Artikel ini berisi tentang :
- Penyakit Penyebab Kematian Kedua Tertinggi di Indonesia
- Menyebabkan IQ Si Kecil Rendah
- Bagaimana Cara Mengatasi Diare?
- Kapan Harus ke Dokter?
Selama ini banyak orangtua yang menganggap diare sebagai penyakit umum yang menyerang anak-anak. Padahal, jika dibiarkan penyakit ini bisa sangat berbahaya, bukan hanya untuk kesehatannya, tapi bisa membahayakan masa depannya.
Penyakit Penyebab Kematian Kedua Tertinggi di Indonesia
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penyakit ini disebut-sebut sebagai penyebab kematian pada anak nomor 2 tertinggi di Indonesia. Bahkan menurut data yang sama, setidaknya 1 dari 7 anak Indonesia pernah mengalami diare dengan frekuensi 2-6 kali dalam setahun.
FYI, Diare sendiri merupakan kondisi dimana penderitanya akan mengalami buang air besar (BAB) yang encer. Bahkan frekuensinya bisa lebih dari 2-3 kali dalam sehari. Umumnya, penyebab kematian karena diare disebabkan karena penanganan yang terlambat sehingga menyebabkan Si Kecil dehidrasi parah.
Diare sendiri disebabkan oleh parasit, virus dan bakteri, dimana penyebab terbanyaknya disebabkan karena rotavirus yang menyebabkan jonjot usus rusak sehingga mengakibatkan produksi enzim laktase berkurang. (dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A(K), dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Grha Kedoya).
Kondisi inilah yang akhirnya membuat laktosa tidak tercerna dengan baik, dan tidak dapat diserap tubuh sehingga menyebabkan diare semakin berat dan tinja pun akan cenderung berbau asam. Jika kondisi ini terjadi, segera hubungi dokter untuk solusi terbaiknya.
Menyebabkan IQ Si Kecil Rendah
Lebih lanjut lagi, dr. Dewi menyebut diare jika dibiarkan bisa sangat berbahaya, bahkan bisa membuat IQ Si Kecil rendah dan postur tubuhnya lebih pendek 3,6 cm saat usianya mencapai 7 tahun.
Kondisi ini umumnya disebabkan karena saat Diare, umumnya Si Kecil akan mogok makan. Kondisi inilah yang membuatnya mengalami penurunan berat badan yang drastis, hingga menyebabkan pertumbuhannya terganggu, termasuk pasokan nutrisi untuk otaknya yang terganggu.
Selain itu, diare pun akan menyebabkan usus kesulitan saat menyerap makanan, sehingga air dan ion ikut keluar, termasuk ion zink yang cukup berperan besar dalam perkembangan otak anak. Alhasil, kondisi ini secara tidak langsung menyebabkan perkembangan otaknya mendjadi terhambat.
Karena sangat berbahaya, Dr. Dewi pun mewanti-wanti agar Si Kecil yang masih dibawah 5 tahun dan mengalami diare, agar segera ditangani dengan serius.
Bagaimana Cara Mengatasi Diare?
Hal utama yang harus dilakukan Moms adalah, mengusakan agar Si Kecil mau minum dan mengonsumsi makanan bergizi, terutama daging, telur dan sayuran. Hal ini dilakukan agar makanan-makanan tersebut menjadi energi bagi Si Kecil, sekaligus mempercepat pemulihan ususnya.
Selain itu, berikan larutan oralit untuk mencegah dehidrasi pada Si Kecil. Moms bisa menggunakan larutan oralit instan yang banyak dijual di apotek dan toko obat, atau bisa membuat oralit sendiri dengan menyeduh campuran garam dan gula.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika diare terjadi lebih dari 3 hari, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter nanti akan segera memberikan pengobatan yang dibutuhkan Si Kecil agar diarenya bisa cepat dihentikan. Membiarkan Si Kecil yang diare lebih dari 3 hari sangat berbahaya karena bisa berakibat fatal
Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan makanan dan lingkungan Si Kecil untuk mencegah diare kembali muncul dikemudian hari.
Selalu waspada dengan penyakit mematikan yang satu ini ya, Moms!