Ada banyak kasus dimana Si Kecil lebih mudah menyerah saat mengalami kegagalan atau kesulitan dalam melakukan sesuatu. Hal ini wajar, karena Si Kecil belum mempunyai mental yang kuat yang bisa membuatnya tetap optimis. Nah, disini ini, Dads perlu masuk dan mengambil peran untuk membantu Si Kecil mempunyai sifat optimis. Lalu, bagaimana caranya?
Resiko dan KegagalanIni bisa dibilang cara yang cukup keras yang bisa Dads gunakan. Tapi, ini diperlukan agar Si Kecil benar-benar mengerti apa itu sikap optimis. Yang perlu Dads lakukan adalah menghadapkan Si Kecil pada situasi dimana ada resiko kegagalan yang cukup besar. Dan, bila Si Kecil mengalami kegagalan, hal tersebut juga tidak apa-apa. Dengan berhadapan dengan situasi yang seperti ini, Dads dapat mengajari bahwa resiko dan kegagalan tersebut adalah penghalang atau tantangan yang Si Kecil harus taklukkan. Dan, dibalik ini, terdapat hal yang pasti membuat Si Kecil bahagia. Ini yang bisa membuat Si Kecil tidak hilang semangat dan tetap optimis meraih hal tersebut.
Citra BurukCitra buruk pada Si Kecil akan menghambat tumbuhnya optimisme dalam dirinya. Dan hal ini akan lebih parah bila citra buruk itu datangnya dari Dads dan Moms. Citra buruk disini bisa berupa sebutan pada Si Kecil. Bukan hanya panggilan, saat Dads mengevaluasi mengapa Si Kecil gagal, harus juga hati-hati agar jangan sampai memberikan citra atau pemikiran bahwa Si Kecil adalah sosok yang memang tidak baik dan tidak mampu. Contoh mudahnya, saat Si Kecil tidak berani naik sepeda, jangan langsung berikan label “penakut”. Mungkin Dads berpikir ini akan membuat Si Kecil tertantang untuk keluar dari sebutan itu. Tapi, bila tetap gagal, Si Kecil akan menerima bila dirinya memang penakut dan akan menjadi pribadi seperti ini sepanjang hidupnya.
Bantuan dari DadsTentu saja, Dads bersama Moms tidak bisa membiarkan Si Kecil melakukan sesuatu untuk memecahkan masalahnya. Dads juga harus memberikan dukungan dan bantuan. Dukungan dan bantuan disini bukan berarti Dads menggantikan posisi Si Kecil untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Bantuan disini berupa petunjuk dan bimbingan agar Si Kecil dapat menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini akan dapat menumbuhkan rasa percaya diri Si Kecil, dan pada akhirnya, rasa optimis itu pun tumbuh juga dalam diri Si Kecil.