Apakah si kecil gemar sekali makan makanan cepat saji atau fast food? Makanan cepat saji memang enak dan praktis untuk disajikan pada si kecil. Tetapi, kini Moms harus lebih berhati – hati dengan efek buruk makanan cepat saji. Apakah bahayanya jika si kecil terlalu sering mengonsumsinya?
Menurunkan Kemampuan Si Kecil Menangkap Pelajaran
Sering mengkonsumsi makanan cepat saji ternyata berdampak buruk pada kemampuan kognitif si kecil. Moms harus berhati – hati karena dampaknya adalah membuat si kecil mengalami penurunan menangkap pelajaran di sekolah. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang menyatakan adanya hubungan jumlah makanan cepat saji yang dikonsumsi si kecil dengan perkembangan akademis si kecil.
Semakin sering memakan makanan cepat saji, misalnya 5 hingga 6 kali seminggu, maka akan memperburuk kemampuan dan performa si kecil untuk menyerap dan mengikuti pelajaran matematika, ilmu alam, dan membaca saat si kecil beranjak dewasa. Dikarenakan adanya dampak buruk yang diakibatkan oleh makanan cepat saji, sebaiknya Moms membatasi asupan dari makanan cepat saji pada si kecil. Walaupun si kecil menangis, Moms harus tegas untuk mengarahkan dan membatasinya. Biarkan si kecil menangis demi masa depannya.
Buruknya dampak makanan cepat saji dikarenakan di dalam makanan cepat saji itu mengandung kandungan lemak, garam, natrium, dan bahan tambahan makanan yang tinggi sehingga mempengaruhi fungsi dan kemampuan otak untuk menangkap pelajaran. Tak ayal nilai akademis si kecil bisa turun cukup signifikan karena terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji.
Menimbulkan Berbagai Masalah Kesehatan
Selain menurunkan fungsi dan kemampuan otak, makanan cepat saji juga menimbulkan berbagai masalah dan gangguan kesehatan pada si kecil. Si kecil lebih mudah terserang virus, bakteri, dan penyakit sehingga mudah sakit. Yang paling jelas adalah sistem pembakaran di dalam tubuh yang berjalan kurang maksimal. Dampak mengkonsumsi fast food adalah si kecil mengalami obesitas. Hal ini dikarenakan lemak yang terkandung di dalam makanan cepat saji tak bisa dicerna dan dibakar dengan baik karena tingginya kandungan lemak di dalamnya. Penumpukan lemak itu kemudian menyebabkan kegemukan.
Walaupun makanan cepat saji berperan terhadap turunnya kemampuan kognitif si kecil, sebenarnya penurunan nilai juga dipengaruhi beberapa faktor seperti lingkungan, menonton televisi, kebiasaan tidur, malas, dan lain sebagainya. Hanya saja pengaruh makanan cepat saji lebih signifikan bila dikonsumsi secara berlebihan.