Artikel ini berisi tentang :
- Manfaat Naik Kendaraan Umum
- Belajar Untuk Sabar dan Antri
- Sarana Belajar Bersosialisasi
- Kapan Mengajak Si Kecil Naik Kendaraan Umum?
Saat ini Indonesia sedang memperbaiki fasilitas angkutan umum, namun Dads tetap harus berhati-hati dalam mengajak si kecil naik kendaraan umum karena harus diakui tingkat keamanannya belum bisa menyamai transpotasi pribadi. Aktivitas ini harus terus dilakukan agar nantinya Si Kecil terbiasa dengan angkutan umum
Manfaat Naik Kendaraan Umum
Jika mengacu kepada kenyamanan, kendaraan pribadi memang jauh lebih nyaman. Tapi jangan salah Dads, naik kendaraan umum pun punya banyak manfaat bagi Si Kecil, salah satunya belajar mengenal lebih banyak orang. (oleh Andreas Lukwira, penggiat gerakan naik kendaraan umum)
Dengan menaiki kendaraan umum, Si Kecil akan bertemu dengan banyak orang, berbagai latar belakang, penampilan dan berbagai kebutuhan. Ada yang akan berangkat ke kantor, pergi ke sekolah, baru pulang dari pasar atau ada orang yang hanya akan pergi jalan-jalan saja.
Semua latar belakang ini bisa jadi modal berharga bagi Si Kecil untuk lebih siap terjun ke masyarakat. Mereka tidak hanya sebatas tahu Dads dan anggota keluarganya saja.
Selain itu, kesempatan menaiki kendaraan umum pun bisa digunakan Si Kecil untuk mengenal lebih banyak profesi. Dari mulai sopir angkutan umum, kondektur, dan bahkan mereka pun akan melihat bagaimana para pedagang asongan bekerja.
Belajar Untuk Sabar dan Antri
Banyak aktivitas positif yang bisa diajarkan Dads saat mengajak Si Kecil untuk naik kendaraan umum, salah satu yang paling berharga adalah, Dads bisa mengajarkan bagaimana budaya antri, dan sabar menunggu giliran.
Selain itu, Si Kecil pun akan diajari bagaimana bersikap tertib dan menghargai orang lain. Misalnya, saat melihat ada orang yang sudah lanjut usia, ibu hamil, atau mereka penyandang disabilitas.
Tentu saja untuk mengajarkan empati, Dads harus mencontohkan dengan cara mendahulukan mereka, dan memberikan tempat duduk yang sebelumnya ditempati oleh Dads dan Si Kecil. Jangan lupa, jelaskan alasan kenapa Dads memberikan tempat duduk tersebut pada orang lain.
Dengan cara ini, Si Kecil tidak hanya tahu bagaimana cara melatih kesabaran dan membiasakan tertib, mereka pun akan belajar bagaimana indahnya berbagi kepada sesama, sekaligus meningkatkan rasa syukur karena mereka sangat beruntung bisa fisik yang sempurna.
Sarana Belajar Bersosialisasi
Melihat Si Kecil yang tampak menggemaskan, bukan tidak mungkin ada beberapa penumpang lainnya yang mencoba menyapa dan membuka pembicaraan ringan kepada Si Kecil. Bagi anak yang belum terbiasa bersosialisasi, disapa oleh orang yang tidak dikenal bisa jadi hal yang sangat menakutkan.
Makanya, sebelum menumpang kendaraan umum Dads harus menjelaskan dulu apa itu kendaraan umum, bagaimana fungsinya, dan siapa saja yang akan berada di dalamnya. Terlepas dari siapa dan dari mana mereka, tegaskan jika Si Kecil harus bersikap ramah.
Ajarkan juga cara menjawab beberapa pertanyaan standar yang biasa dilontarkan orang lain kepada anak-anak, misalnya menjawab terkait nama, dari mana dan mau ke mana, sudah sekolah atau belum, kepada pergi dengan Dads, mana Mama, dan pertanyaan lainnya.
Selain mengajarkan cara sosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain, trik ini pun sangat baik untuk melatih mental Si Kecil.
Kapan Mengajak Si Kecil Naik Kendaraan Umum?
Waktu terbaik mengajarkan Si Kecil menumpang kendaraan umum bisa Dads lakukan sejak Si Kecil berusia 3 tahun. Di usia ini, Si Kecil dinilai sudah cukup kuat secara fisik, sudah mampu mengikuti instruksi dan sudah bisa mengerti dengan nilai-nilai pelajaran yang akan Dads sampaikan.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mulai mengajak Si Kecil naik kendaraan umum, diantaranya :
- Mulailah menaiki kendaraan umum dengan tingkat kepadatan yang tidak terlalu ekstrim, misalnya MRT, bus kota dan kendaraan sejenis.
- Pilih dulu kendaraan dengan kualitas terbaik, baik dari segi kebersihan maupun dari segi keamanan. Hal ini dilakukan agar Si Kecil bisa merasakan jika kendaraan umum tidak kalah bagus kualitasnya dengan kendaraan pribadi.
- Mulai dengan jarak perjalanan yang dekat, atau maksimal durasi perjalanan 10-20 menit. Jangan lupa, pilih jam-jam ketika jalanan cukup lengang (bukan jam macet).
- Kenakan pakaian seperlunya saja, dan pastikan Dads terus mengawasi Si Kecil. Jangan sampai dia melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya.
Yang paling penting, pastikan kendaraan umum tersebut bebas dari asap perokok. Jika dalam kendaraan ada orang yang merokok, jangan ragu untuk menegurnya secara baik-baik. Selamat mencoba!