan sedikit pendek. Tapi saat merasakan rambut Moms, teksturnya sedikit berbeda. Agak tebal dan mungkin sedikit kasar. Perbedaan inilah yang akan membuat Si Kecil merasa penasaran.
Selain itu, Si Kecil sedang mengembangkan keterampilan kognitif untuk menarik kesimpulan logis terkait sesuatu yang terjadi kepada orang lain. (oleh W. Mark Roberts, Ph.D., dosen Jurusan Psikologi Klinis di Idaho State University)
Misalnya, saat dijambak, Moms akan berteriak karena rasa sakit. Satu atau dua kali, mungkin Si Kecil masih merasa bingung, tapi setelah beberapa kali dia akan bisa menyimpulkan jika seseorang akan merasakan sakit jika rambutnya dijambak.
Menderita Gangguan Trichotillomania
Dilansir dalam Mayo Clinic, trichotillomania merupakan sejenis gangguan yang mendorong Si Kecil untuk menjambak rambutnya, atau menyakiti dirinya sendiri. Biasanya, kebiasaan ini akan muncul saat Si Kecil merasa frustasi, atau ketika tidak ada kegiatan yang bisa dia lakukan (bosan).
Berbeda dengan kondisi yang normal, penderita trichotillomania umumnya akan menjambak rambutnya sendiri hingga beberapa helai rambutnya terputus. Bahkan dalam beberapa kasus, penderita trichotillomania bisa mengalami kebotakan.
Tidak dijelaskan apa yang jadi pemicu gangguan yang satu ini, tapi para pakar sepakat jika trichotillomania didorong oleh faktor genetis dan lingkungan, serta kandungan zat kimia alami, seperti serotonin (hormon yang menjaga suasana hati tetap bahagia dan positif) dan dopamine (hormon yang mempengaruhi emosi, gerakan, sensasi kesenangan dan rasa sakit),yang tidak seimbang.
Trichotillomania sendiri bisa dialami siapa saja, dari mulai anak-anak hingga dewasa. Kebiasaan ini bisa terjadi 1-2 tahun, tapi sangat mungkin terjadi seumur hidup. Penanganan yang cepat dan tepat harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mengatasi kebiasaan menjambak rambut, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah, kenali dulu apa yang menjadi faktor pemicunya. Jika disebabkan karena kelelahan dan mengantuk, Moms bisa mengajak Si Kecil untuk beristirahat.
Jika disebabkan karena frustasi atau sedang merasa bosan dan seperti ingin diajak bermain, Moms bisa mengalihkan perhatian Si Kecil dengan cara melakukan kegiatan menyenangkan, misalnya bermain mengisi air ke dalam kompan air (wadah air), bermain di luar ruangan, menyiram tanaman, dan kegiatan lainnya.
Sedangkan untuk trichotillomania, Moms harus melibatkan dokter untuk mengatasinya. Terapi pengobatan bisa dilakukan dengan cara memberikan pemahaman dan sugesti terkait kebiasaan buruk menjambak rambut, hingga terapi lainnya untuk menghentikan kebiasaan ini.
Sementara untuk obat-obatan, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan tidak ada obat khusus yang bisa digunakan untuk menyembuhkan trichotillomania. Tapi jika tujuannya untuk mengendalikan gejalanya, ada beberapa obat yang hanya bisa diresepkan dokter.
Terakhir yang tidak kalah penting, sebaiknya Moms tidak memberikan reaksi berlebihan terhadap kebiasaan tersebut karena umumnya sikap seperti ini bisa membuat anak justru mendapat respon positif