Artikel ini berisi tentang :
- Menunda Kehamilan Mendatangkan Resiko Kesehatan
- Benarkah Menurunkan Peluang Kehamilan?
- Usia Ideal Untuk Hamil
- Trik Cepat Hamil Setelah Menunda Kehamilan
Ada banyak alasan kenapa seseorang memutuskan untuk menunda kehamilan pasca menikah, dari mulai merasa belum siap menyandang status sebagai orang tua, belum siap secara ekonomi, hingga faktor pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk menunda kehamilan.
Menunda Kehamilan Mendatangkan Resiko Kesehatan
Tapi ingat Moms, memutuskan untuk menunda kehamilan bisa mendatangkan resiko kesehatan yang sangat buruk lho! Termasuk meningkatkan risiko Diabetes Gestasional. (oleh dr Dyah Purnamasari, SpPD dari Divisi Metabolik Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
Kondisi ini umumnya disebabkan karena sistem metabolisme wanita cenderung melambat setelah usia 25 tahun, kondisi ini berisiko meningkatkan peluang obesitas selama masa kehamilan, dan berisiko menyebabkan diabetes gestasional, terlebih jika Moms selama ini memiliki gaya hidup yang buruk.
Diabetes gestasional sendiri merupakan penyakit diabetes yang terjadi selama masa kehamilan. Kebanyakan kasus diabetes gestasional memang akan hilang sendiri pasca persalinan, tapi dalam beberapa kasus kondisi ini bisa berlanjut menjadi diabetes type-2 (kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi nilai normal) jika diabetes gestasional tidak ditangani dengan tuntas dan dan Moms tidak mengontrol kadar gula darah dengan baik.
Selain itu, diabetes gestasional pun meningkatkan peluang masalah kehamilan lainnya, termasuk meningkatkan resiko kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan tinggi (di atas 4 Kg), atau berat badan rendah.
Selain berisiko terkena diabetes gestasional, menunda kehamilan juga memiliki risiko kesehatan lainnya, seperti:
- Menurunnya kesuburan
Menunda kehamilan bisa memicu terjadinya penurunan tingkat kesuburan baik pada pria maupun wanita. Bukan karena pemakaian alat kontrasepsi, tapi salah satu penyebab pastinya adalah pertambahan usia, yang dalam hal ini bisa menurunkan jumlah sel telur dalam ovarium dan membuat kualitas sperma tidak sempurna. Terutama pada wanita, penurunan kesuburan akan lebih cepat menginjak usia 35 tahun.
- Persalinan yang bisa lebih berisiko (berbahaya)
Seiring bertambahnya usia, risiko kehamilan semakin tinggi. Kehamilan menimbulkan banyak masalah di usia 30-34, risikonya meningkat 20 persen. Risiko lebih tinggi pada ibu hamil berusia 35. Bahkan, kehamilan menjelang usia 30 pun terbilang berisiko tinggi. Sebuah penelitian menyebutkan, wanita yang menunda punya anak hingga menjelang usia 30 sebenarnya memasuki zona kehamilan berisiko. Hasil studi ini membantah pandangan mengenai kehamilan berisiko pada wanita yang hamil pertama kalinya di usia 35.
Benarkah Menurunkan Peluang Kehamilan?
Banyak orang yang menganggap keputusan menunda kehamilan berisiko menurunkan peluang kehamilan. Konon katanya, keputusan ini dapat menyebabkan masalah kematangan sel telur sehingga sulit dibuahi sel sperma.
Faktanya, ini hanya mitos. Memprogram kehamilan setelah lama menunda kehamilan memang dapat memperlambat kehamilan, tapi tidak akan menurunkan peluang kehamilan. (oleh dr Yassin Yanuar, SpOG, MSc, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Pondok Indah, Jakarta)
Beberapa pasangan bisa langsung hamil setelah cukup lama menunda kehamilan, tapi ada juga yang harus menunggu selama 1-2 tahun untuk hamil. Kondisi ini umumnya akan terjadi pada pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal, seperti Pil KB dan lainnya.
Tentu saja peluang kehamilan ini dipengaruhi juga oleh faktor gaya hidup, usia saat menjalankan program kehamilan, dan kondisi kesehatan reproduksi pasangan. Jika Moms dan pasangan dalam kondisi sehat, dan usia ideal untuk hamil, seharusnya kehamilan bisa langsung terjadi.
Usia Ideal Untuk Hamil
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, menyebut jika wanita usia 20-an (21-29 tahun), memiliki peluang kehamilan hingga 98%. Itu artinya, di usia ini Moms masuk berada dalam masa puncak kesuburan, dan cukup ideal untuk hamil.
Tapi jika merasa belum siap hamil sampai usia 30-an, jangan khawatir karena tingkat kesuburan Moms cukup tinggi. Dalam penelitian ini, tim peneliti menyebut jika wanita yang berusia antara 30-35 tahun, masih punya peluang kehamilan hingga 88%.
Peluang kehamilan ini masih cukup tinggi, meskipun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan, diantaranya faktor gaya hidup dan kondisi kesehatan yang harus prima. Selain itu, pertimbangkan juga kondisi pasangan karena usia cukup berpengaruh pada kualitas sperma pasangan.
Penelitian ini pun seolah mengkonfirmasi jika batas maksimal Moms boleh menunda kehamilan, hanya sampai batas usia 35 tahun. Tapi yang paling direkomendasikan, sebaiknya Moms harus mulai memprogram kehamilan sebelum usia 30 Tahun.
Trik Cepat Hamil Setelah Menunda Kehamilan
Sebelum memulai program kehamilan, Moms pun harus memastikan kondisi kesehatan Moms benar-benar prima. Selain itu, jalankan gaya hidup sehat dengan menjauhi rokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, jauhi junk food dan istirahat yang cukup.
Konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang cukup, terutama makanan dengan kandungan protein, asam folat, zat besi, dan protein. Beberapa makanan yang disarankan dikonsumsi secara rutin adalah, seafood, ikan, daging ayam tanpa tulang (bagian dada fillet), daging merah, susu dan sayuran.
Pastikan juga berat badan Mom dalam kondisi ideal, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk. Tetap aktif berolahraga, jauhi stres, aktif berhubungan seksual, dan pastikan Moms memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan (secara medis) Moms benar-benar siap hamil.
Jika baru memulai program kehamilan di usia lebih dari 35 tahun, sebaiknya program kehamilan didampingi oleh dokter kandungan profesional. Pasalnya, di usia ini Moms sudah masuk dalam kategori kehamilan berisiko. Semoga bermanfaat!