Kadang aneh juga sih, kenapa ada anak yang sangat dominan dengan tangan kirinya, atau yang disebut kidal. Walaupun begitu, faktanya banyak penyebab kenapa seorang anak menjadi kidal, dari mulai faktor kebiasaan, faktor genetik dan berbagai faktor lainnya.
Bagi orang tua, anak kidal atau tidak, sebenarnya bukan masalah. Yang jadi masalah adalah, anda harus mulai mengenali gejala ini sejak dini. Pasalnya, mengenali apakah si kecil ini kidal atau tidak sejak dini merupakan hal yang penting agar kita bisa ikut membantunya dalam proses mengembangkan kemampuan motoriknya.
Lantas, kapan kita bisa melihat apakah si kecil ini kidal atau tidak?
Seperti dilansir dalam babycenter.com, sebenarnya kecenderungan seorang anak bertangan kidal atau tidak, sudah bisa dideteksi sejak usia 6-9 bulan, atau ketika si kecil sudah mulai aktif untuk memegang sesuatu. Walaupun begitu, kita masih belum bisa memvonis si kecil ini kidal atau tidak, hingga usianya mencapai angka 2 atau 3 tahun.
Selain itu, dalam penelitian lainnya, sejumlah anak bahkan diketahui masih tetap berstatus sebagai ambidextrous atau dominan dengan kedua tangan yang seimbang, sampai dengan usia 5 atau 6 tahun. Tentu saja pembuktian kidal atau tidak harus dilakukan dengan serangkaian uji coba.
Tes Kidal Atau Tidak
Seperti disebutkan di atas, untuk mengetahui kecenderungan si kecil bertangan kidal atau tidak, bisa dilakukan dengan beberapa uji coba. Salah satunya dengan cara memberikan sebuah benda, bisa itu makanan, atau mainan, dengan tangan kanan. Setelah itu, lihatlah apa yang si kecil lakukan.
Kalau si kecil menerima benda yang kita berikan dengan tangan kiri, maka lakukan uji coba lagi tanpa mengintervensi si kecil untuk mengambilnya dengan tangan kanan. Lakukan percobaan ini minimalnya 5 kali, dan lihat hasilnya. Jika semua hasil tes menunjukkan si kecil lebih banyak menggunakan tangan kiri, bisa jadi si kecil memang bertangan kidal.
Terlepas apakah si kecil bertangan kidal atau tidak, sebaiknya biarkan si kecil tumbuh dengan apa yang dimilikinya, tanpa harus melakukan intervensi sejak dini. Di sini, anda hanya fokus untuk mengembangkan kemampuan motoriknya, dengan bagian tubuh mereka yang lebih dominan.