Pola asuh sepertinya menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas para Moms dan Dads. Pola asuh yang salah akan berdampak pada karakter dan kepribadian si kecil ke depannya. Ada beberapa jenis pola asuh yang kurang baik. Salah satunya adalah pola asuh permisif. Pola asuh ini memberikan kesempatan anak terlalu longgar yang biasanya seringkali diterapkan oleh Moms yang sibuk dengan aktivitas dan pekerjaannya sendiri. Lalu, apa dampak pola asuh permisif bagi si kecil?
Si Kecil Menjadi Manja
Pola asuh permisif biasanya berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter yang keras. Pola asuh ini cenderung sangat hangat dan menyenangkan bagi si kecil. Moms yang menerapkan pola asuh ini pastinya tak mau menegakkan kedisiplinan. Moms dan Dads dengan pola asuh permisif terlalu mempercayakan semuanya pada si kecil. Mereka percaya bahwa dengan cara ini si kecil akan lebih bahagia, dan kreatif. Intinya, Moms memberikan kebebasan tanpa batas dan tentu saja ini berpengaruh pada masa depan si kecil. Si kecil bisa menjadi manja karena segala sesuatu diberikan oleh Moms dan Dads tanpa perlu memintanya.
Mahir Berbohong
Jika Moms menganggap bahwa pola asuh permisif ini membuat si kecil bahagia, hal itu tak benar. Banyak penelitian yang mengklaim sebaliknya. Dengan pola asuh seperti ini, si kecil yang mempunyai masalah psikologis kurang bisa menyelesaikan masalah sendiri. Tentu saja, hal ini berpengaruh pada mental dan psikologis si kecil. Kondisi seperti itu akan membuat si kecil menjadi mahir untuk berbohong pada orang lain bahkan pada orang tua. Hal ini tentu saja akibat dari pola asuh permisif yang diterapkan oleh Moms.
Kurang Disiplin
Selain mahir berbohong dan menjadi manja, pola asuh permisif juga bisa membuat si kecil tak mempunyai jiwa disiplin. Si kecil cenderung mengabaikan kedisiplinan pada hal apapun mulai dari peraturan di rumah ataupun di luar rumah. Kedisiplinan ini juga berpengaruh pada tingkah laku si kecil yang tak mempunyai rasa hormat pada orang yang jauh lebih tua. Selain itu, si kecil bermasalah dengan kedisiplinan akademik. Nilai akademik si kecil akan tertinggal dari temannya dan si kecil juga akan lebih bermasalah pada peraturan di lingkungan sekolah. Tentu saja, di masa depan si kecil menjadi anak yang mudah menyerah, lebih kekanak-kanakan, dan mengabaikan tanggung jawab yang dibebankan pada si kecil. Yang lebih menyeramkan adalah si kecil akan mudah terjerumus pada pergaulan salah, bebas, dan narkoba.