Artikel ini berisi tentang :
- Apa Itu Reward Chart?
- Apakah reward chart ini positif?
- Pastikan Dads Menyusun Dulu Aturannya
- Jangan Dijadikan Sogokan atau Hukuman
Agar Si Kecil mau berbuat kebaikan, terkadang orang tua akan memberikan reward chart sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang mereka lakukan. Tapi efektifkah cara ini untuk membuat Si Kecil lebih peduli dan membiasakan mereka melakukan kebaikan?
Apa Itu Reward Chart?
Jika Dads penggemar pola asuh punish and reward, tentu sudah biasa memberikan hadiah sebagai imbalan jasa atas kebaikan yang dilakukan Si Kecil. Sebaliknya, pola asuh punish and reward pun memberlakukan hukuman jika Si Kecil bertindak tidak patuh.
Sebagai turunannya, kini banyak orangtua yang mulai memberikan reward chart, yang merupakan papan atau daftar kebaikan apa saja yang sudah dilakukan Si Kecil.
Aturan mainnya sederhana, Dads hanya perlu membuat daftar kebaikan apa saja yang ia lakukan. Misalnya, hari Senin jam 6 pagi Si Kecil bangun tidur, langsung membersihkan tempat tidur. Jam 6:30 langsung mandi, jam 7:00 sarapan pagi tanpa memilih makanan. Jam 9:00, Si Kecil bermain dengan tertib, membereskan mainannya setelah selesai bermain, dan seterusnya.
Setelah melakukan kebaikan, Si Kecil bisa diberi tanda jasa berupa sticker atau tanda lainnya. Tanda jasa ini diberikan sesuai dengan jumlah kebaikan yang dilakukan Si Kecil. Makin banyak kebaikan yang dia lakukan, maka koleksi reward chart Si Kecil akan lebih banyak.
Apakah reward chart ini positif?
Meskipun banyak yang kurang setuju reward chart dimasukkan ke dalam aktivitas positif, faktanya reward chart memang bisa memberi banyak kebaikan. (oleh Prof Simon Mathias, psikoterapis yang berspesialisasi dalam perilaku anak yang juga anggota Direktori Konseling, Durham University, UK)
Menurut Simon, berikut merupakan beberapa alasan kenapa reward chart cukup positif diterapkan pada Si Kecil :
- Membantu Si Kecil termotivasi untuk terus berbuat baik. Tentu saja tujuan akhirnya, kebaikan itu bisa dia lakukan sebagai bagian dari kebiasaan.
- Membantu Si Kecil untuk memahami konsep sebab akibat dalam kehidupan. Berbuat baik akan dapat efek baik, berbuat buruk akan dapat efek buruk.
- Membantu Si Kecil memahami jika kebaikan akan selalu dihargai, meskipun itu kecil. Hal ini pun akan membuat Si Kecil lebih menghargai kebaikan orang lain atau temannya.
Sementara yang kontra menilai jika reward chart sama seperti menyuap anak untuk melakukan kebaikan. Kebiasaan ini dikhawatirkan akan membuat Si Kecil selalu meminta hadiah atau imbalan saat dia diminta untuk melakukan kebaikan.
Terlepas dari pro kontra tersebut, Simon berpendapat jika reward chart bisa efektif jika dilakukan dengan cara yang tepat, salah satunya Si Kecil harus berusia, minimal 3 tahun. Alasannya, di usia ini Si Kecil sudah cukup mengerti dengan instruksi yang diberikan, dan sudah bisa diajarkan untuk membedakan mana benar dan salah.
Pastikan Dads Menyusun Dulu Aturannya
Sebelum memberikan reward chart, sebaiknya beritahu dulu kebaikan apa saja yang akan mendapatkan reward dari Dads. Menurut Simon, dalam penentuan ini, Dads tidak bisa sembarangan, harus duduk bersama kemudian rumuskan aturannya.
Misal, Dads bisa duduk bersama Si Kecil dengan disaksikan pasangan. Rumuskan aturan jika satu bintang akan diberikan jika Si Kecil membereskan kamarnya setelah bangun tidur, tentu saja ini termasuk menyapu lantai dan membawakan sprei, sarung bantal, dan selimut kotor ke tempat cucian.
Setelah itu, satu bintang lainnya bisa didapat jika Si Kecil tidak bertindak rewel saat diajak ke pusat perbelanjaan, satu bintang untuk menghabiskan sarapan, dan lainnya.
Setelah mendapatkan, setidaknya 5 bintang, Si Kecil boleh menukarkannya dengan hadiah. Misal, 5 bintang untuk es krim kesukaannya, 10 bintang untuk nonton di bioskop di akhir pekan, 15 bintang untuk mainan baru, dan hadiah lainnya.
Dads pun bisa memberikan aturan tambahan, misalnya Si Kecil akan mendapatkan bonus tertentu jika dia menukarkan bintangnya untuk hal yang positif, misalnya menukarkan bintang untuk membeli buku bacaan baru, menyumbangkan mainan kepada yang membutuhkan, dan lainnya.
Jangan Dijadikan Sogokan atau Hukuman
Aturan lainnya agar pemberian reward chart ini bernilai positif adalah, jangan menggunakan hal ini untuk sogokan atau hukuman. Misal, saat Si Kecil bertindak tidak patuh ketika bermain di taman bermain, Dads jangan mengancam bintangnya akan ditarik kembali.
Atau menggunakannya sebagai sogokan. Misal, saat Si Kecil tidak mau pulang karena masih bermain, Dads meminta Si Kecil untuk pulang dengan iming-iming akan diberi tambahan bintang. Padahal aturan seperti ini sebelumnya tidak pernah dibahas.
Perlu diingat, tujuan utama pemberian reward chart ini pada dasarnya membiasakan Si Kecil melakukan kebaikan. Jadi jangan sampai dirusak oleh perilaku-perilaku yang seolah-olah melegalkan ketidakpatuhan, atau aturan baru yang sebelumnya belum pernah dibicarakan.
Selain itu, Dads pun harus bisa membedakan mana reward dan mana suap. Reward diberikan jika Si Kecil dengan sadar (tanpa paksaan) sudah melakukan kebaikan, sementara suap diberikan agar Si Kecil mau melakukan kebaikan. (oleh Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., psikolog anak dari Tiga Generasi)