Bayi yang baru lahir memang sudah membuka mata dan seolah-olah melihat. Tetapi walaupun dapat melihat, ia masih belum bisa melihat Moms secara sempurna. Si kecil hanya dapat melihat warna abu-abu, hitam, dan putih. Jadi, mungkin sekali bagi anak untuk fokus terhadap sebuah objek dengan jarak sekitar 15 sampai 25 cm darinya. Ini adalah jarak wajah Moms atau ayah ketika sedang menggendongnya.
Cobalah Moms perhatikan secara seksama. Pada saat si kecil bangun, mata beningnya akan langsung melihat Moms dengan penuh perhatian. Mata si kecil juga akan sedikit mengerenyit ketika ada kilatan cahaya pada matanya. Hal ini wajar karena itu merupakan reaksi sensitif. Bayi tiba – tiba akan berkedip saat mendengar suara yang keras atau pada saat Moms bertepuk tangan di depan si kecil.
Hari pertama bayi baru lahir dan beberapa minggu sesudahnya, bayi masih belum sering memproduksi air mata. Beberapa bayi bahkan ada yang memproduksi air mata ketika usianya sudah 4 sampai 5 bulan. Namun tidak perlu khawatir Moms, mata bayi secara alami telah memiliki pelindung alami yang dapat membantu menahan debu dan bulu halus yang dapat mengiritasi mata mungilnya. Jadi cukup wajar bila Moms melihat setitik kotoran mengenai mata bayi. Biasanya kotoran tersebut akan hilang dengan sendirinya bila Moms biarkan tanpa ada intervensi.
Bila dalam waktu satu minggu setelah bayi pulang ke rumah dan masih keluar kotoran dalam jumlah yang cukup banyak serta warnanya agak kehijauan, sebaiknya Moms membawa si kecil ke dokter mata. Ini kemungkinan si kecil mengalami infeksi pada mata ketika ia melewati jalan lahir dalam proses persalinan.
Bayi baru lahir juga sudah dapat melihat warna-warna yang terang dan bentuk. Ketika ia sudah memasuki usia satu bulan, dia akan mengikuti objek yang menarik perhatiannya dengan matanya. Ia sudah mampu fokus pada sebuah objek dengan jarak sekitar 90 cm. Meskipun demikian, kadang si kecil belum mampu mempertahankan sentrasi dan fiksasi penglihatannya.